Ultrasound Cancer Antigen 125 Ca 125 Human Epidydimis Protein-4 HE4

signifikansi yang lebih baik dalam membedakan tumor ovarium jinak dan ganas. 13 Metode diagnostik preoperatif yang baik adalah yang memiliki sensitivitas tinggi kemungkinan hasil tes positif pada individual yang memiliki penyakit tersebut dan spesifisitas tinggi kemungkinan hasil tes negatif pada individu yang tidak memiliki penyakit tersebut. 14 Hingga saat ini belum ditemukan metode penapisan yang dapat memberikan hasil yang memuaskan. Pada umumnya diagnosa keganasan diperoleh dari penemuan massa pelvis pada pemeriksaan rutin yang selanjutnya diikuti pembedahan. Namun penemuan pada stadium I secara konvensional hanya sekitar 20. Berikut adalah pendekatan telah dievaluasi untuk mendeteksi pada skrining kanker ovarium:

2.5.1. Ultrasound

Ultrasonografi transvaginal telah terbukti lebih unggul dibandingkan transabdominal dalam mendeteksi massa panggul. Pada studi yang dilakukan pada 66.620 wanita, dilakukan operasi terhadap 565 pasien untuk mendeteksi 45 kanker ovarium. Dinyatakan sensitifitas pada stadium awal 78, namun spesifitas pada stadium awal hanya 10. Penambahan penggunaan doppler ultrasound menunjukkan hasil yang tidak konsisten antara sebagian besar penelitian, walaupun penggunaan 3D dopler menunjukkan hasil peningkatan sensifitas dan spesfitas. 15,16

2.5.2. Cancer Antigen 125 Ca 125

Adalah suatu hibridoma, merupakan determnan antigen yang digambarkan oleh monoklonal antibodi dan mempunyai berat molekul 200 kD, berbentuk glikoprotein. 15,16 Ca 125 dihasilkan oleh epitel kanker ovarium, namun secara alami kadar Ca 125 dapat juga ditemukan pada kasus inflamasi atau iritasi pada jaringan kavum abdomen. Pada kondisi endometriosis, kelainan hepar seperti sirosisi hepatis dan hepatitis, penyakit radang panggul dan pangkreas dapat meningkatkan kadar ca 125. 15,16 Ca 125 meningkat pada 50-60 pasien kanker epitel stadium I dan 90 pada kanker ovarium stadium II. Kadar Ca 125 saja tanpa kurang adekuat untuk dijadikan skrining kanker ovarium pada populasi dengan resiko sedang dan rendah, namun spesifitas akan meningkat jika pemeriksaan diikuti dengan ultrasonografi. 15

2.5.3. Human Epidydimis Protein-4 HE4

HE4 merupakan protein yang terdiri dari gugus asam dengan inti 4- disulfida whey acidic four-disulfide coreWFDC yang bersifat tripsin-inhibitor. HE-4 pertama kali diidentifikasi dari epitel duktus epididimis pria bagian distal yang merupakan protease inhibitor yang terlibat dalam proses pematangan sperma. 19,20 HE-4 diekspresikan juga di jaringan normal termasuk epitel traktus reproduksi. Peningkatan kadar HE4 dalam satuan picomole pM dapat ditemukan pada tumor jinak ginekologi lainnya, tumor paru dan jaringan normal dengan kadar HE-4 yang bervariasi 0 sampai lebih dari 500 pM Tabel 2.3. Pada kanker ovarium, HE4 diover-ekspresikan 93 pada epitel tumor ovarium s erous. wanita sehat 94,4 menunjukkan kadar HE4 150 pM 21,22 Beberapa studi yang telah menggunakan HE4 sebagai tumor marker untuk menapis tumor ovarium epitel jinak dan ganas menunjukkan nilai cut off point yang berbeda. Studi oleh Moore et al 2009 memperoleh nilai cut off point HE4 sebesar 70 pM dengan sensitivitas 79,6 dan spesifisitas 66. Pada tahun 2010, Kettlety et al di Swedia menggunakan cut off point HE4 140 pM dengan sensitivitas 98,1 dan spesifisitas 48,8. Studi oleh Mulawardhana P di Surabaya 2011 menggunakan cut off point HE4 150pM menunjukkan sensitivitas 76,47 dan spesifisitas 80. Studi oleh Ali A dan Sarah D di Medan 2012 memperoleh cut off point HE4 66,5 pM dengan sensitivitas 75 dan spesifisitas 75. 23

2.5.4. Risk of Ovarian Malignancy Algorithm ROMA