Prosedur Penerimaan Tenaga Pendidik Asing dengan E-Contract di Indonesia

95 BAB IV PENGARUH MASYARAKAT EKONOMI ASEAN TERHADAP PENGATURAN E-CONTRACT BAGI TENAGA PENDIDIK ASING DI INDONESIA

A. Prosedur Penerimaan Tenaga Pendidik Asing dengan E-Contract di Indonesia

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia secara umum diatur dalam UU Sisdiknas. Prinsip penyelenggaraan pendidikan dalam Undang-Undang ini menganut sistem terbuka artinya pendidikan diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian progam lintas satuan dan jalur pendidikan multi entry-multy exit system. 123 Peserta didik dapat belajar sambil bekerja, atau mengambil progam-progam pendidikan pada jenis dan jalur pendidikan yang berbeda secara terpadu dan berkelanjutan melalui pembelajaran tatap muka atau jarak jauh. 124 Untuk kependidikan pembangunan nasional, Menteri dapat meminta warga negara asing yang memiliki ilmu pengetahuan danatau keahlian tertentu yang langka dan sangat diperlukan bagi pembangunan nasional serta memiliki sikap Hal perlu diperhatikan mengenai penyelenggaraan pendidikan oleh penyedia jasa asing yaitu berkenaan dengan pengaturan atas kehadiran tenaga pekerja asing present of foreign natural person yang dipekerjakan di sektor pendidikan Indonesia. Dalam hal ini Pasal 62 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan menyebutkan bahwa: 123 Penjelasan Pasal 4 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 124 Ibid. Universitas Sumatera Utara mental dan pandangan hidup yang tidak bertentangan dengn Pancasila dan UUD 1945 untuk menjadi tenaga pendidik.” Pendidik asing merupakan tenaga kerja asing yang selanjutnya disebut TKA adalah tiap orang bukan warga negara Indonesia yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 125 1. Memiliki pendidikan yang sesuai dengan syarat jabatan yang akan diduduki oleh tenaga kerja asing. Menurut Pasal 1 angka 13 UU Ketenagakerjaan menyebutkan tenaga kerja asing adalah warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia. Pasal 42 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memiliki izin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan tenaga kerja warga negara asing dilaksanakan secara selektif dalam rangka pendayagunaan tenaga kerja Indonesia secara optimal. Lalu, harus dapat dipahami bahwa tenaga kerja asing yang dapat bekerja Indonesia yang diatur dalam Pasal 26 ayat 1 Peraturan Nomor 12 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing, TKA harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 125 Abdul Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Bandung: Citra Aditya Bakti, hlm.27. Universitas Sumatera Utara 2. Memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi atau pengalaman kerja sesuai dengan jabatan yang akan diduduki tenaga kerja asing paling kurang 5 lima tahun. 3. Bersedia membuat pernyataan untuk mengalihkan keahliannya kepada tenaga kerja Indonesia pendamping. 4. Dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Kesepakatan yang terjalin diterimanya tenaga kerja bagi tenaga pendidik asing yakni antara pendidik dan tenaga kependidikan dapat bekerja secara lintas daerah 126 yang dituangkan dalam suatu perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama. Dalam hal ini penyelenggara pendidikan dalam suatu negara membutuhkan jasa tenaga pendidik asing yang dapat dimuat dalam suatu website sebagai bentuk informasi kepada masyarakat lokal maupun asing. Menurut Budiono, ada beberapa tujuan penempatan TKA di Indonesia, yaitu: 127 1. Memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil dan professional pada bidang- bidang tertentu yang belum dapat diisi oleh TKI. 2. Mempercepat proses pembangunan nasional dengan jalan mempercepat proses alih teknologi atau alih ilmu pengetahuan, terutama di bidang industri. 