kesehjateraan. Ini terjadi karena berbagai masalah seperti kurangnya modal, kurang fasilitas, rendah taraf hidup, kurangnya keterampilan dan keahlian yang
dimiliki menyebabkan masyarakat tidak dapat berkembang. Adapun tabel jumlah alokasi dana Program Pemberdayaan Masyarakat
PNPM Mandiri yang diterima oleh desa Suka Damai TABEL 1.1
NO TAHUN
JUMLAH DANA ALOKASI DANA
1 2008
RP 43.500.000 Perbaikan Jalan I, Saluran air
2 2009 RP 50.000.000
Perbaikan jalan II, Pemberian modal usaha pengelasan
3 2010 RP 54.000.000
Pemberian modal usaha jahi- menjahit, simpan pinjam
Sumber : Kecamatan Sei Bamban Tahun 2010 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa desa suka damai sejak tahun 2008-2010
telah mendapatkan alokasi dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri. Namun dengan adanya PNPM Mandiri Pedesaan ini apakah
memberikan pengaruh terhadap pembangunan desa di desa suka Damai? Maka oleh karena itu, penulis terdorong untuk meneliti dan
menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul : “Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Pedesaan terhadap
Pembangunan Desa di Desa Suka Damai Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.”
1.2. Perumusan masalah
` Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
“ Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di Desa Suka
Damai kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai? ” 1.3. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai tujuan yang hendak dicapai dalam proses penyelenggaraannya. Adapun yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh Program Nasional Pemberdayaan PNPM Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di Desa
Suka Damai 1.4. Manfaat Penelitian
1. Secara subjektif, sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan
kemampuan berpikir ilmiah, sistematis dan kemampuan untuk menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah berdasarkan kajian- kajian teori
dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan atau
sumbangan pemikiran bagi pemerintah serta masyarakat luas mengenai
Program PNPM Mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa.
3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi ragam
penelitian yang telah dibuat mahasiswa dan dapat menjadi bahan referensi
bagi terciptanya suatu karya ilmiah
Universitas Sumatera Utara
I.5 Kerangka Teori
Kerangka teori ini diperlukan untuk memudahkan penelitian, sebab itu merupakan pedoman berpikir bagi peneliti. Oleh karena itu, seseorang peneliti
harus terlebih dahulu memiliki suatu kerangka teori sebagai landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang
dipilihnya. Kerangka teori adalah serangkaian asumsi, konsep dan konstruksi, defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis
dengan cara merumuskan hubungan antar konsep Masri Singarimbun, 1997:37 Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam kerangka teori ini penulis akan
mengemukakan teori, pendapat, gagasan yang akan dijadikan titik landasan berpikir dalam penelitian ini.
I.5.1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah terjemahan dari kata “empowerment” yang mengandung kata “empower” yang juga dapat berarti pemberian kekuasaan,
karena power bukan sekedar daya, tetapi juga kekuasaan, sehingga kata daya tidak saja bermakna mampu tetapi juga mempunyai kuasa. Wrihatnolo dan Riant,
2007:1 Pengertian mengenai pemberdayaan menurut Haw.Widjaja 2003:169
pemberdayaan adalah upaya meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan
martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik di bidang ekonomi, sosial, agama dan budaya.
Dasar proses pemberdayaan adalah pengalaman dan pengetahuan masyarakat tentang keberadaannya yang sangat luas dan berguna serta keamanan
Universitas Sumatera Utara
mereka menjadi lebih baik. Menurut Payne dalam Rukminto 2003:54 suatu proses pemberdayaan, pada intinya ditujukan guna membantu klien dalam
memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan yang terkait dengan diri mereka, mengurangi efek hambatan
pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Dengan demikian pemberdayaan bertujuan untuk memberikan kekuatan
terhadap masyarakat agar memiliki posisi baik terhadap negara, posisi ini selanjutnya menjadi kekuatan untuk mengontrol kekuasaan negara dalam
menyelenggarakan manajemen pemerintahan sehingga hak-hak masyarakat tidak tereksploitasi dan dapat berpartisipasi secara aktif dan bebas.
