Latar Belakang Aspek Hukum e-Contract Ketenagakerjaan bagi Tenaga Pendidik Asing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses globalisasi merupakan suatu rangkaian proses yang mengintegrasikan kehidupan global di dalam suatu ruang dan waktu melalui internasionalisasi perdagangan, internasionalisasi pasar dari produksi dan keuangan, internasionalisasi dari komoditas budaya yang ditopang oleh jaringan sistem telekomunikasi global yang semakin canggih dan cepat. Intinya dari proses globalisasi yaitu terciptanya suatu jaringan kehidupan yang semakin terintegrasi. 1 Kaitan antara globalisasi dan pendidikan menurut Giddens terletak di dalam lahirnya suatu masyarakat baru yaitu “knowledge-based-society” yang merupakan anak kandung dari proses globalisasi. 2 Lahirnya globalisasi, yang kemudian disusul dengan penetrasi teknologi yang sanggat canggih, menjembatani bangsa-bangsa di dunia ini menjadi global villigae. 3 Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, bidang pendidikan dan lain lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama globalisasi saat ini. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat dengan berbagai Pengaruh globalisasi mempunyai implikasi atau bahkan dampak atas berbagai negara atau bangsa. 1 Globalisasi Pendidikan, http:kompasiana.com diakses pada tanggal 1 Maret 2016. 2 Soedjati Djiwandono, Menggagas Paradigma Baru Pendidikan Yogyakarta: Kanisius, 2000. hlm. 103. 3 Ali Idrus, Manajemen Pendidikan Global Jakarta : GP Press, 2010. hlm 48. Universitas Sumatera Utara bentuk dan kepentingan informasi informasi dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi yang terjadi saat ini, tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama sekali dalam bidang pendidikan kita di Indonesia. 4 Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi karakter pendidikan yang sedang berjalan. Banyak sekolah, jenjang pendidikan tinggi dan menengah di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini harus beradaptasi dengan perkembanganan teknologi informasi dan melakukan perubahan dan pembenahan sarana prasarana dalam melakukan proses pendidikan. Hal ini dapat dilihat pada sekolah-sekolah yang menerapkan bilingual school, menerapkan bahasa asing, bahasa Inggris, bahasa Mandarin sebagai mata ajar sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar, menengah, hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan nanti, tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan diterapkannya era perdagangan bebas, dilingkup negara-negara Association of Southeast Asian Nations selanjutnya disebut dengan ASEAN, yang akan berpengaruh besar terhadap bentuk dan karakter lulusan yang harus dikeluarkan. 5 Bentuk dan rona pendidikan tinggi di era perdagangan bebas semakin perlu kita pahami karena negara-negara anggota World Trade Organization selanjutnya 4 Syamsul Hidayat, “Dampak Globalisasi Pendidikan Karakter Bagi Peserta Didik di Era Otonomi”, bkddiklat.ntbprov.go.id diakses pada tanggal 14 Maret 2016. 5 Ibid. Universitas Sumatera Utara disebut dengan WTO akan ditekan terus untuk menandatangani General Agreement on Trade in Services GATS yang mengatur liberalisasi perdagangan 12 sektor jasa, antara lain layanan kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, jasa akuntansi, pendidikan tinggi dan pendidikan selama hayat, serta jasa-jasa lainnya. WTO telah mengidentifikasi 4 mode penyediaan jasa pendidikan sebagai berikut: 1. Cross-border supply, institusi pendidikan tinggi luar negeri menawarkan kuliah-kuliah melalui internet dan online degree programme, atau Mode 1. 2. Consumption abroad, adalah bentuk penyediaan jasa pendidikan tinggi yang paling dominan, mahasiswa belajar di perguruan tinggi luar negeri atau Mode 2. 3. Commercial presence, atau kehadiran perguruan tinggi luar negeri dengan membentuk partnership, subsidiary, twinning arrangementdengan perguruan tinggi lokal atau Mode 3, dan 4. Presence of natural persons, dosen atau pengajar asing mengajar pada lembaga pendidikan lokan atau Mode 4. 6 Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015 adalah sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN. Seluruh negara anggota ASEAN telah menyepakati perjanjian ini. MEA dirancang untuk mewujudkan Wawasan ASEAN 2020. Dan dalam mengahadapi persaingan yang teramat ketat selama MEA ini, negara-negara ASEAN haruslah mempersiapkan sumber daya manusia SDM yang terampil, cerdas, dan 6 http:www.sofian.staff.ugm.ac.idartikelLiberalisasi-Pendidikan-Tinggi.pdf diakses pada tanggal 14 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara kompetitif. 7 Tujuan integrasi ekonomi ASEAN adalah untuk meningkatkan volume perdagangan barang dan jasa, meningkatkan mobilitas capital dan tenaga kerja, meningkatkan produksi, meningkatkan efisensi produksi serta meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan. 8 Pendidikan merupakan inti dari proses pembangunan ASEAN, menciptakan masyarakat berbasis pengetahuan sehingga dapat berkontribusi terhadap peningkatan daya saing ASEAN dalam membangun kehidupan masyarakat yang produktif dan kohesif. MEA 2015 merupakan suatu konsep pembentukan pasar tunggal yang bertujuan mewujudkan suatu area perekonomian yang kompetitif, suatu kawasan dengan pembangunan ekonomi yang mampu terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global. Sebenarnya MEA tidak hanya berbicara mengenai persaingan di bidang ekonomi, melainkan di bidang pendidikan sebagai sektor yang akan memproduksi Sumber Daya Manusia SDM yang handal. Pendidikan memainkan peran penting dan menjadi program prioritas di sepuluh negara anggota ASEAN. 9 Indonesia dan Sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian MEA atau AEC. 10 7 Masyarakat Ekonomi ASEAN, id.m.wikipedia.org diakses tanggal 26 Februari 2016. 8 Integrasi Ekonomi ASEAN 2015, httpwww.academia.edu diakses pada tanggal 1 Maret 2016. 9 Perubahan Kurikulum dan Profesionalisme Guru Di Era MEA 2014, seminar.uny.ac.id diakes tanggal 26 Februari 2016. Pada tahun 2003 Deklarasi ASEAN Concord II, para pemimpin ASEAN sepakat untuk membentuk sebuah komunitas atau masyarakat ASEAN pada tahun 2020 yang terdiri dari 3 pilar, yaitu Masyarakat Politik Keamanan ASEAN, Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN. Kemudian pada tahun 2007, 10 Syabi Keane, Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, http:www.academia.edu diakses pada tanggal 1 Maret 2016. Universitas Sumatera Utara mereka memutuskan untuk mempercepat terciptanya Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA ASEAN Economic Community AEC pada tahun 2015. Dimana untuk para pemimpin ASEAN setuju bahwa proses integrasi ekonomi regional dipercepat dengan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2007 agar dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015. 11 Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan suatu tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang ingin dicapai masyarakat ASEAN sebagaimana tercantum dalam Visi ASEAN 2020, dimana ini di dalamnya terdapt konvergensi kepentingan dari negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi. Sebuah perekonomian yang terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan bertumpu pada kekuatan pasar merupakan prinsip dasar dalam upaya pembentukan komunitas ini. Berdasarkan Cetak Biru yang telah diadopsi oleh seluruh negara anggota ASEAN, kawasan Asia Tenggara melalui pembentukan MEA akan dtransformasikan menjadi sebuah pasar tunggal dan basis produksi. Sebuah kawasan yang sangat kompetitif; sebuah kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata; dan sebuah kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata; dan sebuah kawasan yang berintegrasi penuh dengan perekonomian global. ASEAN bertekad untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan untuk kepentingan generasi sekarang melalui kerja sama yang lebih erat di bidang pendidikan. 12 11 http:repository.usu.ac.idbitstream123456789430545chapter20l.pdfdiakes pada tanggal 26 Februari 2016. 12 ASEAN Economic Community Blueprint, http:www.aseansec.org21083.pdf diakses pada tanggal 1 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara Cetak Biru MEA memuat empat kerangka kerja atau pilar MEA, yaitu: 13 Kerangka pasar tunggal ASEAN pada aliran barang dan jasa yang bebas di kawasan akan mendorong efisensi produksi kawasan dan membuka peluang yang lebih besar investasi lintas batas di kawasan. Aliran bebas investasi akan membutuhkan aliran bebas tenaga kerja dan modal. Sebaliknya, aliran bebas investasi akan meningkatkan arus barang dan jasa. Djaafara menyebutkan 1. ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas; 2. ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi, dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakkan, dan e-commerce; 3. ASEAN sebagai kawasan dengan perkembangan ekonomi yang merata dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CLMV yang termuat dalam Intiative for ASEAN Integration; 4. ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global dengan elemen pendekatan koheren dengan ekonomi di luar kawasan dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global. 13 Sjamsul Arifin, et.al, Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015, Memperkuat Sinergi ASEAN di Tengah Kompetisi Global Jakarta: Kompas Gramedia, 2008, hlm. 15. Universitas Sumatera Utara terwujudnya pasar tunggal ASEAN akan mentransformasikan berbagai keragaman karakteristik di kawasan sehingga dapat menjadi peluang bisnis. 14 Tahapan integrasi pasar bersama common market ini akan memfasilitasi terbangunnya jaringan produksi di dalam kawasan serta menjadikan ASEAN sebagai pusat produksi global karena adanya peningkatan kapasitas. Dengan demikian, implementasi MEA akan memacu pertumbuhan lapangan kerja, mobilitas tenaga kerja, hingga ketimpangan upah. Hal ini dikarenakan pada kondisi yang demikian, tak hanya arus barang dan jasa yang bergerak bebas, melainkan investasi, aliran modal, dan tenaga kerja terdidik pun terampil juga lebih bebas antar negara di kawasan. Produksi globalisasi yang tengah dibangun ASEAN ini pada akhirnya memposisikan tenaga kerja beserta sektor pencetaknya sebagai sesuatu yang prestisius. Era MEA, semua angkatan kerja memiliki akses yang sama untuk masuk ke bursa pasar tenaga kerja di kancah ASEAN. Akan tetapi hanya tenaga kerja terampil yang nantinya dapat bebas berpindah di dalam kawasan. Pergerakan tenaga kerja terampil ini pun akan difasilitasi dengan penerbitan visa dan employment pass oleh ASEAN. 15 Di era Masyarakat Ekonomi ASEAN sekarang ini, arus tenaga kerja asing, khususnya bagi tenaga kerja pendidik asing sangat dibutuhkan di berbagai negara kawasan ASEAN. MEA membuka peluang pekerja asing di Indonesia sepanjang memiliki kompetensi dan sertifikasi sesuai ketentuan internasional. SDM yang berkualitas idealnya yang dihasilkan oleh institusi pendidikan. Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang tergabung dalam MEA harus siap menghadapi 14 http:suaramahasiswa.compendidikan-sebagai-kunci-pencetak-kualitas-sumber-daya- manusia-di-era-liberalisasi-pasar-tenaga-kerja-asean-2015 diakses pada tanggal 2 Maret 2015. 15 Ibid. Universitas Sumatera Utara pasar ekonomi ASEAN tersebut. Era perdagangan bebas ASEAN, harus disambut oleh dunia pendidikan dengan cepat, agar sumber daya manusia Indonesia siap menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan negara-negara lain. Salah satunya dengan mempersiapkan tenaga pendidik asing yang dapat bekerja di Indonesia. Sejalan dengan Visi ASEAN 2020, para menteri tenaga kerja ASEAN telah sepakat untuk menjamin bahwa angkatan kerja di seluruh kawasan ASEAN akan dipersiapkan agar bisa memperoleh manfaat yang optimal dari integrasi ekonomi. Hal ini antara lain dilakukan melalui peningkatan investasi yang dapat digunakan untuk memenuhi keperluan pendidikan dasar dan pendidikan yang lebih tinggi, pelatihan, pengembangan ilmu dan teknologi, penciptaan lapangan kerja, dan perlindungan sosial bagi para pekerja. 16 16 Sjamsul Arifin, et.al, Op.Cit, hlm. 248. Indonesia telah memperoleh kemajuan dalam memperoleh akses ke pasar tenaga kerja terampil di luar negeri melalui AFAS, daripada secara multilateral dengan WTO melalui GATS. Oleh karena itu, dapat dipahami bila ia memfokuskan perhatiannya pada perjanjian regional, dan bukan dalam konteks multilateral.Dan untuk mendukung hal tersebut dan dalam rangka AFAS atau ASEAN Framework Agreement on Services. Dalam hal ini, negara-negara ASEAN sepakat untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan jasa dengan membuka akses pasar market access dan menerapkan perlakuan nasional national treatment yang sama kepada para penyedia jasa yang berasal dari negara-negara ASEAN. Secara umum hambatan-hambatan yang terkait dengan akses pasar antara lain adalah pembatasan jumlah tenaga kerja, Universitas Sumatera Utara bentuk hukum dan kepemilikan modal asing. Sedangkan hambatan dalam perlakuan nasional antara lain dalam bentuk peraturan yang diskriminatif dalam persyaratan pajak, kewarganegaraan, jangka waktu menetap, perizinan, standardisasi dan kualifikasi, kewajiban pendaftaran serta batasan kepemilikan properti dan lahan. 17 Negosiasi berdasarkan AFAS terdapat 4 empat cara ketersediaan jasa dan penyedia jasa mode of supply, antara lain: 18 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat membawa kemajuan pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satu perkembangan teknologi yang dikenal adalah internet, yaitu teknologi yang memberikan kemudahan komunikasi secara global dan memungkinkan manusia dapat berkomunikasi memperoleh serta saling bertukar informasi dengan cepat. 1. Mode 1 cross border supply merupakan jasa yang diberikan secara langsung oleh penyedia jasa luar negeri kepada pengguna di dalam negeri. 