3. Memberikan perluasan kesempatan kerja bagi TKI. 4. Meningkatkan investasi asing sebagai penunjang modal pembangunan di Indonesia. Tujuan pengguna tenaga kerja asing tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan professional pada bidang tertentu yang 126 Pasal 41 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 127 Budiono, Abdul Rachmat, Hukum Perburuhan di Indonesia Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, hlm.115. Universitas Sumatera Utara belum dapat diduduki oleh tenaga kerja lokal serta sebagai tahapan dalam mempercepat proses pembangunan nasonial maupun daerah dengan jalan mempercepat alih ilmu dan teknologi dan meningkatkan investasi asing terhadap kehadiran TKA sebagai penunjang pembangunan di Indonesia walaupun pada kenyataannya perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia baik itu perusahaan swasta asing ataupun swasta nasional wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia sendiri. 128 Kesepakatan kehendak pada prinsipnya baru terjadi setelah adanya penawaran offer dari salah satu pihak yang kemudian diikuti dengan penerimaan tawaran acceptance oleh pihak lain dalam perjanjian tersebut. Sehingga menurut teori ini kesepakatan antarpihak terjadi pada saat penjual merchant mengajukan penawaran dengan menyediakan daftar atau katalog barang pruduct table yang disertai dengan deskripsi produk yang dijual dan kemudian customer yang Perjanjian kerja bersama antara penyelenggara pendidikan dengan pendidik asing dengan menggunakan sistem kontrak elektronik e-contract didahulukan karena telah adanya kesepakatan, apabila dikaitkan dengan teori dalam perjanjian yang diungkapkan oleh Munir Fuady, maka untuk menentukan kapan suatu kesepakatan kehendak terjadi dapat digunakan sebagai suatu patokan untuk menentukan keterikatan seseorang pada perjanjian tertutup sehingga perjanjian dianggap telah mulai berlaku, teori tersebut yaitu: 1. Teori Penawaran dan Penerimaan offer and acceptance. 128 H.R. Abdussalam, Hukum Ketenagakerjaan Jakarta: Penerbit Restu Agung, 2008, hlm. 322. Universitas Sumatera Utara memilih produk yang ditawarkan dengan mengeklik kotak yang disediakan sehingga bertanda check. 2. Teori Pernyataan verklarings theorie. Menurut teori pernyataan, apabila ada kontroversi antara apa yangdikehendaki dengan apa yang dinyatakan, maka apa yangdinyatakan tersebutlah yang berlaku, karena masyarakat padaumumnya menghendaki bahwa apa yang dinyatakan dapatdipegang.Berdasarkan teori ini, apa yang dinyatakan oleh customer dengancara mengisi order form maupun form lainnya, maka itulah yangdianggap berlaku, bukan lagi apa yang dikehendakinya. Demikianjuga dengan apa yang dinyatakan oleh merchant yang berkaitandengan persetujuan proses transaksi yang berlaku itulah yangberlaku meskipun dalam proses tersebut masih ada kemungkinan customer memberikan data yang tidak benar, sedangkan merchantmelalui perangkat software yang digunakan telah menyetujuitransaksi tersebut.Sehingga suatu kesepakatan kehendak antar para pihak telah terjadiketika customer melakukan pengisian order form maupun formlainnya, dan merchant dengan menggunakan perangkat software menyetujuinya transaksi tersebut. 3. Teori Konfirmasi Teori ini menjelaskan bahwa suatu kata sepakat telah ada ataudianggap telah terjadi ketika pihak yang melakukan penawaranmendapat jawaban atau konfirmasi jawaban dari pihak yang menerima tawaran. Sehingga kata sepakat dalam transaksi e-contractterjadi ketika merchant mendapat jawaban dari customer atas berita konfirmasi jawaban dari pihak yang melakukan penawaran Universitas Sumatera Utara termasuk juga informasi yang dikirimkan oleh customer yang telah memenuhi persyaratan atau dinyatakan valid. Penyelenggara pendidikan pun harus memperhatikan kecakapan hukum tenaga pendidik asing sebagai syarat sah yang diperjanjikan yakni: 129 Jika dikaitkan dengan proses terjadinya kontrak elektronik e-contract antara penyelenggara pendidik dengan pendidik asing, menurut Santiago Cavanilas dan A. Martines Nadal yang dikutipRidwan Khairandy maka kesepakatan para pihak dapat terjadi melalui cara: 1. Orang-orang yang belum dewasa; 2. Mereka yang ditaruh dibawah pengampuan; 3. Orang-orang perempuan, dalam hal-hal yang ditetapkan oleh Undang Undang, dan pada umumnya semua orang kepada siapa Undang-Undang telah melarang membuat perjanjian-perjanjian tertentu. 