Faktor Risiko Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe 2

reduktase. Enzim ini dicurigai sebagai penyebab komplikasi diabetes. b. Neuropati Diabetikum Neuropati perifer pada diabetes memiliki beberapa bentuk, termasuk didalamnya sensori, fokalmultifokal, dan neuropati otonomik. Sebanyak 80 pasien diabetes menjalani amputasi kaki akibat ulkus dan kerusakan yang disebabkan oleh hal ini.

2.3 Diabetes Mellitus Tipe 2

2.3.1 Faktor Risiko

Menurut Valliyot et al 2013, faktor risiko DM tipe 2 terdiri dari: 1. Genetik Orang yang mempunyai riwayat keluarga yang menderita diabetes akan memiliki risiko sebesar 3 kali dibanding dengan pasien yang tidak memiliki riwayat dibetes dalam keluarga. 2. Hipertensi Orang dengan hipertensi sistolik akan memiliki risiko 4,6 kali untuk menjadi diabetes. 3. Usia Pada penelitian ini disebutkan bahwa kelompok orang usia diatas 50 tahun keatas akan memiliki risiko 5 kali lebih besar menderita diabetes dibanding dengan kelompok usia 20-30 tahun. Orang yang memiliki usia yang tua akan mengalami peningkatan tekanan darah sistolik secara progresif, yang disebabkan oleh penurunan elastisitas pembuluh darah, fibrosis pembuluh darah dan penurunan pengisian dalam vaskular. Universitas Sumatera Utara 4. Rokok Pada penelitian ini didapatkan bahwa orang yang merokok meningkatkan risiko terkena diabetes. 5. Aktivitas Fisik Orang yang kerja berat akan memiliki risiko 89 lebih kecil dibanding orang yang kerja ringan. Tetapi pekerjaan yang dilakukan juga harus didukung oleh aktivitas fisik yang dilakukan pada waktu luang. Misalnya orang yang menggunakan waktu luang tersebut dengan pesta makan dan dengan orang yang berolahraga. Selain faktor diatas, menurut Baliunas et al 2009 , alkohol dapat menjadi faktor protektif yang mencegah DM maupun faktor risiko yang meningkatkan risiko DM, tergantung dari kadar yang dikonsumsi. Pada laki-laki, alkohol akan menjadi faktor protektif pada kadar 22ghari, dan akan menjadi faktor risiko dengan kadar diatas 60ghari. Sedangkan pada perempuan, alkohol akan menjadi faktor protektif pada kadar 24ghari, dan menjadi faktor risiko jika kadar diatas 50ghari.

2.3.2 Patofisiologi

Menurut Kohei 2010, patofisiologi Diabetes Mellitus tipe 2 disebabkan karena :  Resistensi insulin Resistensi insulin ini sering dihubungkan dengan faktor genetik dan faktor lingkunganhiperglikemia, free fatty acids, dan lain-lain. Faktor genetik didalamnya tidak hanya termasuk dalam gangguan reseptor insulin dan insulin receptor substrate IRS-1 gene , tetapi juga disebabkan gangguan gen lain misalnya ß 3 reseptor adrenergik dan uncoupling protein UCP.  Penurunan sekresi insulin Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa terjadi penurunan respon tubuh terhadap sekresi insulin sebelum maupun sesudah makan. Penurunan Universitas Sumatera Utara sekresi insulin ini umumnya progresif, jika tidak diobati akan meyebabkan toksisitas glukosa dan toksisitas lemak. Dalam keadaan ini, sel ß pankreas akan mengalami penurunan. Pada penderita akan ditemukan kadar glukosa dalam plasma darah akan meningkat setelah makan dikarenakan oleh resistensi insulin dan penurunan sekresi pada fase awal, sehingga dalam waktu yang lama akan menyebabkan peningkatan kadar glukosa yang permanen.

2.3.3 Diagnosis