dalam keadaan mimpi. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya sementara tujuan
menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin dicapai. 3. Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang
terlibat. Kegiatan komunikasi akan berlangsung dengan baik apabila pihak-pihak yang
berkomunikasi dua orang atau lebih sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan.
4. Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan
menggunakan lambang-lambang, misalnya: bahasa. 5. Komunikasi bersifat transaksional
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan: memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau
proporsional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi. 6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang maksudnya bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta
tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, faksimili, teleks, dan lain-lain, kedua faktor tersebut waktu dan
ruang bukan lagi menjadi persoalan dan hambatan dalam berkomunikasi.
2.2.1.3 Proses Komunikasi
Menurut Effendy 2006, proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada
orang lain komunikan. Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini, dan lain- lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan,
kepastian,keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Adakalanya seseorang menyampaikan
buah pikirannya kepada orang lain tanpa menampakkan perasaan tertentu. Pada saat lain seseorang menyampaikan perasaannya kepada orang lain tanpa
pemikiran. Tidak jarang pula seseorang menyampaikan pikirannya disertai
Universitas Sumatera Utara
perasaan tertentu, disadari atau tidak disadari. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan perasaan yang disadari; sebaliknya
komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, perasaan tidak terkontrol.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian
pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang simbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator
kepada komunikan. Media primer komunikasi adalah bahasa, karena bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena hanya
bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain. Pikiran tersebut dapat berbentuk ide, informasi atau opini; baik mengenai hal yang
konkret maupun yang abstrak; bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada waktu yang lau dan pada masa yang
akan datang. Berkat kemampuan bahasa maka kita dapat mempelajari ilmu pengetahuan; dapat menjadi manusia yang beradab dan berbudaya; dan dapat
memperkirakan apa yang akan terjadi pada tahun, dekade, bahkan abad yang akan datang.
Kial gesture memang dapat “menerjemahkan” pikiran seseorang sehingga terekspresikan secara fisik. Akan tetapi menggapai tangan, memainkan
jari, mengedipkan mata atau menggerakkan anggota tubuh lainnya hanya dapat mengkomunikasikan hal-hal tertentu saja sangat terbatas. Demikian pula isyarat
dengan menggunakan alat seperti tongtong, bedug, sirene dan lain-lain serta warna yang mempunyai makna tertentu. Kedua lambang itu amat terbatas
kemampuannya dalam mentransmisikan pikiran seseorang kepada orang lain. Gambar sebagai lambang yang banyak dipergunakan dalam komunikasi
memangb melebihi kial, isyarat, dan warna dalam hal kemampuan “menerjemahkan” pikiran seseorang, tetapi tidak melebihi bahasa. Tetapi, demi
efektifnya komunikasi, lambang-lambang tersebut sering dipadukan penggunaannya. Walaupun media primer yang paling banyak digunakan dalam
Universitas Sumatera Utara
komunikasi adalah bahasa, tidak semua orang pandai mencari kata-kata yang tepat dan lengkap yang dapat mencerminkan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya.
Selain itu, sebuah perkataan belum tentu mengandung makna yang sama bagi semua orang. Sedangkan proses komunikasi secara sekunder adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama. Media kedua yaitu media sekunder digunakan oleh seorang komunikator
dalam melancarkan komunikasinya jika komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio,
televisi, film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Umumnya di kalangan masyarakat, yang dikenal sebagai media
komunikasi adalah media kedua seperti diterangkan di atas. Dalam penelitian ini, proses komunikasi yang dilakukan oleh anak adalah
proses komunikasi sekunder. Hal ini dikarenakan, anak yang di teliti tinggal terpisah berjauhan dengan orang tua dan proses komunikasi yang di lakukan
menggunakan telepon, handphone atau peralatan elektronik lainnya sebagai media komunikasi.
2.2.1.4 Fungsi Komunikasi