I.5.2 Gambaran Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Pedesaan
I.5.2.1 Visi, Misi, dan Tujuan PNPM Mandiri Perdesaan
Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri
Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri wilayah khusus dan desa tertinggal. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat
penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM Mandiri Pedesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan
Kecamatan PPK yang selama ini dinilai berhasil. Beberapa keberhasilan PPK adalah berupaya penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat
miskin, efisiensi dan efektifitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses
sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. http:id.shvoong.comsocialsocial-
sciencessociology1867470-pto-pnpm-mandiri-pedesaan. Misi PNPM Mandiri Pedesaan adalah:
1. peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya
2. pelembagaan sistem pembangunan partisipatif
3. pengektifan fungsi dan peran pemerintahan local
4. peningkatan kualitas dan kuantitas sarana sosial dasar dan ekonomi
masyarakat 5.
pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan. Dalam rangka mencapai visi dan misi PNPM Mandiri Pedesaan, strategi
yang dikembangkan PNPM Mandiri Pedesaan yaitu menjadikan rumah tangga miskin RTM sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem pembangunan
partipatif, serta mengembangkan kelembagaan kerja sama antar desa. Berdasarkan visi, misi, dan strategi yang dikembangkan, maka PNPM Mandiri Perdesaan lebih
menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih. Melalui PNPM Mandiri Perdesaan diharapkan masyarakat dapat menuntaskan tahapan
pemberdayaan yaitu tercapainya kemandirian dan keberlanjutan, setelah tahapan pembelajaran dilakukan melalui Program Pengembangan Kecamatan PPK.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Umum PNPM Mandiri Perdesaan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan
mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Tujuan khusus meliputi :
1. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat
miskin atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan.
2. Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan
menggunakan sumber daya lokal. 3.
Mengembangkan kapasitas pemerintahan desa dalam memfalisitasi pengelolaan pembangunan partisipatif.
4. Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang
diprioritaskan oleh masyarakat. 5.
Melembagakan pengelolaan dana bergulir. 6.
Mendorong terbentuk dan berkembangnya Badan Kerja Sama Antar Desa BKAD
7. Mengembangkan kerja sama anatar pemangku kepentingan dalam upaya
penanggulangan kemiskinan perdesaan.
I.5.2.2 Prinsip Dasar PNPM Mandiri Pedesaan
PNPM Mandiri Perdesaan mempunyai prinsip atau nilai-nilai dasar yang selalu menjadi landasan atau acuan dalam setiap pengambilan keputusan maupun
tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Nilai-nilai dasar tersebut diyakini mampu mendorong
terwujudnya tujuan PNPM Mandiri Perdesaan. Prinsip-prinsip tersebut meliputi :
Universitas Sumatera Utara
1. Transparansi dan Akuntabilitas. Masyarakat harus memiliki akses yang
memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan
dipertanggungjawabkan, baik secara moral, teknis, legal maupun administratif.
2. Desentralisasi. Kewenangan pengelola kegiatan pembangunan sektoral dan
kewilayahan dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah atau masyarakat, sesuai dengan kapasitasnya.
3. Keberpihakan pada OrangMasyarakat miskin. Semua kegiatan yang
dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung.
4. Otonomi. Masyarakat diberi kewenangan secara mandiri untuk
berpartisipasi dalam menentukan dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola.
5. PartisipasiPelibatan Masyarakat. Masyarakat terlibat secara aktif dalam
setiap proses pengambilan keputusan pembangunan dan secara gotong royong menjalankan pembangunan.
6. Prioritas Usulan. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan
pemenuhan kebutuhan untuk pengentasan kemiskinan, kegiatan mendesak dan bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya masyarakat, dengan
mendayagunakan secara optimal berbagai sumber daya yang terbatas. 7.
Kesetaraan dan Keadilan Gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahap pembangunan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
8. Kolaborasi. Semua pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan
kemiskinan didorong untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antar- pemangku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan.
9. Keberlanjutan. Setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan
kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga di masa depan, dengan tetap menjaga kelestarian
lingkungan.
I.5.2.3 Ketentuan Dasar PNPM Mandiri Perdesaan
Ketentuan dasar PNPM Mandiri Perdesaan merupakan ketentuan- ketentuan pokok yang digunakan sebagai acuan bagi masyarakat dan pelaku
lainnya dalam melaksanakan kegiatan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelestarian. Untuk mencapai tujuan secara lebih terarah,
ketentuan dasar tersebut meliputi
:
1. Desa Berpartisipasi
Seluruh desa di kecamatan penerima PNPM Mandiri Perdesaan berhak berpartisipasi dalam seluruh tahapan program. Untuk dapat berpartisipasi dalam
PNPM Mandiri Perdesaan, dituntut adanya kesiapan dari masyarakatdan desa dalam menyelenggarakan pertemuan-pertemuan musyawarah secara swadaya dan
menyediakan kader-kader desa yang bertugas secara sukarela serta adanya kesanggupan untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan dalam PNPM Mandiri
Perdesaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Kriteria dan Jenis Kegiatan Kegiatan yang akan dibiayai dana Bantuan Langsung Masyarakat diutamakan
untuk kegiatan yang memenuhi kriteria: a.
Lebih bermanfaat bagimasyarakat miskin atau rumah tangga miskin b.
Berdampak langsungdalam peningkatan kesejahteraan. c.
Dapat dikerjakan oleh masyarakat. d.
Didukung oleh sumber daya yang ada. e.
Memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan. Jenis-jenis kegiatan yang dibiayai melalui Bantuan Langsung Masyarakat
PNPM Mandiri Perdesaan adalah sebagai berikut: a.
Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara
ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin. b.
Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, termasuk kegiatan pelatihan pengembangan keterampilan masyarakat
pendidikan non formal. c.
Kegiatan peningkatan kapasitasketerampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis
sumber daya lokal. d.
Penambahan permodalan simpan pinjam untuk kelompok perempuan. e.
Mekanisme Usulan Kegiatan Setiap desa dapat mengajukan 3 tiga usulan untuk dapat didanai dengan
Bantuan Langsung Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan. Setiap usulan harus
Universitas Sumatera Utara
merupakan 1 satu jenis kegiatan yang secara langsung harus berkaitan. Tiga usulan tersebut adalah:
a. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar atau kegiatan peningkatan kualitas
hidup masyarakat kesehatan atau pendidikan atau peningkatan kapasitasketerampilan kelompok usaha ekonomi yang ditetapkan oleh
musyawarah desa khusus perempuan. b.
Usulan kegiatan simpan pinjam bagi kelompok perempuan SPP yang ditetapkan oleh musyawarah desa khususnya perempuan.
c. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar, kegiatan peningkatan kualitas
hidup masyarakat kesehatan atau pendidikan dan peningkatan kapasitasketerampilan kelompok usaha ekonomi yang ditetapkan oleh
musyawarah desa perencanaan 3. Jenis Kegiatan yang Dilarang
Jenis kegiatan yang tidak boleh didanai melalui PNPM Mandiri Perdesaan adalah:
a. Pembiayaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan militer atau angkatan
bersenjata, pembiayaan kegiatan politik praktispartai politik. b.
Pembangunanrehabilitasi bangunan kantor pemerintah dan tempat ibadah. c.
Pembelian senjata, bahan peledak, asbes dana bahan-bahan lain yang merusak lingkungan pestisida, obat-obatan terlarang dan lain-lain.
d. Pembelian kapal ikan yang berbobot diatas 10 ton dan perlengkapannya.
e. Pembiayaan gaji pegawai negeri sipil.
f. Pembiayaan kegiatan yang mempekerjakan anak-anak dibawah usia kerja.
Universitas Sumatera Utara
g. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, atau penjualan
barang-barang yang mengandung tembakau. h.
Kegiatan apapun yang dilakukan pada lokasi yang ditetapkan sebagai cagar alam, kecuali ada izin tertulis dari instansi yang mengelola lokasi
tersebut. i.
Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan dan penggunaan terumbu karang.
j. Kegiatan yang berhubungan pengelolaan sumber daya air dari sungai yang
mengalir dari atau menuju negara lain. k.
Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan jalur kegiatan. l.
Kegiatan yang berkaitan dengan reklamasi daratan yang luasnya lebih dari 50 hektar Ha.
m. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari 50 Ha.
n. Kegiatan pembangunan bendungan atau penampungan air dengan
kapasitas besar, lebih dari 10.000 meter kubik. 4. Sanksi
Sanksi adalah salah satu bentuk pemberlakuan kondisi dikarenakan adanyapelanggaran atas peraturan dan tata cara yang telah ditetapkan dalam
PNPM Mandiri Perdesaan. Sanksi bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggungjawab berbagai pihak terkait dalam pengelolaan kegiatan PNPM Mandiri
Perdesaan. Sanksi tersebut dapat berupa: a.
Sanksi Masyarakat, yaitu sanksi yang ditetapkan melalui kesepakatan dalam musyawarah masyarakat. Semua kesepakatansanksi dituangkan
secara tertulis dan dicantumkan dalam berita acara pertemuan.
Universitas Sumatera Utara
b. Sanksi Hukum, yaitu sanksi yang diberikansesuai dengan peraturan
perundang-undangan. c.
Sanksi Program, yaitupemberhentian bantuan apabilakecamatan atau desa yang bersangkutan tidak dapat mengelola PNPM Mandiri
Perdesaandengan baik, seperti menyalahi prinsip-prinsip, penyalagunaan dana atau wewenang, penyimpangan prosedur, hasil kegiatan tidak
terpelihara atau hasil kegiatan tidak dapat dimanfaatkan. Kecamatan tersebut akan dimasukan sebagai kecamatan bermasalah sehingga dapat
ditunda pencairan dana yang sedang berlangsung, serta tidak dialokasikan untuk tahun berikutnya.
I.5.2.4 Komponen Program pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan
Komponen pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dalam mengatasi kemiskinan masyarakat, yaitu :
1. Pengembangan Masyarakat
Komponen pengembangan masyarakat mencakup serangkaian kegiatan untuk membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yang terdiri dari
pemetaan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif, pengorganisasian, pemanfaatan sumber daya, pemantauan, dan pemeliharaan
hasil-hasil yang telah dicapai. Untuk mendukung rangkaian kegiatan tersebut, disediakan dana pendukung kegiatan pembelajaran masyarakat, pengembangan
relawan, dan operasional pendampingan masyarakat dan fasilitator, pengembangan kapasitas, mediasi dan advokasi. Peran fasilitator terutama pada
saat pemberdayaan, sedangkan relawan masyarakat adalah yang utam sebagaimotor penggerak masyarakat di wilayahnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Bantuan Langsung Masyarakat
Komponen Bantuan Langsung Masyarakat BLM adalah dana stimulan keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai
sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan terutama masyarakat miskin.
3. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal
Komponen peningkatan kapasitas pemerintahan dan pelaku lokal adalah serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku
lokalkelompok peduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan sinergi yang positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam
menyelanggarakan hidupnya secara layak. Kegiatan terkait dalam komponen ini antara lain seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan
secara selektif dan secara selektif dan sebagainya. 4.
Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program Komponen bantuan pengelolaan dan pengembangan program meliputi
kegiatan-kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnyadalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan manajemen,
pengendalian mutu, evaluasi, dan pengembangan program.
I.5.2.5 Ruang Lingkup PNPM Mandiri Perdesaan
Ruang lingkup kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan pada dasarnya terbuka bagi semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati
masyarakat, meliputi: a.
Penyediaan dan perbaikan prasaranasarana lingkungan pemukiman, sosial dan ekonomi secara kegiatan padat karya.
Universitas Sumatera Utara
b. Penyediaan sumber daya keuanggan melalui dana bergulir dan kredit
mikro untuk pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang lebih besar diberikan bagi kaum perempuan untuk
memanfaatkan dana bergulir ini. c.
Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama yang bertujuan mempercepat pencapaian target MGDs.
d. Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui
penyadaran kritis, pelatihan keterampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta penerapan tata kepemerintahan yang baik.
I.5.2.6 Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan
Masyarakat desa terutama dari rumah tangga miskin merupakan sasaran dari PNPM Mandiri Perdesaan sekaligus juga sebagai pelaku utama dari setiap
tahapan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan.Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku lainnya dari aparat dan
konsultan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya lebih berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan pembina agar tujuan, prinsip, kebijakan,
prosedur dan mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan dapat tercapai dan dilaksanakan secara benar dan konsisten.