2. Mode 2 consumption abroad merupakan jasa yang diberikan oleh penyedia jasa di luar negeri kepada konsumen domestic setelah konsumen tersebut berpindah secara fisik ke negara penyedia jasa. 3. Mode 3 commercial presence merupakan jasa yang disediakan dengan kehadiran penyedia jasa dari luar negeri kepada konsumen di negara konsumen. 4. Mode 4 movement of individual service providers merupakan penyedia jasa langsung berupa tenaga kerja asing yang memiliki keahlian tertentu kepada konsumen di negara konsumen. 17 Ibid,hlm. 129. 18 Ibid, hlm. 128. Universitas Sumatera Utara Setelah internet terbuka bagi masyarakat luas, internet mulai digunakan juga untuk kepentingan perdagangan. Setidaknya ada dua hal yang mendorong kegiatan dalam kaitannya dengan kemajuan teknologi yaitu meningkatkan permintaan atas produk-produk teknologi itu sendiri dan kemudahan untuk melakukan transaksi perdagangan. 19 Seiring dengan perkembangan teknologi, kegiatan perdagangan juga mengalami perkembangan dari masa ke masa, baik terhadap komoditi yang diperdagangkan maupun mekanisme perdagangan itu sendiri. Perdagangan jenis komoditi yang diperdagangkan sangat dipengaruhi oleh perkembangan kebutuhan hidup manusia yang semakin kompleks dan beragam serta kemajuan teknolologi yang terus berkembang pesat. Dengan adanya perkembangan teknologi dalam bidang perdagangan, muncul yangdinamakan dengan perdagangan elektronik. Di mana para pihak antara penjual dengan pembeli tidak lagi bertatap muka, melainkan hanya melalui medium internet yaitu world wide web, jaringan umum dengan sistem terbuka. Di sinilah lahirnya kontrak elektronik atau e-contract. 20 Black’s Law Dictionary kontrak diartikan sebagai “an agreement between two or more persons which creates an obligation to do or not to do a particular thing”. 21 19 Agus Raharjo, Cybercrime : Pemahaman dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi Bandung : PT. Citra Aditya, 2002, hlm.1. 20 Fatma Roosdiyana, “Keabsahan Kontrak Elektronik Dalam Penyelenggara Transaksi Elektronik”, Skripsi, Program Sarjana Universitas Islam Indonesia, 2010, hlm. 1. 21 Black, Henry C, Black’s Law Dictionary St. Paul: West Publishing, 1979, hlm.291. Subtansi yang dimuat dalam suatu kontrak yang bisa bermacam-macam tergantung dari jenis kontrak apakah di bidang bisnis barang, jasa, wisata, dan lain sebagainya. Selain tergantung dari objek yang diatur, substansi kontrak juga tergantung dari kehendak para pihak mengenai hal-hal apa saja yang hendak Universitas Sumatera Utara diatur di dalam kontrak yang dibuat. Kebebasan para pihak untuk membuat serta menentukan isi kontraknya disebut dengan prinsip kebebasan berkontrak. Perjanjian-perjanjian yang terjadi terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan teknologi, in casu internet, dikenal dengan istilah kontrak elektronik. Mengenai perjanjian yang terjadi dengan difasilitasi oleh internet, Sergio Meldonado mengklasifikasikan kontrak online yakni : 1. kontrak yang dilahirkan antara dua orang manusia fisik physical person, misalkan kontrak yang lahir melalui e-mail; 2. kontrak yang lahir antara seorang manusia fisik dengan sebuah sistem komputer, misalkan kontrak-kontrak yang lahir melalui penggunaan formulir- formulir elektronik yang ada dalam website; 3. kontrak yang lahir antara dua sistem komputer, misalkan kontrak-kontrak yang dibentuk antara agen-agen elektronik, sarana-sarana serupaElectronic Data Intercange EDI. Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA membuka peluang pekerja asing di Indonesia sepanjang memiliki kompetensi dan sertifikasi sesuai ketentuan internasional. SDM yang berkualitas idealnya yang dihasilkan oleh institusi pendidikan. Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang tergabung dalam MEA harus siap menghadapi pasar ekonomi ASEAN tersebut. Era perdagangan bebas ASEAN, harus disambut oleh dunia pendidikan dengan cepat, agar sumber daya manusia Indonesia siap menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan negara-negara lain. Salah satunya dengan mempersiapkan tenaga pendidik asing yang dapat bekerja di Indonesia. Tenaga pendidik asing yang dapat bekerja di Universitas Sumatera Utara Indonesia yang memenuhi persyaratan ketenagakerjaan di Indonesia dengan kesepakatan menggunakan kontrak melalui sistem elektronik atau yang dikenal dengan kontrak elektronik e-contract. Tulisan ini bermaksud mengkaji lebih dalam tentang aspek hukum e-contract ketenagakerjaan bagi tenaga pendidik di era Masyarakat Ekonomi ASEAN.

B. Permasalahan