Lokasi Penelitian Prosedur Penelitian

� = � � � � 2 � 2 keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran Populasi B = Batas kesalahan nilai yang di toleransi � 2 = Tingkat variansi � � 2 = Diambil dari table distribusi normal D = Tingkat keyakinan dari � � 2 Range = Interval pilihan Dalam Penelitian ini, populasi adalah jumlah siswa kelas XII yang ada pada 10 SMASMKMA terbaik di kota Medan yaitu 4.123 siswa. Tingkat keyakinan 95 merupakan persentase keyakinan yang dianjurkan oleh Supranto dalam sebuah penelitian. Dengan keyakinan 95 dan B=1, maka: � = 0,5 � 0,025 = 1,96 dari table distribusi normal � = � 1 1,96 � 2 = 0,26 � 2 = � 16 4 � 2 = 16 maka jumlah responden adalah � = 4.123. 16 4.123 − 10,26 + 16 � = 65.968 1.087,72 = 60,65 ≈ 61 Maka jumlah minimal responden pada penelitian di 10 SMASMKMA terbaik di kota Medan dari 4.123 siswa kels XII adalah 61 siswa.

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di 10 SMASMKMA terbaik di kota Medan. Berdasarkan data yang diperolah dari sekolahterbaik.blogspot.com bahwa yang termasuk 10 Universitas Sumatera Utara SMASMKMA terbaik di kota Medan berdasarkan prestasi-prestasi yang diraihnya adalah: 1. SMA Sutomo 1 2. SMA Methodist-2 3. SMA Santho Thomas-1 4. SMA Syafiatul Amaliyah YPSA 5. SMK Telkom Sandhy Putra. 6. SMAN 3 7. MAN 1 8. SMAN 1 9. SMA Plus Al-Azhar 10. SMAN 4

3.4 Prosedur Penelitian

Aplikasi metode Fuzzy AHP dalam pemilihan lembaga bimbingan belajar di Kota Medan berdasarkan persepsi siswa dilakukan melalui langkah-langkah berikut: 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan tujuan yang diinginkan. 2. Penyusunan kriteria yang meliputi: model belajar, harga, tentor professional, jumlah kelulusan, jarak dan lokasi, reputasi, dan fasilitas. Alternatif meliputi: Adzkia, Ganesa Operation GO, BIMA, Prima Gama, Sony Sugema Colllection SSC, Nurul Fikri, Medica. 3. Mengumpulkan data dari sekolah dan dari siswa dengan cara pengisian kuisioner atau wawancara. 4. Menyusun matriks perbandingan berpasangan AHP antar kriteria dan antar alternatif pada setiap kriteria yang diperoleh dari kuisioner. 5. Mengubah matriks perbandingan berpasangan AHP ke dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan Fuzzy AHP. 6. Menentukan bobot, prioritas lokal dan prioritas global. 7. Menghitung nilai defuzzyfikasi yang diperoleh dengan cara defuzzifying terhadap prioritas global. Universitas Sumatera Utara 8. Nilai defuzzyfikasi dinormalkan dengan membaginya dengan nilai penjumlahan semua nilai defuzzyfikasi. Penyusunan kuisioner merupakan hal yang sangat penting untuk mendapatkan penilaian kriteria yaitu dengan cara memasukkan elemen-elemen ke dalam perbandingan secara berpasangan untuk memberikan penilaian tingkat kepentingan masing-masing elemen. Dalam menentukan tingkat kepentingan dari elemen-elemen keputusan pada setiap tingkat hirarki keputusan, penilaian pendapat dilakukan dengan menggunakan fungsi berfikir, dikombinasikan dengan preferensi perasaaan dan pengindraan. Penilaian dapat dilakukan dengan komparasi berpasangan yaitu dengan membandingkan setiap elemen dengan elemen lainnya pada setiap criteria sehingga didapat nilai kepentingan elemen dalam bentuk pendapat yang bersifat kualitatif tersebut digunakan skala penilaian Saaty sehingga akan diperoleh nilai pendapat dalam bentuk angka Supriyono, 2000. Kuisioner yang sudah disusun disebarkan ke siswa di 10 SMASMKMA terbaik di kota Medan yang mengetahui lembaga bimbingan belajar yang menjadi alternatif pada penelitian ini. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian