Kesepakatan yang Melatarbelakangi Terbentuknya Masyarakat

53 BAB III KESEPAKATAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN YANG MENGATUR MENGENAI BIDANG KETENAGAKERJAAN BERBENTUK E-CONTRACT

A. Kesepakatan yang Melatarbelakangi Terbentuknya Masyarakat

Ekonomi ASEAN 1. Deklarasi ASEAN Concord II ASEAN adalah singkatan dari “Association of South East Asia Nations” yaitu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Diawal pembentukannya pada 1967 80 Setelah 40 tahun berdirinya ASEAN, bentuk kerjasama regional semakin diperkuat dan bertransformasi dengan ditandatanganinya Piagam ASEAN oleh para pemimpin negara ASEAN pada KTT ASEAN ke-13, November 2007. , ASEAN lebih ditujukan pada kerjasama yang berorientasi politik guna pencapaian kedamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Dimulai dari lima negara pendiri, yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, kini ASEAN terdiri dari sepuluh negara yang bergabung kemudian, yaitu Brunei Darussalam 1984, Vietnam 1995, Myanmar, dan Laos 1997, dan Kamboja 1999. Kerjasama regional ini semakin diperketat dengan semangat stabilitas ekonomi dan sosial di kawasan Asia Tenggara, antara lain melalui percepatan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan budaya dengan tetap memerhatikan kesetaraan dan kemitraan, sehingga menjadi landasan untuk tercapainya masyarakat yang sejahtera dan damai. 80 ASEAN Declaration, Bangkok, 8 Agustus 1976. Universitas Sumatera Utara Penandatanganan Piagam ASEAN menjadi prasasti hasil evolusi dari kerjasama yang bersifat “persaudaraan” menjadi organisasi yang berdasarkan suatu kerangka yang lebih kohesif berlandaskan rule based framework. Dengan kejelasan visi, tujuan, perbaikan struktur organisasi, pengambilan keputusan, dan mekanisme dispute settlement serta peningkatan peran dan mandat. 81 Maksud dan tujuan dibentuknya ASEAN yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok adalah: 82 5. untuk bekerjasama dengan lebih efektif guna peningkatan pemanfaatan pertanian dan industri mereka, perluasan perdagangan dan pengkajian masalah- 1. untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai; 2. untuk meningkatkan perdamaian dan stablitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara- negara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa; 3. untuk meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi; 4. untuk saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-saran pelatihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi; 81 Sjamsul Arifin, et.al, Op.Cit, Jakarta: Kompas Gramedia, 2008, hlm. 13. 82 Sekretariat Nasional ASEAN Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, ASEAN Selayang Pandang Jakarta: 1992, hlm.1. Universitas Sumatera Utara masalah komoditi internasional. Perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat-rakyat mereka; 6. untuk memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara; 7. untuk memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan organisasi- organisasi internasiona dan regional dengan tujuan serupa yang ada dan untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat di antara mereka sendiri. Latar belakang pembentukan Komunitas ASEAN sudah diawali dengan komitmen para pemimpin ASEAN sudah diawali dengan komitmen para pemimpin ASEAN terdahulu di Kuala Lumpur tahun 1997 dengan ditandatanganinya Vision 2020, yang mencita-citakan ASEAN sebagai suatu komunitas yang berpandangan manju, hidup dalam lingkungan yang damai, stabil, dan makmur, dipersatukan oleh hubungan kemitraan dalam pembangunan yang dinamis dan masyarakat yang saling peduli. Tekad untuk membentuk Komunitas ASEAN kemudian dipertegas kembali pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN IX di Bali pada tahun 2003 dengan ditandatanganinya ASEANBali Concord II. Bali Concord II bahwa ASEAN akan menjadi sebuah komunitas yang aman, damai, stabil, dan sejahtera pada tahun 2020. Tujuan dari pembentukan Komunitas ASEAN adalah untuk lebih mempererat integrasi ASEAN dalam menghadapi perkembangan konstelasi politik internasional. ASEAN menyadari sepenuhnya bahwa ASEAN perlu menyesuaikan cara pandangnya agar dapat lebih Universitas Sumatera Utara terbuka dalam menghadapi permasalahan-permasalahan internal dan eksternal. 83 Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian MEA atau AEC. Dokumen Bali Concord II ini merujuk pada Bali Concord I dan mencatat pentingnya membuat rencana aksi untuk mencapai ASEAN yang dinamis, berdaya tahan, dan kohesif. 84 Pada KTT ASEAN ke-9 tahun 2003, ASEAN menyepakati Bali Concord II yang memuat 3 tiga pilar untuk mencapai ASEAN Vision 2020 yaitu Ekonomi, Sosial Budaya dan Politik Keamanan. Terkait dengan ekonomi, diwujudkan dalam bentuk MEA. Tanggal 20 November 2007 disepakati Piagam ASEAN dan menjadikan ASEAN organisasi berbadan hukum dengan fokus perhatian pada proses integrasi ekonomi menuju MEA. Di tahun ini juga, ASEAN sepakat mempercepat implementasi MEA dari tahun 2020 menjadi tahun 2015; untuk mewujudkan MEA 2015, dirumuskan AEC Blueprint, yang memuat langkah-langkah strategis yang harus diambil setiap negara anggota ASEAN mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2015. 85 Berbagai dokumen resmi yang dikeluarkan ASEAN menunjukkan Komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar diusung menjadi paradigma baru 83 Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri Indonesia, ASEAN Selayang Pandang Edisi 2008 Jakarta: 2008, hlm.1. 84 Syabi Keane, Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, http:www.academia.edu9060383 diakses tanggal 7 Maret 2016. 85 Latar Belakang Terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, http:yandisangdebu.blogspot.com201501latar-belakang-terbentuknya-masyarakat.html diakses tanggal 7 Maret 2015. Universitas Sumatera Utara untuk membangun kawasan baru yang lebih maju searah tuntutan perubahan di masa mendatang dengan mewujudkan: 86 1. dalam konteks komunitas ekonomi, ingin dicapai visi ASEAN 2020 yang akan menjadi pasar tunggal dan basis produksi, di mana akan ada aliran barang, jasa, dan investasi yang bebas. Dengan aliran modal lebih bebas akan menjadikannya lebih kuat, dynamism dan komparatif secara ekonomi dalam pasar global; 2. dalam konteks komunitas keamanan yang dicapai, ASEAN akan menyelesaikan perbedaan di antar negara anggotanya bukan dengan cara kekerasaan atau dengan ancaman penggunaan kekerasaan; 3. dalam konteks komunitas sosial-budaya yang ingin dicapai, ASEAN akan membangun masyarakat yang peduli building a community of caring societies. Ketiga pilar tersebut saling berkaitan satu sama lain dan saling memperkuat tujuan pencapaian perdamaian yang berkelanjutan, stabilitas serta pemerataan kesejahteraan di kawasan. Konsep pelaksanaan dalam enam tahun pertama dipandu dengan Hanoi Plan of Action HPA yang dikeluarkan pada 1998. 87 Komunitas Keamanan ASEAN merupakan program jangka panjang. Memerlukan konsolidasi politik, hukum, dan institusi yang akan menjadikan Komunitas-komunitas ASEAN tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Komunitas Keamanan ASEAN ASEAN Security CommunityASC 86 Bali Concord II, 2004, hlm.7. 87 Operasionalisasi perumusan Visi 2020 dilakukan pertama kali dalam Hanoi Plan of Action HPA yang kemudian menuangkan strateginya di dalam Vientiane Action Programme 2004-2010. Universitas Sumatera Utara tantangan dan tekanan dalam membangun Komunitas Keamanan ASEAN. 88 Komunitas keamanan bertujuan untuk mempercepat kerjasama politik-keamanan di ASEAN dengan mewujudkan perdamaian di kawasan termasuk masyarakat internasional. Komunitas kemanan ASEAN mengacu kepada berbagai instrument politik ASEAN yang telah disepakati sebelumnya seperti Zone of Peace, Freedom, and Neutrality ZOPFAN, Treaty of Amity and Cooperation in SoutheastAsia TAC, dan Treaty on Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone SEANWFZ selain mentaati Piagam PBB dan prinsip-prinsip hukum internasionalnya. Bali Concord II juga mengungkapkan kesenjangan antara sasaran dan prinsip-prinsip non-intervensi, kedaulatan, dan pembuatan keputusan berdasarkan konsensus. Di lain pihak, Komunitas Keamanan ASEAN masih menghadapi masalah-masalah mendasar antara lain masih terjadinya gap antara negara-negara anggota ASEAN mengenai peranan kekuataan luar kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur, dan peranan masyarakat sipil di dalam pembangunan Komunitas Keamanan, merupakan masalah yang akan muncul di kemudian hari. 89 Dalam kerjasama ASEAN di bidang ekonomi, pada awalnya kerjasama difokuskan dengan pemberian prefensi perdagangan prudential trade, usaha patungan joint venture dan skema saling melengkapi complementation scheme antar pemerintah negara-negara anggota maupun pihak swasta di kawasan ASEAN, seperti Industrial Project Plan 1976, Prefential Trading Area 1977, 2. Komunitas Ekonomi ASEAN ASEAN Economic CommunityAEC 88 Alexandra Retno dan Bantarto Bandardo, ASEAN’s Quest for a Full-Fledged Community CSIS, 2007, hlm.4. 89 Ibid, hlm.5. Universitas Sumatera Utara ASEAN Indsutrial Complement Scheme 1981, ASEAN Joint Venture Scehme 1981 dan Enhanced Prefential Trading Arrangement 1987. Pada dekade 80-an dan 90-an, ketika antar negara di berbagai belahan dunia melakukan upaya-upaya untuk menghilangkan hambatan-hambatan ekonomi, negara-negara ASEAN menyadari bahwa cara terbaik untuk bekerjasama adalah dengan saling membuka perekonomian mereka, guna menciptakan integrasi ekonomi kawasan. Pada KTT ke-5 di Singapura tahun 1992 telah ditandatangani Framework Agreement Enchancing ASEAN Economic Cooperation sekaligus menandai dicanangkannya ASEAN Free Trade Area AFTA pada tanggal 1 Januari 1993 dengan Common Efective Prefential Tariff CEPT sebagai mekanisme utama. Pendirian AFTA memberikan implementasi dalam bentuk pengurangan dan eliminasi tarif, penghapusan hambatan-hambatan non-tarif, dan perbaikan terhadap kebijakan- kebijakan fasilitas perdagangan. 90 We agreed to establish an ASEAN Community that would be supported by the three pillars of “political and security cooperation”, “economic cooperation”, and “socio-cultural cooperation”. These would be closely intertwined and mutually reinforcing in the effort to achieve peace, stability, and prosperity. We agreed that through this effort we would reach a closer and mutually beneficial integration among our member countries and among our Dalam perkembangannya, AFTA tidak hanya difokuskan pada liberalisasi perdagangan barang, tetapi juga perdagangan jasa dan investasi. Deklarasi Kesepakatan Bali II Bali Concord II, yang ditandatangani para kepala pemerintahan ke sepuluh negara anggota pada KTT ASEAN di Bali pada 7 Oktober 2003, dalam Article 10 Declaration of ASEAN Concord II Bali Concord II menyatakan bahwa: 90 Sjamsul Arifin, et.al, Op.Cit, hlm.71. Universitas Sumatera Utara peoples. We also agreed to continue our efforts to promote regional peace and stability, security, development and prosperity with a view to realizing a dynamic and esilient ASEAN Community. To this end, we adopted the framework to achieve this ASEAN Community through ASEAN Security Community, ASEAN Economic Community, and ASEAN Socio-Cultural Community. We agreed to task our Ministers to implement the Declaration of ASEAN Concord II. Bahwa artinya para pemimpin ASEAN membentuk suatu Masyarakat ASEAN yang terdiri atas Masyarakat Keamanan ASEAN, Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan Masyarakat Sosial-Budaya ASEAN. 91 Di tempat yang sama, 27 tahun sebelumnya, Kesepakatan Bali 1 Bali Concord I dideklarasikan dan ditandatangani oleh para pendiri ASEAN. Baik KTT I maupun II mempunyai tujuan-tujuan, yaitu membina perdamaian, menciptakan kesejahteraan, dan membangun sebuah identitas regional. MEA adalah tujuan akhir integrasi ekonomi seperti yang dicanangkannya dalam ASEAN Vision 2020: “…to create a stable, prosperous and highly competitive ASEAN economic region in which there is a free flow of goods, services, investment, skilled labor and a frrer flow of capital, equitable economic development and reduced poverty and socio-economic disparities in year 2020”. 