130 Alat komunikasi yang disediakan internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung, kontrak melalui media ini pada dasarnya samadengan pembuatan kontrak konvensional hal yang membedakannnya hanyalah pada posisi dan lokasi para pihak yang dihubunginya. Sehingga kesepakatan para pihak terjadi ketika customer dan merchant menyepakati terhadap apa yang diperjanjikan, dengan model ini para pihak mempunyai posisi tawar yang seimbang sehingga dapat merundingkan mengenai isi dari kontrak 1. Chatting dan video conference 129 Pasal 1330 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 130 Ridwan Khairandy, Hukum Perdata Internasional Yogyakarta, Gama Media, 2001, hlm.49. Universitas Sumatera Utara tersebut. Selain itu dengan model ini khususnya video conference maka dapat dibuktikan apakah para pihak cakap untuk membuat suatu perikatan atau tidak. 2. Melalui e-mail Kontrak melaui email dapat berupa kontrak e-mail murni di mana penawaran yang dikirim kepada seseorang atau kepada banyak orang yang tergabung dalam mailing list, penerimaan dan pemberitahuan seluruhnya dikirimkan melalui e-mail. Selain itu, kontrak melalui e-mail dapat berupa gabungan beberapa formula yang ketika penawaran barangnya diberikan di situs web yang mengirimkan penawarannya, dan penerimaannya dikirimkan melalui e- mail. Selain itu kontrak melalui e-mail jika dikaitkan dengan kontrak konvensionl tidak menimbulkan persoalan, karena peraturan yang berkaitan dengan surat dapat diterapkan dalam kontrak melalui e-mail. Dengan model ini kesepakatan terjadi ketika seseorang yang menerima e-mail penawaran mengirimkan email balasan bahwa ia menerima penawaran tersebut. 3. Melalui web situs Kontrak melalui web biasanya kompleks, karena melibatkan pihak-pihak di luar yang mengadakan kontrak. Pihak-pihak yang terkait diantaranya adalah pihak-pihak otentifikiasi penyedia sertifikat digital, lembaga keuangan yang memfasilitasi pembayaran melalui web, pemberi label yang mensertifikasi yang menyatakan bahwa halaman web tersebut adalah aman. Dalam model ini, kesepakatan terjadi ketika customer setuju dengan apa yang disebut user agreement yang berisi mengenai hak dan kewajiban customer, pada saat ia mendaftar sebagai anggota web tersebut. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di atas, maka prosedur penggunaan e-contract ketenagakerjaan bagi tenaga pendidik asing dapat dilakukan dengan kontrak melalui chatting dan video conference, kontrak melalui email atau kontrak melalui web situs. E-contract tersebut harus juga memperhatikan tanda tangan elektronik yang merupakan persetujuan penanda tangan atas informasi elektronik danatau dokumen elektronik yang ditandatangani dengan tanda tangan elektronik. Tanda tangan elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah jika: 131 131 Pasal 53 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. a. data pembuatan tanda tangan elektronik terkait hanya kepada penanda tangan; b. data pembuatan tanda tangan elektronik pada saat proses penandatanganan hanya berada dalam kuasa penanda tangan; c. segala perubahan terhadap tanda tangan elektronik yang terjadi setelah waktu penandatanganan dapat diketahui; d. segala perubahan terhadap informasi elektronik yang terkait dengan tanda tangan elektronik tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui; e. terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa penanda tangannya; dan f. terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa penanda tangan telah memberikan persetujuan terhadap informasi elektronik yang terkait. Universitas Sumatera Utara Setiap orang berhak menggunakan jasa penyelenggara sertifikasi elektronik untuk pembuatan tanda tangan elektronik 132 , yang terdiri atas penyelenggara sertifikasi elektronik Indonesia dan penyelenggara sertifikasi elektronik asing, 133 yang memastikan tanda tangan elektronik dengan cara: 134 Kontrak elektronik diartikan sebagai kontrak yang terdapat di dunia maya dan ditunjukkan dengan adanya dukungan sarana elektronik dan bukan dalam bentuk tertulis. a. penanda tangan menyampaikan identitas kepada penyelenggara tanda tangan elektronik; b. penanda tangan melakukan registrasi kepada penyelenggara atau pendukung layanan tanda tangan elektronik; dan c. Dalam hal diperlukan, penyelenggara tanda tangan elektronik dapat melimpahkan secara rahasia data identitas penanda tangan kepada penyelenggara tanda tangan elektronik lainnya atau pendukung layanan tanda tangan elektronik dengan persetujuan penanda tangan. B. Perbedaan Penggunaan Kontrak bagi Tenaga Pendidik Asing melalui Bentuk Kontrak Biasa dengan Kontrak Elektronik E-Contract 135 132 Pasal 13 ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. 133 Pasal 13 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. 134 Pasal 58 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. 135 Roger Leroy Miller dan Gaylord A. Jentz, 2002, Law for E- Commerce, West Legal Studies in Business, United States of America, hlm. 146. Dari pengertian tersebut diatas maka perlu diidentifikasi terlebih dahulu perbedaan-perbedaan yang terdapat antara kontrak tertulis yang Universitas Sumatera Utara konvensional dengan kontrak elektronik yang biasa digunakan di dunia maya atau internet. Tenaga pendidik asing dapat bekerja di Indonesia didasarkan sebuah perjanjian kerja, Perjanjian kerja yang dalam bahasa Belanda biasa disebut dengan Arbeidsovereenkomst, dapat diartikan dalam beberapa pengertian. Pasal 1601 ayat a dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyebutkan bahwa :“Perjanjian perburuhan adalah perjanjian dengan mana pihak yang satu si buruh, mengikatkan dirinya untuk dibawah perintah pihak yang lain si majikan, untuk sesuatu waktu tertentu, melakukan pekerjaan dengan menerima upah.” Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada Pasal 1 ayat 14 menyebutkan pula bahwa perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerjaburuh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Perjanjian kerja merupakan perjanjian seorang “buruh” dengan seorang “majikan”, perjanjian yang mana ditandai oleh ciri-ciri adanya suatu upah atau gaji tertentu yang diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di peratas dierstverhanding yaitu suatu hubungan berdasarkan mana pihak yang satu majikan berhak memberikan perintah-perintah yang harus ditaati oleh pihak yang lain. 136 Adanya konsensus di antara para pihak merupakan saat atau momentum ataupun titik taut terjadinya kontrak pasal 1320 KUHPerdata. Secara sederhana hal tersebut dapat terjadi dalam bentuk ucapan ataupun gerakan tangan atau badan 136 Djumadi, Hukum Perburuhan Perjanjian Kerja PT RajaGrafindo Persada: Jakarta, 2006, hlm.30. Universitas Sumatera Utara yang menyiratkan suatu consensus. Tenaga pendidik asing yang dapat bekerja di Indonesia harus mengikatkan diri dengan pihak penyelenggara pendidikan di Indonesia dengan suatu kesepakatan. Keharusan terjadinya kesepakatan agreement pada para pihak yang berkontrak bukan hanya monopoli kesepakatan hukum Indonesia, tapi juga merupakan persyaratan yang berlaku secara universal di negara-negara lain. Kesepakatan, yang merupakan pertemuan antara penawaran offer pihak yang menjadi tujuan penawaran offeror dan penerimaan acceptance oelh pihak yang menjadi tujuan penawaran offeree merupakan dasar dari timbulnya kewajiban di satu pihak dan hak di sisi lain yang harus dipenuhi oleh para pihak yang berkontrak. Berbeda dengan pasal 1320 KUHPerdata yang meletakkanagreement yang sebenarnya hasil pertemuan antara offer and acceptance sebagai salah satu dari 4 empat syarat fundamental pembuatan kontrak yang sah, common law tidak langsung meletakkan agreement sebagai salah satu dasar yang harus dipenuhi dalam penciptaan kontrak yang benar. Common law lebih meletakkan unsur-unsur dari terjadinya agreement tersebut offer and acceptance sebagai persyaratan pembentukan kontrak yang sah. Walaupun tata cara peletakannya berbeda, akan tetapi artinya tetap sama; pertemuan antara penawaran dan penerimaan akan tetap menghasilkan kesepakatan seperti yang dimaksudkan sebagai salah satu syarat dari sahnya suatu kontrak yang diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata. 137 137 Ricardo Simanjuntak, Hukum Kontrak, Teknik Perancangan Kontrak Bisnis Jakarta: Kontan Publishing, 2011, hlm.24. Universitas Sumatera Utara Mengenai terjadi atau timbulnya kesepakatan dalam suatu perjanjian terdapat empat teori, antara lain: 138 1. Teori Pernyataan uitingstheorie Kesepakatan terjadi pada saat pihak yang menerima penawaran itu menulis surat jawaban yang menyatakan bahwa ia menerima penawaran itu. 2. Teori Pengiriman verzendtheorie Kesepakatan terjadi apabila pihak yang menerima penawaran mengirimkan telegram, surat, atau telex. Menurut teori ini tanggal cap pos pada saat pengiriman jawaban penerimaan dipakai sebagai pegangan kapan saat lahirnya perjanjian. 3. Teori Pengetahuan vernemingstheorie, Menurut teori ini kesepakatan terjadi apabila pihak yang menawarkan itu mengetahui adanya acceptatie, tetapi penerimaan itu belum diterimanya tidak diketahui secara langsung. 4. Teori Penerimaan ontvangstheorie Kesepakatan terjadi saat pihak yang menawarkan menerima langsung jawaban dari pihak lawan. Selain teori-teori mengenai saat terjadinya perjanjianyang telah diuraikan dalam tinjauan pustaka, masih adabeberapa teori yang dapat digunakan untuk menentukan saatterjadinya perjanjian, yaitu: a. perjanjian terjadi pada saat disampaikannya persetujuanoleh pihak penerima penawaran expedition theory; 138 R.Setiawan, Pokok-Pokok Hukum Perikatan Bandung : Bina Cipta Bandung, 1987, hlm. 58. Universitas Sumatera Utara b. Perjanjian terjadi pada saat diterimanya penerimaan tersebut oleh pihak penerima penawaran acceptor’sacceptancetransmission theory; c. Perjanjian terjadi pada saat diterimanya penerimaantersebut oleh offeror reception theory; d. Perjanjian terjadi pada saat offeror mengetahui adanyapenerimaan information theory. Dalam hal ini, konsensus yang terjalin yakni antara tenaga pendidik asing dengan satuan pendidikan di Indonesia. Tenaga pendidik asing termasuk dalam tenaga kerja asing yang memberikan jasa professional nya di Indonesia. Tenaga pendidik asing sudah harus memenuhi persyaratan untuk bekerja sebagai tenaga kerja asing di Indonesia, yakni : 139 1. Memiliki pendidikan yang sesuai dengan syarat jabatan yang akan diduduki oleh TKA. 2. Memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi atau pengalaman kerja sesuai dengan jabatan yang akan diduduki TKA paling kurang 5 lima tahun. 3. Bersedia membuat pernyataan untuk mengalihkan keahliannya kepada tenaga kerja Indonesia pendamping. 4. Dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Kesepakatan tersebut terjalin antara tenaga pendidik asing dengan satuan pendidikan di Indonesia,pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 139 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing. Universitas Sumatera Utara 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional, satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Di sisi lain, kesepakatan antara tenaga pendidik asing dengan satuan pendidikan di Indonesia dapat terjalin dalam suatu transaksi elektronik, dalam UU ITE, didefinsikan pengertian transaksi elektronik yaitu perbuatan hukum yang dilakukan dengan mengunakan komputer, jaringan atau media elektronik lainnya. Sedangkan kontrak elektronik adalah perjanjian yang dimuat dalam dokumen elektronik atau media elektronik lainnya. Yang dimaksud dokumen elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal atau sejenisnya. 140 UU ITE menentukan pengunaan transaksi elektronik digunakan untuk kegiatan perdagangan dalam lingkup nasional dan internasional, yang mengunakan sistem elektronik. Transaksi elektronik terjadi pada saat penawaran transaksi yang dikirim oleh pengirim telah diterima dan disetujui penerima, kecuali ditentukan lain. Persetujuan atas penawaran transaksi itu dilakukan dengan pernyataan penerimaan transaksi elektronik. Pihak-pihak dalam transaksi Pada transaksi komersial elektronik konvensional, terjadinya kesepakatan mudah diketahui karena kesepakatan dapat langsung diberikan secara lisan maupun tertulis. Sebaliknya, dalam transaksi komersial elektronik, kesepakatan tidak diberikan secara langsung melainkan melalui media elektronik khususnya internet. 140 UU No. 11 Tahun 2008, Pasal 1 No. 16. Universitas Sumatera Utara elektronik adalah Pengirim, Penerima, Agen elektronik, serta pihak lain yang diberi kuasa oleh pengirim dan penerima. Pengirim dalam transaksi elektronik adalah subyek hukum yang mengirimkan informasi elektronik dan atau dokumen elektronik, sedangkan penerima adalah subyek hukum yang menerima informasi elektronik dan atau dokumen elektronik. Agen elektronik adalah perangkat dari suatu sistem elektronik yang dibuat untuk melakukan sesuatu tindakan terhadap suatu informasi elektronik tertentu secara otomatis yang diselenggarakan oleh orang. 141 Transaksi elektronik yang dituangkan dalam kontrak elektronik mengikat para pihak 142 Perbedaan kontrak tertulis dengan kontrak elektronik . Format kontrak yang digunakan dalam transaksi elektronik adalah baku atau standar. Hal ini sesuai kebutuhan dalam transaksi elektronik yang menghendaki transaksi dilakukan secara cepat. Perbedaan penggunaan kontrak biasa dengan kontrak elektronik e-contract yang dipakai oleh tenaga pendidik asing dalam meyalurkan jasa profesionalnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: No Kontrak Tertulis Typewritten Form Kontrak Elektronik E - Contract 1. Proses Pembentukan Pihak- pihak yang hendak membuat kontrak harus mengenal satu sama lain dan bertatap muka secara langsung Para pihak seringkali tidak perlu untuk saling mengenal, proses pembentukan pun tidak mengharuskan adanya pertemuan 141 UU No. 11 Tahun 2008, Pasal 20, Pasal 21 ayat 1 dan 2 jo. Pasal 1 No. 8,18,19. 142 UU No. 11 Tahun 2008, pasal 18 ayat 1. Universitas Sumatera Utara saat proses pembentukan kontrak. antara kedua belah pihak secara langsung karena seluruh proses pembentukan dilakukan melalui sarana internet. 2. Tanda Tangan Tanda tangan sebagai salah satu tanda sahnya kontrak harus tanda tangan asli basah yang di lakukan saat kedua belah pihak telah sepakat dengan kontrak yang dibuat. Mengenal teknologi E - Signature yang tidak mengharuskan tanda tangan para pihak untuk membuat kontrak tersebut menjadi sah. 3. Persetujuan Acceptance Dinyatakan secara lisan pada saat proses pembentukan kontrak. Dinyatakan dengan men- klik pilihan “ I Agree” apabila sepakat dengan isi kontrak dan “ I Disagree” apabila tidak sepakat dengan isi kontrak. 4. Penentuan Klausul dalam Kontrak Kedua belah pihak dapat secara leluasa melakukan perundingan mengenai isi kontrak untuk mencapai kesepakatan bersama. Konsumen pembeli tidak memiliki kesempatan untuk ikut menentukan isi kontrak karena biasanya kontrak yang diberikan biasanya dalam bentuk kontrak baku. 5. Kapasitas hukum para pihak legal capacity Dicantumkan secara jelas pada bagian awal kontrak, biasanya dijelaskan dengan Beberapa website mensyaratkan konsumennya berusia minimal 18 delapan belas tahun untuk Universitas Sumatera Utara nama, umur, pekerjaan, dan nomor kartu identitas. dapat melakukan pembelian, akan tetapi banyak pula yang tidak mensyaratkan hal tersebut. identitas perusahaan penjual sangat jarang dimuat dalam kontrak elektronik. Sumber : https:wisuda.unud.ac.idpdf1103005013-3-BAB20II.pdf C. Pengaruh Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Pengaturan E-Contract Tenaga Pendidik Asing di Indonesia Pada abad ke-21 kemajuan pesat teknologi informasi dan komunikasi selanjutnya disebut dengan TIK atau information and communication technologies ICT tidak dapat dibendung lagi dan memengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Satu dekade sebelumnya TIK hanya dikuasai oleh sekelompok masyarakat yang memiliki perangkat infrastruktur jaringan dan manajemen database komputer yang canggih dan mahal. Namun dengan hadirnya internet pada awal 90-an telah mengubah cara tradisional dalam operasional, manajemen, dan kontrol informasi menjadi informasi yang berlandaskan pada jaringan web based yang memiliki karakteristik borderless and timeless tanpa batasan tempat dan waktu, service-oriented berorientasi pada pelayanan, supply driven informasi diberikan oleh pemilik informasi, baik dunia usaha, pemerintah, maupun perorangan, content rich kandungan informasi menyangkut seluruh aspek kehidupan antara lain mulai dari pendidikan, kesehatan, pariwisata, sampai dengan hiburan dan user friendly mudah digunakan oleh siapapun. Universitas Sumatera Utara Perkembangan pesat TIK yang telah menjadikan dunia tanpa batas dapat berkontribusi signifikan terhadap proses integrasi ekonomi ASEAN yang sedang berjalan. Kesadaran tersebut mendorong ASEAN menandatangani e-ASEAN Framework Agreement pada KTT Informal ASEAN IV di Singapura, November 2000. Perjanjian tersebut bertujuan mendorong kerjasama pengembangan, penguatan, dan peningkatan daya saing TIK, pengurangan kesenjangan TIK digital divide dan liberalisasi perdagangan dan investor sektor TIK. Untuk mencapai tujuan tersebut ditetapkan enam pilar, yaitu pembentukan infrastruktur informasi ASEAN, pertumbuhan transaksi perdagangan elektronik e-commerce, liberalisasi perdagangan jasa dan investasi produk-produk industri TIK, fasilitas perdagangan komoditas dan jasa TIK, peningkatan kapasitas dan komunikasi elektronik e-society dan penggunaan aplikasi TIK dalam pemberian layanan pemerintah e-government. Kesiapan TIK sangat dipengaruhi oleh tingkat kemajuan ekonomi negara yang bersaangkutan karena terdapat batasan anggaran untuk membangun infrastruktur TIK. Menurut Sunil Bhatia, secara umum kesiapan TIK sebuah negara dapat digolongkan ke dalam empat tahap, yaitu: 143 143 Sjamsul Arifin et.al, Op.Cit, hlm. 161` 1. Emerging Infrastuktur dasar telah siap atau dalam proses persiapan dalam waktu dekat, serta adanya komitmen politik untuk pengembangan TIK. 2. Evolving Tersedianya infrastruktur dan kerangka pengembangan TIK dalam bidang politik, ekonomi, geografis, dan sosial. Universitas Sumatera Utara 3. Embedding Adanya pengakuan dan permintaan dari masyarakat, pelaku bisnis dan pemerintah tentang kecanggihan teknologi, hal ini ditandai dengan digunakannya TIK dalam perumusan kebijakan, peraturan, dan dalam mendukung posisi negaraperusahaan dalam perundingan internasional. 