3. Composite Reability Untuk menentukan Composite Reability, apabila nilai Composite
Reability ρc 0,8 dapat dikatakan bahwa konstrak memiliki reabilitas yang
tinggi atau reliable dan ρc 0,6 dikatakan cukup reliable. Ghozali, 2011
4. Cronbach Alpha Dalam PLS, uji realibilitas diperkuat dengan adanya cronbach alpha
dimana konsestensi setiap jawaban diujikan. Composite Reability dikatakan baik apabila α ≥ 0,5. Ghozali, 2011
.
3.7.2 Merancang Model Struktural Inner Model
Model strukturul di evaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Q-square test untuk predictive relevance dan uji t
serta signifikan dari koefisian parameter jalur structural. dapat digunakan
untuk menilai pengaruh variabel laten independen terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Kriteria batasan
nilai ini dalam tiga klasifikasi, yaitu 0,67, 0,33, dan 0,19, sedangkan
untuk nilai Q-square lebih besar dari nol 0 menunjukan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance, sedangkan nilai Q-square kurang dari
nol 0 menunjukan bahwa model kurang memliki predictive relefance.
3.7.3 Uji Hipotesis Resempling Bootstraping
Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian, maka rencana hipotesis yang dapat dibuat merupakan rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini
disajikan berdasarkan tujuan penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95, sehingga tingkat presisi atau batas ketidak akuratan
sebesar α = 5 = 0,05. Dan menghasilkan nilai t-tabel sebesar 1,96. Sehingga :
Jika nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel t-statistik 1,96 , maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika nilai t-statistik lebih besar atau sama dengan t-tabel t-statistik 1,96 , maka Ho ditolak dan Ha diterima.
60
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari hasil jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil
pengolahan data tersebut. Hasil pengolahan data selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk analisis dan menjawab hipotesis penelitian yang
diajukan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis diskriptif dan model persamaan struktural Stuktural Equation Modeling SEM dengan
menggunakan Software Smart PLS Partial Least Squares. 4.1.
Profil Obyek Penelitian
Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1918 dengan nama “Qismul Arqa” di Kampung
Kauman Yogyakarta. Sepanjang sejarahnya, Madrasah al-Qismu al-Arqo mengalami beberapa kali perubahan nama. Secara kronologis, perubahan
nama ini dimulai dari Madrasah al-Qismu al-Arqo kemudian Hogere Muhammadijah School, kemudian Kweekschool Islam dan menjadi
Kweekschool Muhammadijah. Nama Kweekschool muncul dalam pikiran KH Ahmad Dahlan setelah kunjungannya dari Kweekschool Katholik di
Muntilan. Pada mulanya sekolah ini bertempat di Kauman. Kemudian pindah ke Ketanggungan Wirobrajan sekarang Jl. Letjend. S. Parman 68. Pada