92 Bahwa Komunitas Ekonomi ASEAN bertujuan untuk mencipatkan pasar tunggal dan basis produksi yang ditandai dengan bebasnya aliran barang, jasa, Article 18 Declaration of ASEAN Concord II Bali Concord II menyatakan bahwa: We noted that our Ministers had deliberated on the concept of an ASEAN Economic Community AEC and we agreed on the creation of AEC to achieve deeper economic integration of the region, as outlined in the Roadmap for Integration of ASEAN RIA and Vision 2020. We further noted that the AEC should be characterized by a single market and production base, with free flow of goods, services, investment and labor, and freer flow of capital. 91 C.P.F. Luhuliam et.al, Masyarakat Asia Tenggara Menuju Komunitas ASEAN 2015 Cetakan I Jakarta: Pustaka Belajar, 2008, hlm.33. 92 Ibid Universitas Sumatera Utara investasi, tenaga kerja terampil, dan perpindahan barang modal secara lebih bebas. Komunitas ini juga menetapkan sektor-sektor prioritas yang akan diintegrasikan, yakni produk-produk pertanian, otomotif, elektronik, perikanan, produk-produk turunan dari kayu, transportasi udara, e-ASEAN ICT, kesehatan dan pariwisata. Dalam perkembangannya pada tahun 2006 jasa logistik dijadikan sektor prioritas yang ke-12. Konferensi Tingkat Tinggi ke-10 ASEAN di Vientiane, Laos pada tahun 2004 menyepakati Viantianne Action Program VAP yang merupakan panduan untuk mendukung implementasi pencapaian AEC pada tahun 2020. Selanjutnya, ASEAN Economic Minister Meeting AEM di Kuala Lumpur bulan Agustus 2006 menyetujui untuk membuat suatu cetak biru blueprint untuk menindaklanjuti pembentukan AEC dengan mengidentifikasikan sifat-sifat elemen AEC pada tahun 2020 yang konsisten dengan Bali Concord II dengan target dan timelines yang jelas serta pre-agreed flexibility untuk mengakomodir kepentingan negara-negara anggota ASEAN. Konsep MEA ini dilandasi oleh empat pilar utama sebagai berikut: 93 93 Bob Widyahartono, Dari AFTA Menuju Komunitas ASEAN, http:www2.kompas.comkompascetak071123opini4017526.html diakses pada tanggal 7 Maret 2016. a. Free Movement of Goods and Services Konsep ini memungkinkan terjadinya pergerakan barang-barang dan jasa tanpa ada hambatan pajak bea masuk, tarif, quota, yang merupakan bentuk lanjut dari kawasan perdagangan bebas sebagaimana AFTA dengan menghilangkan segala bentuk hambatan perdagangan yang tersisa. Universitas Sumatera Utara b. Freedom of Establishment and Provision of Services and Mutual Recognition of Diplomas Konsep ini menjamin setiap warga negara ASEAN akan bebas membuka praktek layanan profesional di setiap wilayah ASEAN tanpa ada diskriminasi kewarganegaraan. c. Freedom of Movement for Skilled and Talented Labours Konsep ini dimaksudkan untuk mendorong terjadinya mobilitas tenaga kerja sesuai dengan tuntutan pasar dan memberi kesempatan para pekerja untuk menemukn pekerjaan terbaik sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki. d. Free Movement of Capital Konsep ini akan menjamin bahwa modal atau kapital akan bisa berpindah secara leluasa diantara negara-negara ASEAN, yang secara teoritis memungkinkan terjadinya penanaman modal secara bebas dan efisien. 3. Komunitas Sosial Budaya Kerjasama di bidang sosial budaya menjadi salah satu titik tolak utama untuk meningkatkan integrasi ASEAN melalui terciptanya “a caring and sharing community”, yaitu sebuah masyarakat ASEAN yang saling peduli dan berbagi. Kerjasama sosial budaya antara lain mencakup kerjasama di bidang kepemudaan, perempuan, pendidikan, ilmu pengetahuan, lingkungan hidup, kesehatan, bencana alam, pengentasan kemiskinan, serta ketenagakerjaan. Universitas Sumatera Utara 2. Declaration of Cebu 2007 Pencapaian ASEAN Comumunity semakin kuat dengan ditandatanganinya Cebu Declaration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015 oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ke -12 ASEAN di Cebu, Filipina, tanggal 13 Januari 2007. Para pemimpin ASEAN juga menyepakati percepatan pembentukan ASEAN Economic Community AEC dari tahun 2020 menjadi tahun 2015. Keputusan untuk mempercepat pembentukan MEA menjadi 2015 ditetapkan dalam rangka memperkuat daya saing ASEAN dalam menghadapi kompetisi global seperti dengan India dan China. Selain itu beberapa pertimbangan yang mendasari hal tersebut adalah potensi penurunan biaya produksi di ASEAN sebesar 10-20 persen untuk barang konsumsi sebagai dampak integrasi ekonomi, serta meningkatkan kemampuan kawasan dengan implementasi standar dan praktik internasional, HAKI dan adanya persaingan. Dalam deklarasi cebu dinyatakan bahwa: 94 94 http:anitalusiyadewi.blogspot.co.id201109komunitas-asean-2015-yang-bebas- aktif.html diakses pada tanggal 8 Maret 2016 a. kesepakatan bersama untuk percepatan Komunitas ASEAN 2015 yang sebelumya 2020 denga tiga pilar yang diusung yaitu Komunitas Politik Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN, dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN; b. mempercepat implementasi penuh dari bidang program Komunitas ASEAN, langkah-langkah dan prinsip-prinsip, dengan fleksibilitas yang sesuai; Universitas Sumatera Utara c. tekad untuk menjadi lebih kuat, lebih menyatu dan terikat satu sama lain antar anggota ASEAN agar dapat mengelola tantangan yang ditimbulkan oleh arsitektur regional yang berkembang dan iklim ekonomi; serta d. Berkomitmen untuk lebih memperluas ketertiban dengan Mitra Dialog dan pihak lainnya dan percaya bahwa interaksi ini akan membantu ASEAN dalam upaya integrasi untuk mencapai Komunitas ASEAN pada 2015. Kesepakatan lain dalam KTT Cebu adalah melanjutkan kesepakatan pada KTT ke-11 ASEAN mengenai pembentukan ASEAN Charter Piagam ASEAN yang akan menjadi semacam norma hukum atau Undang-Undang Dasar ASEAN dengan dicetuskannya Deklarasi Cebu tentang Cetak Biru Piagam ASEAN. Salah satu tujuannya adalah untuk membuat ASEAN lebih berpijak pada kepentingan rakyat, karena selama ini muncul kesan bahwa ASEAN seperti sebuah klub para pejabat pemerintah dan diplomat dari negara-negara anggota ASEAN. Dengan pengembangan piagam ini diharapkan ASEAN akan lebih menyentuh kepentingan rakyat. Blance Lincoln mengatakan, “it is about our personal responsibility to strengthen our community. This is about making us strong enough and leaving a legacy”. Senada dengan Lincoln, Everett Dirksen mengatakan, “when all is said and done, the real citadel of strength of any community is in the hearts and minds and desires of those who dwell there”. 95 95 Edge Life Magazine, http:ww.edgelife.netglossarycommunity.html diakses pada tanggal 8 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara 3. Blue Print of ASEAN Economic Community 2007 Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia, sepakat untuk mengembangkan ASEAN Economic Community Blueprint yang merupakan panduan untuk terwujudnya MEA. Declaration on ASEAN Economic Community Blueprint, ditanda tangani tanggal 20 november 2007, memuat jadwal strategis untuk masing-masing pilar yang disepakati dengan target waktu yang terbagi dalam empat fase yaitu tahun 2008-2009, 2010-2011, 2012-2013 dan 2014-2015. Penandatanganan MEA Blueprint dilakukan bersamaan dengan penandatanganan piagam ASEAN ASEAN Charter. Jadwal strategis pencapaian masing-masing pilar terdapat pada lampiran 2. 