4. Extending Telah melakukan evolusi cara-cara kerja tradisional dengan menerapkan TIK yang memperkuat produktivitas dan standar hidup masyarakat. Di antara negara-negara ASEAN, singapura merupakan satu-satunya negara yang telah sampai pada tahap extending, sedangkan negara-negara CLMV baru dalam tahap emerging. Sementara itu Brunei, Thailand, Filipina, dan Indonesia dalam tahap evolving dan Malaysia dalam tahap embedding. Perbedaan tahapan pengembangan TIK di ASEAN menunjukkan adanya kesenjangan digital antarnegara ASEAN. Hal ini terlihat dari nilai infostate yang timpang antara negara maju di ASEAN dengan negara ASEAN yang relative tertinggal seperti Laos. Saat ini Indonesia telah memiliki perangkat Undang-Undang yang mengatur keberadaan dan pengendalian penggunaan TIK dengan telah disahkannya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik UU ITE pada 25 Maret 2008 pleh DPR RI. Dengan adanya Undang-Undang ini diharapkan menjamin kepastian hukum bagi masyarakat pengguna teknologi informasi, selain itu UU ini juga diharapkan mencegah dampak negative pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Sejak peluncuran satelit Palapa Al pada 8 Juli 1976, Indonesia menegaskan komitmennya untuk menggunakan TIK sebagai pemersatu bangsa. Sebagai negara pertama di kawasan yang memiliki satelit ppada saat itu menandakan adanya Universitas Sumatera Utara political will yang besar bagi pengembangan TIK Indonesia. Komitmen pemerintah terus bergulir dengan mencanangkan upaya mewujudkan Indonesia sebagai “ASEAN ICT Leading Nation” pada 2010. Upaya yang dimulai dengan pembentukan DETIKNAS Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional diharapakan menjadi pendorong dalam mempercepat terciptanya masyarakat berbasis pengetahuan knowledge base society di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut DETIKNAS membuat program kerja program kerja inisiatif flag programs yang berskala nasional sebagai pilar-pilar pengembangan TIK. Program ini memberikan dampak pada perkembangan kontrak elektronik e- contract yang berkembang cukup pesat di Indonesia. Berikut beberapa program kerja flagship program DETIKNAS : 1. Palapa ring project adalah cincin serat optik berisi frekuensi pita lebar yang mengelilingi seluruh kepulauan nusantara yang akan berperan sebagai tulang punggung backbone sistem telekomunikasi nasional, membentang dari Sumatera Utara hingga Papua bagian barat dengan perkiraan sekitar 25.000. 2. e-Procurement adalah proses pengadaan barang dan jasa secara online melalui internet, proses ini transparan dan mudah diawasi oleh masyarakat sehingga proses pengadaan barang dan jasa pemerintah akan lebih transparan. Program ini masih diujicobakan dalam proses pengadaan beberapa paket pekerjaan di Bappenas dan Depdiknas. 3. National Single Window NSW merupakan sistem elektronik yang mampu melayani proses pengajuan, pengolahan data dan informasi, pengambilan keputusan, penyelesaian dokumen kepabeanan, kepelabuhan, dan Universitas Sumatera Utara kebandarudaraan secara terpadu. NSW dibangun menuju ASEAN Single Window sebagai fasilitas perdagangan dan mendukung integrasi Ekonomi ASEAN tahun 2015. 4. National identity number merupakan nomor tunggal untuk setiap penduduk dan tidak dapat dipublikasikan. Dapat digunakan untuk berbagai keperluan semasa hidup yang bersangkutan. 5. e-Anggaran adalah sistem komputerisasi anggaran untuk anggaran rutin maupun anggaran pembangunan, sehingga diharapkan untuk mengurangi alokasi pekerjaan dan birokrasi saat memproses anggaran di pusat maupun di daerah. 6. e-Pendidikan adalah program yang dimaksudkan untuk merangkum dan mendesiminasikan segala informasi yang berhubungan dengan dunia pendidkan dengan menggunakan sarana teknologi informasi, program ini dikembangkan di bawah Depdiknas. 7. Legalisasi software merupakan komitmen pemerintah untuk menegakkan hak atas kekayaan intelektual HAKI dengan mengupayakan terciptanya penggunaan perangkat lunak legal di instansi pemerintah dan non pemerintah dengan pilihan utama pada open source software OSS. Universitas Sumatera Utara 116 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan