Gambar 2.3 Reseptor Insulin
Sumber : Guyton dan Hall, 2006.
Dalam tubuh kita terdapat mekanisme reabsorbsi glukosa oleh ginjal, dalam batas ambang tertentu. Kadar glukosa normal dalam tubuh kira-kira 100mg
glukosa100ml plasma dengan GFRGlomerular Filtration Rate 125mlmenit. Glukosa akan ditemukan diurin jika telah melewati ambang ginjal untuk
reabsorbsi glukosa yaitu 375 mgmenit dengan glukosa di plasma darah 300mg100ml Sherwood, 2011.
2.2 Diabetes Mellitus
2.2.1 Definisi
Diabetes Mellitus DM adalah kumpulan penyakit metabolik dengan hiperglikemi yang bisa disebabkan oleh kekurangan insulin, kerja insulin yang
menurun, atau keduanya. Hiperglikemi yang berlanjut hingga kronik pada penderita DM akan menyebabkan kerusakan , disfungsi, maupun kegagalan organ
lain, khususnya mata, ginjal, jantung, dan pembuluh darah American Diabetes Association, 2011.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Epidemiologi
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2013, seluruh sampel yang didampat akan dikelompokkan menjadi penyakit menular dan
penyakit tidak menular. DM termasuk dalam kelompok yang tidak menular dengan total sampel untuk penderita DM, hipertiroid, hipertensi, jantung koroner,
stoke , gagal ginjal kronisGGK, batu ginjal dan penyakit sendirematik yang ≥15
tahun adalah berjumlah 722.329. Dengan perincian laki-laki 347.823 dan perempuan 374.506 Gambar2.4 Riskesdas, 2013.
Gambar 2.4 Jumlah Sampel Penyakit Tidak Menular
Sumber : Riskesdas, 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa kasus penderita DM di Indonesia terjadi peningkatan dari 1,1 pada tahun 2007 menjadi 2,1
pada tahun 2013. Pada hasil yang dicantumkan dalam Riskesdas, terdapat nilai prevalensi pada para responden yang diberi pertanyaan secara terstruktur.
Responden ditanya apakah pernah didiagnosis oleh dokter, jika sudah pernah terdiagnosa maka akan diberi tanda D Diagnosa. Jika belum terdiagnosis akan
ditanya mengenai apakah sekarang sedang menderita gejala klinis penyakit diabetes. Gejala klinis yang ditanya kepada responden adalah apakah dalam 1
bulan terakhir ini ada merasa sering lapar, sering haus dan sering buang air kecil dalam jumlah banyak serta berat badan yang menurun, jika responden telah
memiliki gejala maka akan diberi tanda G Gejala. Jadi hasil yang diperoleh sebagai prevalensi penyakit adalah data yang diperoleh dari yang telah
terdiagnosis dan yang memiliki gejala DG. Di Sumatera Utara sendiri didapatkan nilai DG sebesar 2,3. Sedangkan untuk data Indonesia dapat dilihat
pada tabel 2.1 Riskesdas, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Prevalensi Diabetes Mellitus
Sumber : Riset Kesehatan Dasar, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 2.1 didapati bahwa prevalensi DM pada wanita cenderung lebih tinggi daripada pria, dan pada perkotaan dijumpai lebih banyak kasus DM
dibanding dengan pedesaan. Prevalensi DM juga cenderung lebih tinggi pada kelompok dengan tingkat pendidikan tinggi dan kuintil indeks kepemilikan yang
tinggi.
2.2.3 Klasifikasi