Uji Validitas Analisis Data dengan Smart-PLS

sehingga instrumen tersebut harus didrop dari model. Sehingga yang tersisa hanya instrumen yang valid. Pengujian validitas untuk indikator reflektif menggunakan korelasi skor item dengan skor variabelnya. Pengukuran dengan indikator reflektif menunjukkan adanya perubahan suatu indikator dalam suatu variabel jika indikator lain pada variabel yang sama berubah atau dikeluarkan dari model. Indikator reflektif cocok digunakan untuk mengukur persepsi sehingga penelitian ini menggunakan indikator reflektif. Semua variabel diatas telah menunjukkan nilai loading factor di atas nilai yang disarankan yaitu sebesar 0,5. Berarti indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah valid atau telah memenuhi convergent validity.

4.5.3. Discriminan Validity

Uji discriminant validity dilakukan untuk memastikan bahwa setiap konsep dari masing-masing variabel laten berbeda dengan variabel lainnya. Model dikatakan mempunyai discriminant validity yang baik jika setiap nilai loading indikator dari sebuah variabel laten lebih besar berkorelasi dengan variabel laten tersebut dibanding bila dikorelasikan dengan variabel laten lainnya. Hasil pengujian discriminant validity diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.9 Nilai Discriminant Validity Cross Loading EKI KK KO OCB EKI 1 0,879 0,574 0,463 0,673 EKI 2 0,877 0,565 0,388 0,644 EKI 3 0,921 0,666 0,454 0,717 EKI 4 0,901 0,590 0,424 0,668 EKI 5 0,876 0,534 0,416 0,618 EKI 6 0,912 0,657 0,513 0,694 EKI 7 0,907 0,568 0,451 0,661 EKI 8 0,912 0,588 0,452 0,675 EKI 9 0,857 0,639 0,452 0,716 EKI 10 0,911 0,667 0,547 0,723 EKI 11 0,836 0,624 0,487 0,672 EKI 12 0,847 0,664 0,455 0,698 EKI 13 0,804 0,681 0,511 0,697 EKI 14 0,780 0,658 0,483 0,695 EKI 15 0,692 0,568 0,450 0,659 EKI 16 0,692 0,592 0,413 0,591 EKI 17 0,806 0,652 0,409 0,639 KK 1 0,580 0,755 0,443 0,580 KK 2 0,529 0,748 0,446 0,533 KK 3 0,742 0,867 0,503 0,719 KK 4 0,685 0,810 0,479 0,634 KK 5 0,584 0,819 0,556 0,629 KK 6 0,601 0,789 0,484 0,635 KK 7 0,750 0,899 0,580 0,743 KK 8 0,516 0,809 0,463 0,615 KK 9 0,540 0,801 0,503 0,686 KK 10 0,578 0,829 0,589 0,725 KK 11 0,665 0,896 0,507 0,757 KK 12 0,602 0,823 0,474 0,655 KK 13 0,465 0,750 0,389 0,598 KK 14 0,594 0,754 0,508 0,667 KK 15 0,612 0,840 0,514 0,682 KK 16 0,453 0,750 0,465 0,591 KK 17 0,459 0,745 0,387 0,615 KK 18 0,587 0,831 0,548 0,662 KK 19 0,643 0,888 0,534 0,697 KK 20 0,593 0,823 0,436 0,668 KO 1 0,378 0,455 0,775 0,527 KO 2 0,523 0,478 0,760 0,541 KO 3 0,567 0,597 0,823 0,645 KO 4 0,626 0,514 0,808 0,587 KO 5 0,624 0,560 0,770 0,621 KO 6 0,667 0,594 0,715 0,656 KO 7 0,500 0,498 0,829 0,555 KO 8 0,082 0,285 0,652 0,419 KO 9 0,306 0,434 0,762 0,472 KO 10 0,109 0,220 0,615 0,345 KO 11 0,231 0,368 0,677 0,390 KO 12 0,163 0,312 0,725 0,359 KO 14 0,136 0,333 0,621 0,377 KO 15 0,412 0,384 0,662 0,432 KO 16 0,347 0,429 0,625 0,458 KO 17 0,516 0,511 0,644 0,495 OCB 1 0,708 0,731 0,637 0,864 OCB 2 0,642 0,614 0,563 0,760 OCB 3 0,731 0,706 0,622 0,876 OCB 4 0,798 0,696 0,560 0,850 OCB 5 0,706 0,609 0,518 0,832 OCB 6 0,756 0,682 0,555 0,826 OCB 7 0,722 0,710 0,605 0,878 OCB 8 0,539 0,589 0,629 0,769 OCB 9 0,725 0,716 0,603 0,875 OCB 10 0,696 0,631 0,567 0,836 OCB 11 0,633 0,641 0,539 0,810 OCB 12 0,447 0,600 0,612 0,692 OCB 13 0,332 0,512 0,424 0,611 OCB 14 0,450 0,523 0,463 0,635 OCB 15 0,610 0,611 0,428 0,745 OCB 16 0,521 0,599 0,410 0,696 OCB 17 0,423 0,507 0,423 0,611 OCB 18 0,537 0,602 0,382 0,621 OCB 19 0,526 0,507 0,377 0,656 OCB 20 0,350 0,463 0,390 0,628 OCB 21 0,474 0,525 0,540 0,682 OCB 22 0,606 0,522 0,418 0,665 Sumber : data primer yang diolah 2016 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai loading factor untuk setiap indikator dari masing-masing variabel laten memiliki nilai loading factor yang paling besar dibanding nilai loading factor jika dihubungkan dengan variabel laten lainnya. Hal ini berarti bahwa setiap variabel laten memiliki discriminant validity yang baik.

4.5.4. Uji Reliabilitas Data

Untuk mengukur reliabilitas kuesioner yang diberikan kepada responden tersebut dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha dengan bantuan software Smart PLS. Reliabilitas telah dianggap memuaskan apabila koefisiennya mencapai minimal r xy = 0.900. Namun, apabila koefisien reliabiltas yang didapat tidak setinggi itu, masih dapat cukup berarti pada kasus tertentu. Menurut kriteria Gulidford dalam Sugiyono 2010 koefisien reliabilitas Alpha Cronbach terbagi dalam jenjang sebagai berikut : Table 4.10 Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach Kriteria Nilai Cronbach Alpha Sangat Reliabel 0.900 Reliabel 0.700 – 0.900 Cukup Reliabel 0.400 – 0.700 Kurang Reliabel 0.200 – 0.400 Tidak Reliabel 0.200 Sumber : Sugiyono 2010 Berikut ini hasil test terhadap 78 responden penelitian, untuk mengetahui tingkat reliabilitas serta konsistensi instrumen penelitian sebagaimana yang disajikan dalam item-item pertanyaan pada kuesioner penelitian sebagai berikut Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Etika Kerja Islam, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational citizenship behavior NO Variabel Cronbach Alpha Composite Realibility Average Variance Extracted 1 Etika Kerja Islam 0,976 0,978 O,723 2 Kepuasan Kerja 0,973 0,975 0,661

3 Komitmen Organisasi

0,937 0,944 0,503 4 Organizational citizenship behavior 0,962 0,966 0,566 Sumber : data Primer yang diolah 2016 Berdasarkan hasil output pengujian cronbach’s alpha pada tabel 4.11 di atas diketahui bahwa nilai rata-rata cronbach’salpha untuk semua variabel penelitian ini adalah 0,9 atau bisa dikatakan sangat reliabel sehingga semua instrumen kuesioner p ada penelitian ini dinyatakan “reliabel” dan teruji kehandalannya sehingga dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya. Kriteria validitas dan reliabilitas juga dapat dilihat dari composite realibility dan average variance extracted dari masing-masing konstruk. Konstruk dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika nilai CR diatas 0,70 dan AVE berada diatas 0,50. Berdasarkan dari hasil output pengujian CR pada tabel 4,11 di atas diketahui bahwa nilai CR diatas batas minimal yang disarankan yaitu 0,70 sedangkan untuk nilai AVE semua telah menunjukkan hasil diatas 0,50. Sehingga semua variabel penelitian sudah menunjukkan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Karyawan Auto2000 Cabang Gatot Subroto Medan

1 28 91

Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Organizational Citizenship Behavior Dan Komitmen Organisasional Pada Bank Syariah Mandiri Medan

4 87 103

Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Organizational Citizenship Behavior Dan Komitmen Organisasional Pada Bank Syariah Mandiri Medan

4 27 103

Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB).

0 0 1

Pengaruh kepuasan kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening Pada Dosen Tetap Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

1 1 179

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR KARYAWAN BPAD DIY.

0 1 145

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PERAWAT RUMAH SAKIT ISLAM YOGYAKARTA.

0 1 135

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGEMBANGAN KARIR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PEGAWAI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 8 22

Peran Organizational Citizenship Behavior sebagai Mediator Pengaruh Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan

0 0 12

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIATOR

1 1 13