96 1. Para pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN di Kuala Lumpur Desember 1997 memutusakan untuk mentransformasikan ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan berdaya saing tinggi dengan tingkat pembangunan ekonomi yang merata serta kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan yang semakin berkurang. Cetak Biru MEA juga memuat pedoman umum implementasi MEA yang dituangkan dalam jadwal strategis lampiran 1. Implementasi MEA didasarkan pada prinsip “open, outward-looking, inclusive, and market driven” dengan memperhatikan perbedaan tingkat pembangunan dan kesiapan anggota ASEAN melalui penerapan formulasi ASEAN minus negara X. Blue Print of ASEAN Economic Community 2007 Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN berisi kesepatan, antara lain: 96 Departemen Perdagangan Republik Indonesia, Op.Cit, hlm. 8. Universitas Sumatera Utara 2. Pada KTT ASEAN di Bali Oktober 2003, para pemimpin ASEAN memdeklarasikan bahwa komunitas Ekonomi ASEAN KEA merupakan tujuan integrasi ekonomi regional Bali Concord II pada tahun 2020. Selain KEA, Komunitas Keamanan ASEAN dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN merupakan dua pilar integral lain dari komunitas ASEAN yang akan dibentuk. Ketiga pilar tersebut diharapkan dapat bekerja secara erat dalam pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2020. 3. Selanjutnya, pertemuan ke-38 Menteri Ekonomi ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia pada Agustus 2006 sepakat akan menyusun “suatu cetak biru yang terpadu untuk mempercepat pembentukan KEA dengan mengindetifikasi berbagai karakteristik dan elemen KEA pada tahun 2015 sesuai Bali Concord II, dengan sasaran dan kerangka waktu yang jelas dalam mengimplementasikan berbagai langkah serta fleksibilitas yang telah disepakati sebelumnya guna mengkomodir kepentingan seluruh negara anggota ASEAN. 4. Pada KTT ASEAN Ke-12, para pemimpin ASEAN menegaskan komitmen yang kuat untuk mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 sejalan dengan Visi ASEAN 2020 dan BALI CONCORD II, dan menandatangani Cebu Declaration on Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015, secara khusus, para pemimpin sepakat untuk mempercepat pemebentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dan mentranformasikan kawasan ASEAN menjadi suatu kawasan dimana terdapat aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terampil, serta aliran modal yang lebih bebas. Universitas Sumatera Utara Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia, telah membahas untuk mengembangkan ASEAN Economic Community 2015 Blueprint yang merupakan panduan untuk terwujudnya MEA. AEC 2015 Blueprint merupakan pedoman bagi negara-negara anggota ASEAN untuk mencapai integrasi AEC 2015, dimana masing-masing negara berkewajiban untuk melaksanakan komitmen dalam Blueprint, dalam bidangAEC 2015 Blueprint memuat empat kerangka utama, yaitu: 97 1. ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional single market and production base dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modan yang lebih bebas; 2. ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi Competitive Economic Region, dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayan intlektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce; 3. ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata Equitable Economic Development dengan elemen pengembangan usaha kecil, dan menengah dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CLMV Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam;dan 4. ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global Integration to the Global Economic dengan elemen pendekatan yang 97 Budiman, Aida S, et.al, Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2008, hlm. 15. Universitas Sumatera Utara koheren dalam hubungan ekonomi diluar kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global. Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN menyatakan bahwa ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi memiliki 5 lima elemen utama yaitu: aliran bebas barang, aliran bebas jasa, aliran bebas investasi, aliran modal yang lebih bebas, dan aliran bebas tenaga kerja terampil. Di samping itu, pasar tunggal berbasis produksi juga mencakup dua komponen penting lainnya, yaitu Priority Integration Sectors PIS dan kerja sama di bidang pangan, pertanian, dan kehutanan. 98 1. Aliran bebas barang Berikut penjelasannya sebagai berikut: 99 98 Article 9 ASEAN Economic Community Blue Print. 99 Article 10 ASEAN Economic Community Blue Print. merupakan salah satu sarana utama dalam mewujudkan pasar tunggal dan basis produksi. Pasar tunggal untuk barang dan jasa juga akan mempermudah pengembangan jaringan produksi di kawasan dan meningkatkan kapasitas ASEAN sebagai pusat produksi global atau sebagai bagian dari mata rantai pasokan global.Melalui ASEAN Free Trade Area AFTA, ASEAN telah mencapai kemajuan signifikan dalam penghapusan tarif. Namun demikian, aliran bebas barang tidak hanya memerlukan penghapusan tarif,tetapi juga penghapusan non-tarif. Selain itu komponen paling penting lainnya yang diperlukan untuk mempermudah aliran bebas barang adalah langkah-langkah fasilitasi perdagangan, seperti penyatuan prosedur Common Effective Preferential Tariff CEPT secara berkesinambungan pemeberlakuan ketentuan asal barang,termasuk prosedur Universitas Sumatera Utara sertifikasi operasionalnya dan penyelarasan prosedur standardisasi dan kesesuaian. Persetujuan Common Efective Preverential Tariff for ASEAN free trade area CEPTAFTA akan dikaji ulang dan ditingkatkan menjadi suatu perjanjian yang koprehensif dan merealisasikan aliran bebas barang, serta dapat diterapkan sesuai kebutuhan ASEAN untuk mempercepat proses integrasi ekonomi menuju tahun 2015. 2. Aliran bebas sektor jasa 100 Dalam memfasilitasi aliran bebas sektor jasa pada 2015, ASEAN juga tengah mempersiapkan pengakuan terhadap kualifikasi para profesional, dengan tujuan memfasilitasi pergerakannya di kawasan. merupakan salah elemen penting dalam mewujudkanKomunitas Ekonomi ASEAN, yang di dalamnya tidak ada hambatan bagi para pemasok jasa ASEAN dalam penyediaan jasanya secara lintas-negara di kawasan, sesuai dengan aturan domestik di setiap negara anggota. Liberalisasi sektor jasa dirundingkan dalam beberapa putaran negosiasi, khususnya melalui ASEAN Coordinating Committeeon Service CCS. Negosiasi untuk sektor tertentu seperti jasa keuangan dantransportasi Negara dilaksanakan melalui kementerian terkait. Dalam meliberalisasisektor jasa tidak diperkenankan untuk menarik kembali komitmen dan fleksibilitas yangdisepakati oleh seluruh Negara anggota ASEAN. 3. Aliran bebas investasi 101 100 Article 20 ASEAN Economic Community Blue Print. 101 Article 23 ASEAN Economic Community Blue Print. tata aturan investasi yang bebas dan terbuka merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing ASEAN dalam menarik penanaman bermodal asingl angsung foreign direct investmentFDI termasuk Universitas Sumatera Utara investasi intra-ASEAN. Aliran masuk investasi baru dan peningkatkan investasi yang telah ada reinvestments akan mendorong dan menjamin pembangunan ekonomi ASEAN yang dinamis. Kerja sama investasiASEAN diimplementkan melalui framework agreement on theASEAN investment Area AIA 1998, sedangkan perlindungan investasi dilaksanankan melalui perjanjian yang terpisah yaitu ASEAN Agreement for the Promotion andProtection of Investment, 1987 atau yang bisa disebut sebagai ASEAN Investment Guarantee Agreement IGA. Berdasarkan AIA, seluruh industri bidang manufaktur, pertanian, perikanan,kehutanan, dan pertambangan serta jasa yang terkait dengan kelima sector tersebutwajib dibuka dan national treatment diberikan bagi investor, baik pada tahap prapendirian pre- establishment maupun pasca pendirian post-establishment, dengan beberapa pengecualian bagi industri yang tercantum dalam Tempory Exclition ListTEL dan Sensitive List SL setiap negara anggota. TEL akan dihapus sesuai dengan jadwal yang disepakati. Meskipun tidak ada jadwal penghapusan yang jelas, SL akan ditinjau secara berkala.Untuk mendorong integrasi kawasan, framework agreement on the AIA dan ASEAN IGA akan ditinjau kembali. Tujuannya adalah membentuk perjanjian investasi yang lebih komprehensif dan berwawasan ke depan dengan menyempurnakan fitur-fitur,ketentuan- ketentuan, dan kewajiban-kewajiban dengan mempertimbangkan praktik- praktik international yang terbaik yang akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap ASEAN. ASEAN Comprehensive Investment Agreement Universitas Sumatera Utara ACIA yang akan disusun berdasarkan AIA dan ASEAN IGA, akan mencakupi pilar-pilar sebagai berikut. 4. Aliran modal yang lebih bebas 102 a. mencapai harmonisasi yang lebih baik dalam hal standar pasar modal ASEAN di bidang ketentuan penewaran surat utang, ketentuan disclosure dan aturan distribusi; memperkuat pengembangan dan integrasi pasar modal ASEAN.Tindakan: b. memfasilitas pengaturan atau persetujuan saling pengakuan MRA atas kualifikasi, pendidikan dan pengalaman para pekerja profesi di pasar modal; c. mengupayakan fleksibilitas yang lebih longgar dalam ketentuan bahasa danhukum untuk penerbitan sekuritas; d. memperkuat struktur withholding tax, apabila dimungkinkan, untuk memperluas basis investasi bagi penerbit surat utang di ASEAN; dan e. memfasilitas berbagai upaya yang bersifat market-driven untuk membentuk jaringan antar-pasar saham dan pasar obligasi, termasuk aktivitas penghimpunan modal lintas batas. 5. Arus bebas lalu lintas tenaga kerja terampil 103 102 Article 31 ASEAN Economic Community Blue Print. 103 Article 33 ASEAN Economic Community Blue Print. dalam rangka mengizinkan mobilitasi yang terkelola serta memfasilitasi masuknya tenaga kerja yang terlibat dalam perdagangan barang, jasa dan investasi sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara penerimaan, ASEAN tengah mengupayakan untuk memfasilitasi penerbitan visa dan employment pass bagi tenaga kerja terampil ASEAN yang bekerja di sektor-sektor yang berhubungan dengan perdagangan dan investasi Universitas Sumatera Utara antarnegara ASEAN. Dalam rangka memfasilitasi arus bebas perdagangan jasa selambat-lambatnya pada 2015, ASEAN tengah mengupayakan harmonisasi dan standardisasi, untuk memfasilitasi pergerakan tenaga kerja di kawasan dilakukan cara antara lain: a. Mempererat kerja sama di antara anggota ASEAN University Network AUN untuk meningkatkan mobilitas mahasiswa dan staf pengajar di kawasan; b. Mengembangkan kompetensi dasar dan kualifikasi untuk pekerjaan dan keterampilan pelatihan yang dibutuhkan dalam sektor jasa prioritas selambat-lambatnya pada 2009; dan pada sektor jasa lainnya dari tahun 2010 hingga 2015; dan c. Memperkuat kemampuan riset setiap Negara Anggota ASEAN dalam rangkameningkatkan keterampilan, penempatan kerja dan pengembangan jejaring informasi pasar tenaga kerja di antara negara-negara ASEAN. 6. Sektor integrasi pasar 104 Sebanyak dua belas sektor prioritas ekonomi telah diidentifikasi untuk mempercepat integrasi ekonomi. Beberapa negara anggota telah memainkan peran sebagai koordinator untuk setiap sektor. Setiap sektor integrasi prioritas Sementara berkeingginan untuk mengintegrasi seluruh sektor okonomi, ASEAN telah menyadari besarnya tantangan yang akan dihadapi dan sejak semula telah memfokuskan upaya pengintegrasian pada sebagian sektor prioritas dalam skala terbatas sebagai katalisator bagi proses integrasi ekonomi ASEAN secara menyeluruh. 104 Article 35 Economic Community Blue Print. Universitas Sumatera Utara tersebut memiliki peta jalan yang mengkombinasikan inisiatif-inisiatif sektor tertentu dengan inisiatif sektor yang lebih luas secara lintas sektoral seperti kebijakan fasilitas perdagangan. Peningkatkan efisien sektor-sektor utama ini akan memungkinkan ASEAN untuk bersaing dalam memperoleh modal dan mempertahankan aktivitas ekonomi yang memiliki nilai tambah dan pebukaan lapangan kerja di kawasan. Pendekatan sektoral memungkinkan kawasan untuk memfokuskan sumberdaya yang terbatas pada upaya pengintegrasian secara mendalam dan cepat pada sektor-sektor penting, sementara memberikan kesempatan kepada negara-negara anggota untuk mengkaji dan menangani dampak integrasi serta menggembangkan secara bersama-sama komitmen yang lebih kuat terhadap integrasi ekonomi sebelum bergerak lebih jauh.

B. Prinsip-Prinsip Pasar Tunggal ASEAN