Komitmen Organisasi Definisi Operasional Variabel Penelitian

penelitian ini adalah reflektif karena indikator variabel laten mempengaruhi indikatornya, untuk itu digunakan 3 cara pengukuran yaitu: 1. Convergent Validity Convergent Validity mengukur besarnya korelasi antara konstrak dengan variabel laten. Dalam evaluasi convergent validity dari pemeriksaan individual item realibility, dapat dilihat dari standardized loading factor. Standardized loading factor menggambarkan besarnya korelasi antara setiap item pengukuran indikator dengan konstraknya. Korelasi dapat dikatakan valid apabila memiliki nilai 0,5. Ghozali, 2011 2. Disriminant Validity Evaluasi selanjutnya adalah melihat dan membandingkan antara disrciminant validity dan square root of average variance extracted AVE. Model pengukuran dinilai berdasarkan pengukuran cross loading dengan kontrak. Jika korelasi kontrak dengan setiap indikatornya lebih besar dari pada ukuran konstrak lainya, maka konstrak laten memprediksi indikatornya lebih baik dari pada konstrak lainya.. Nilai AVE disarankan lebih besar dari 0,5. Ghozali, 2011 3. Composite Reability Untuk menentukan Composite Reability, apabila nilai Composite Reability ρc 0,8 dapat dikatakan bahwa konstrak memiliki reabilitas yang tinggi atau reliable dan ρc 0,6 dikatakan cukup reliable. Ghozali, 2011 4. Cronbach Alpha Dalam PLS, uji realibilitas diperkuat dengan adanya cronbach alpha dimana konsestensi setiap jawaban diujikan. Composite Reability dikatakan baik apabila α ≥ 0,5. Ghozali, 2011 .

3.7.2 Merancang Model Struktural Inner Model

Model strukturul di evaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Q-square test untuk predictive relevance dan uji t serta signifikan dari koefisian parameter jalur structural. dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Kriteria batasan nilai ini dalam tiga klasifikasi, yaitu 0,67, 0,33, dan 0,19, sedangkan untuk nilai Q-square lebih besar dari nol 0 menunjukan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance, sedangkan nilai Q-square kurang dari nol 0 menunjukan bahwa model kurang memliki predictive relefance.

3.7.3 Uji Hipotesis Resempling Bootstraping

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Karyawan Auto2000 Cabang Gatot Subroto Medan

1 28 91

Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Organizational Citizenship Behavior Dan Komitmen Organisasional Pada Bank Syariah Mandiri Medan

4 87 103

Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Organizational Citizenship Behavior Dan Komitmen Organisasional Pada Bank Syariah Mandiri Medan

4 27 103

Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB).

0 0 1

Pengaruh kepuasan kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening Pada Dosen Tetap Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

1 1 179

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR KARYAWAN BPAD DIY.

0 1 145

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PERAWAT RUMAH SAKIT ISLAM YOGYAKARTA.

0 1 135

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGEMBANGAN KARIR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PEGAWAI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 8 22

Peran Organizational Citizenship Behavior sebagai Mediator Pengaruh Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan

0 0 12

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIATOR

1 1 13