Kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN mengenai E-Contract

melalui GATS menempatkan pendidikan sebagai salah satu sektor industri tersier. 122 122

D. Kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN mengenai E-Contract

Seiring dan sejalan dengan perkembangan globalisasi, dunia perdagangan dan dunia bisnis juga ikut berkembang. Dalam perkembangannya yang paling mutakhir, muncul sebuah model transaksi bisnis yang sangan inovatif yang mengikuti kemajuan teknologi tinggi high tech improvement di bidang media komunikasi dan informasi. Ditemukannya teknologi internet interconnection networking yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer, cybernet atau world wide web www yang memungkinkan terjadinya transformasi informasi secara cepat ke seluruh jaringan dunia melalui dunia maya telah melahirkan apa yang disebut dengan Alvin Torifler dalam The Third Wave 1982 sebagai masyarakat gelombang ketiga.Keadaan diatas tersebutlah pula yang dihadapi negara-negara ASEAN dalam menghadapi era Msyarakat Ekonomi ASEAN dewasa ini. Transaksi elektronik sangat berpengaruh dan dibutuhkan dalam menghadapi perkembangan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terampil di kawasan negara-negara anggota ASEAN. Terkhusus pada arus bebas aliran tenaga kerja terampil, kesepakatan yang dilakukan antar pemberi jasa dan penerima jasa sebaiknya dilakukan dengan cepat dan efisien yang dilakukan melalui transaksi elektronik atau bisa disebut dengan kontrak elektronik e-contract, yang diatur dalam e-ASEAN elektronik ASEAN. https:ninyasmine.wordpress.com20140127gats diakses pada tanggal 8 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara e-ASEAN didirikan untuk memanfaatkan peluang-peluang dari adanya revolusi dalam teknologi informasi dan komunikasi TI dan e-commerce di ASEAN. Adapun 6 enam pilar e-ASEAN adalah : 1. menetapkan infrastuktur informasi di ASEAN; 2. memfasilitasi pertumbuhan e-commerce; 3. membebaskan perdagangan produk dan servis dari teknologi informasi dan komunikasi; 4. memfasilitasi perdagangan produk dan servis dari teknologi informasi dan komunikasi; 5. membangun kapasitas dan suatu e-Society; dan 6. mempromosikan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengaplikasian e-Government. Article 5 e-ASEAN Framework Agreement menyatakan bahwa: Member states shall adopt electronic commerce regulatory and legislative frameworks that create trust and confidence for consumers and facilitate the transformation of businesses towards the development of e-ASEAN. To this end, Member States shall: 1. Expeditiously put in place national laws and policies relating to electronic commerce transaction based on international norms; 2. Facilitate the establishment of mutual recognitionof digital signature framework; 3. Facilitate secure regional electronic transaction property rights arising from e- commerce. Member States should consider adoption of the world intellectual Property Organisation WIPO treaties, namely: “WIPO Performances and Phonograms Treaty 1996; 4. Take measures to promote personal data protection and consumer privacy; and 5. Encourage the use of alternative dispute resolution ADR mechanism for online transactions. Universitas Sumatera Utara Bahwa, negara-negara anggota ASEAN dalam rangka mempercepat pergerakan kemajuan sistem elektronik harus sudah membuat kebijakan nasional masing-masing mengenai perdagangan transaksi elektronik, kerangka keabsahan tanda tangan elektronik, perlindungan terhadap data pribadi, dan mekanisme penyelesaian sengketa transaksi elektronik. Universitas Sumatera Utara 95 BAB IV PENGARUH MASYARAKAT EKONOMI ASEAN TERHADAP PENGATURAN E-CONTRACT BAGI TENAGA PENDIDIK ASING DI INDONESIA

A. Prosedur Penerimaan Tenaga Pendidik Asing dengan E-Contract di Indonesia