Adapun beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan adalah sebagai berikut :
a. Kepala Desa
Peran Kepala Desa adalah sebagai Pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di desa. Bersama BPD,
kepala desa menyusun peraturan desa yang relevan dan mendukung
Universitas Sumatera Utara
terjadinya proses pelembagaan prinsip dan prosedur PNPM Mandiri Perdesaan sebagai pola pembangunan partisipatif, serta pengembangan dan
pelestarian asset PNPM Mandiri Perdesaan yang telah ada di desa. Kepala desa juga berperan mewakili desanya dalam pembentukan badan kerja sama
anatar desa. b. Badan Permusyawaratan Desa BPD
Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, BPD berperan sebagai lembaga yang mengawasi proses setiap tahapan PNPM Mandiri Perdesaan,
mulaidari sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan sampai pelestarian di desa. Selain itu, juga berperan dalam melegalisasi atau mengesahkan peraturan desa
yang berkaitan dengan pelembagaan dan pelestarian PNPM Mandiri Perdesaan di desa.
c. Tim Pengelola Kegiatan TPK TPK berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa
yang secara umum mempunyai fungsi dan peran untuk mengelola dan melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan. TPK terdiri dari Ketua sebagai
penanggung jawab operasional kegiatan di lapangan dan pengelolaan administrasi serta keuangan program. Sekretaris dan Bendahara mebantu
Ketua TPK terutama dalam masalah administrasi dan keuangan. d. Tim Penulis Usulan TPU
TPU berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa. Peran TPU adalah menyiapkan dan menyusun gagasan-gagasan kegiatan
yang telah ditetapkan dalam musyawarah desa dan musywrah dea khusus perempuan menjadi usulan desa. Anggota TPU dipilih oleh masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan jenis kegiatan yang diajukan masyarakat.
e. Tim Pemantau
Tim pemantau adalah warga desa yang secara sukarela menjalankan fungsi pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang
ada di desa. Keangotaannya berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa. Jumlah anggota tim pemantau sesuai dengan
kebutuhan dan kesepakatan saat musyawarah. Hasil pemantauan kegiatan disampaikan saat musywarah desa dan atar desa jika diperlukan.
I.5.2.7 Kegiatan Pokok Program PNPM Mandiri Pedesaan
Lingkup kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan pada prinsipnya adalah peningkatan kesehjateraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin pedesaan
secara mandiri melalui peningkatan partisipasi masyarakat terutama masyarakat miskin, kelompok perempuan dan komunitaskelompok yang terpinggirkan ,
meningkatnya kapsitas kelembagaaan masyarakat dan pemerintah, meningkatnya modal sosial masyarakat serta inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
Usulan kegiatan yang dapat didanai dalam PNPM Mandiri Pedesaan dapat diklasifikasikan atas 4 jenis kegiatan yang meliputi :
1. Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat
memberikan jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin.
2. Peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan termasuk
kegiatan pelatihan pengembangan keterampilan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Kegiatan peningkatan kapasitasketrampilan kelompok usaha ekonomi
terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan
produksi berbasis sumber daya lokal. 4.
Penambahan Modal Simpan Pinjam untuk kelompok Perempuan SPP .
1.5.2.8 Indikator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Pedesaan
Edi Suharno 2008:38 mengungkapkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Pedesaan sebagai gerakan dalam perwujudan capital
building yang bernuansa pada pemberdayaan sumber daya manusia melalui pengembangan kelembagaan, sarana dan prasarana, serta pengembangan
masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat ini dapat dilihat dari keberdayaan mereka
yang menyangkut kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesehjateraan, dan kemampuan kultural dan politis. Ketiga aspek tersebut
dikaitkan dengan empat dimensi kekuasaan yaitu kekuasaan didalam, kekuasaan untuk, kekuasaan atas dan kekuasaan dengan yakni sebagai berikut:
1. Kebebasan mobilitas: kemampuan individu untuk pergi keluar rumah
atau wilayah tempat tinggalnya, seperti kepasar, fasilitas medis, bioskop, rumah ibadah, kerumah tetangga. Tingkat mobilitas ini
dianggap tinggi jika individu mampu pergi sendirian. 2.
Kemampuan membeli komoditas kecil: kemampuan individu untuk membeli barang-barang kebutuhan keluarga sehari-hari beras, minyak
tanah, minyak goreng, bumbu: kebutuhan dirinya minyak rambut,
Universitas Sumatera Utara
sabun mandi, rokok, bedak, sampo. Individu dianggap mampu melakukan kegiatan ini terutama jika dia dapat membuat keputusan
sendiri tanpa meminta izin pasangannya: terlebih jika dia dapat membeli barang-barang tersebut dengan menggunakan uangnya
sendiri. 3.
Kemampuan membeli komoditas besar: kemampuan individu untuk membeli barang-barang sekunder dan tersier, seperti lemari pakaian,
tv, radio, Koran, majalah pakaian keluarga. Seperti halnya indikator diatas, poin tinggi diberikan terhadap individu yang dapat membuat
keputusan sendiri tanpa meminta izin pasangannya; terlebih jika ia dapat membeli barang-barang tersebut dengan mengunakan uangnya
sendiri. 4.
Terlibat dalam pembuatan keputusan-keputusan rumah tangga; mampu membuat keputusan secara sendiri maupun bersama suamiistri
mengenai keputusan keluarga. Misalnya mengenai renovasi rumah, pembelian hewan ternak, memperoleh kredit usaha
5. Kebebasan Relatif dari dominasi keluarga: responden ditanya
mengenai apakah dalam satu terakhir ada seseorang suami, istri, anak-anak yang mengambil uang, tanah, perhiasan dari dia tanpa
izinnya; yang melarang mempunyai anak; atau melarang bekerja diluar rumah
6. Kesadaran hokum dan politik: mengetahui nama salah seorang
pegawai pemerintahan desakelurahan; seorang anggota DPRD
Universitas Sumatera Utara
setempat; nama presiden; mengetahui pentingnya memiliki surat nikah dan hokum-hukum waris.
7. Keterlibatan dalam kampanye dan protes-protes; seorang dianggap
berdaya jika ia terlibat dalam kampanye atau bersama orang lain melakukan protes.
8. Jaminan ekonomi dalam kontribusi terhadap keluarga; memiliki
rumah, asset, tanah, tabungan, seseorang dianggap memiliki poin tinggi jika ia memilki aspek-aspek tersebut secara sendiri atau terpisah
dari pasangannya.
1.5.3 Pembangunan Desa 1.5.3.1
Pembangunan
Gerakan pembangunan ialah usaha yang berwatak kemanusiaan dan lahir dari suatu kesaksian dan komitmen akan harkat dan martabat manusia. Secara
normatif pembangunan itu mesti mewujudkan manusiawi dan tampil sebagai manisfestasi serta aktualisasi dari nilai-nilai insaniah yang penuh harkat dan
martabat. Richard M Steers, 1980:67 Oleh karena itu dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembangunan
bertujuan untuk meningkatkan derajat kemanusiaan yang berangkat dari nilai
hidup dan kebutuhan yang hendak dicapai oleh manusia.
Dalam mendorong dan melaksanakan pembangunan diperlukannya peran aktif negarapemerintah dengan diikuti oleh stakeholder lainnya dan masyarakat.
Peran pemerintah lebih diutamakan melalui perumusan, penetapan, pelaksanaan, dan pengawasan kebijaksanaan pembangunan. Dalam pembangunan pemerintah
juga mengupayakan untuk mengarahkan masyarakat ikut serta dalam
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan pembangunan tersebut. Administrasi negara juga memberikan peran dalam mendukung proses pembangunan yakni mendukung proses
perubahan, memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat. Nurlela Kataren, 2011:5
Kehadiran administrasi pembangunan sebenarnya merupakan salah satu paradigma admnistrasi negara yaitu paradigma yg berkembang setelah ilmu
administrasi negara sebagai ilmu administrasi pada sekitar tahun 1970. Mengacu dari kerangka perkembangan administrasi pembangunan seperti tersebut di atas
Kristiadi 1994:21 memberi pengertian tentang Administrasi Pembangunan adalah Administrasi Negara yang mampu mendorong kearah proses perubahan
dan pembaharuan serta penyesuaian. Oleh karena itu administrasi pembangunan juga merupakan pendukung perencanaan dan implementasinya.
Masalah yg serius dihadapi oleh negara-negara berkembang adalah lemah kemampuan birokrasi dalam menyelenggarakan pembangunan. Dari latar
belakang ini maka administrasi pembangunan yg berkembang di negara-negara sedang berkembang memiliki perbedaan ruang lingkup dan karakteristik dengan
negara-negara yang telah maju. Dasar inilah Bintoro Tjokroamidjojo 1995 mengemukakan bahwa administrasi pembangunan mempunyai tiga fungsi:
1. penyusunan kebijaksanaan penyempurnaan administrasi negara
yang meliputi upaya penyempurnaan organisasi pembinaan lembaga yang diperlukan kepegawaian dan pengurusan sarana-
sarana administrasi lainnya. Ini disebut the development of administration pembangunan administrasi yang kemudian lebih
Universitas Sumatera Utara
dikenal dengan istilah “Administrative Reform” reformasi admnistrasi.
2. perumusan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program-programa
pembangunan di berbagai bidang serta pelaksanaan secara efektif. Ini disebut the administration of development Administrasi untuk
pembangunan. Administrasi untuk pembangunan the development of administration
3. pencapaian tujuan-tujuan pembangunan tak mungkin terlaksana
dari hasil kegiatan pemerintahan saja. Faktor yg lebih penting adalah membangun partisipasi masyarakat.
Administrasi pembangunan berperan aktif dan berkempentingan terhadap tujuan-tujuan pembangunan dan berorientasi pada upaya yang mendorong
perubahan-perubahan kearah ke keadaan yang lebih baik dan berorientasi pada masa depan.
1.5.3.2 Desa
Desa dalam Undang Undang nomor 221999 desa sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dalam system pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten.
Beberapa ahli juga mengutarakan defenisi desa antara lain, menurut Yayuk dan Mangku 2003 desa berarti tempat asal, tempat tinggal, negeri asal atau tanah
leluhur yang merajuk pada suatu kesatuan hidup dengan kesatuan norma serta memiliki batas yang jelas. Ahli lain seperti Zakaria 2003:91 mengutarakan
bahwa desa adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama atau suatu wilayah
Universitas Sumatera Utara
yang memiliki suatu organisasi pemerintahan dengan serangkaian peraturan- peraturan yang ditetapkan sendiri, serta berada di bawah pimpinan desa yang
dipilih dan ditetapkan sendiri. Dalam defenisi ini menegaskan bahwa desa sebagai satu unit
kelembagaan pemerintahan mempunyai kewenangan pengelolaan wilayah pedesaan. Wilayah pedesaan sendiri diartikan sebagai wilayah yang
penduduknyamempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi wilayah sebagai pemukiman pedesaan,
pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. CorolieNdraha 1990:15, mengartikan pembangunan sebagai usaha untuk
meningkatkan kemampuan manusia untuk mempengaruhi masa depannya.
Sebaliknya dia mengatakan implikasi dari depenisi tersebut yaitu :
a. Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan optimal manusia baik
individu maupun kelompok Capacity . b.
Pembangunan berarti mendorong tumbuhnya kebersamaan dan kemerataan nilai dan kesejahteraan equity
c. Menaruh kepercayaan kepada masyarakat untuk membangun dirinya
sendiri sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Kepercayaan ini dinyatakan dalam bentuk kesempatan yang sama, kebebasan memilih dan
kekuasaan untuk memutuskan Empowerment. d.
Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan untuk membangun secara mandiri sustainability
Universitas Sumatera Utara
e. Pembangunan berarti mengurangi ketergantungan Negara yang satu
dengan yang lainnya dan menciptakan hubunga yang saling menghormati Intrdepedence .
Sedangkan menurut Bryan dan White 1989 : 21-22 Pembangunan sebagai upaya suatu peningkatan kapasitas untuk mempengaruhi masa depan
mempunyai beberapa implikasi antara lain : a.
Ia memberikan perhatian terhadap “ kapasitas “ terhadap apa yang ingin dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan tenaga guna membuat
perubahan b.
Ia mencakup keadilan Equity c.
Penumbuhan kuasa dan wewenang dalam pengertian bahwa jika masyarakat mempunyai kuasa dan wewenang tertentu maka mereka akan
menerima mamfaat pembangunan. d.
Pembangunan berarti perhatian sunggu-sungguh terhadap saling ketergantungan di dunia serta perlu menjamin bahwa masa depan dapat di
tunjang kelangsungannya. Pendekatan pembangunan desa melalui cara pandang Demokrasi desa
sangat diperlukan sekali dalam era otonomi daerah pada saat ini dikarenakan proses pembangunan desa tidak bisa terlepas dari segi demokrasi yang
mempunyai nilai-nilai kebersamaan dalam suatu masyarakat, Agenda demokratisasi pada tingkat desa tidak dapat dipisahkan dengan beberapa variabel
pengaruh, antara lain : Derajat dan kualitas demokrasi, kapasitas kelembagaan pemerintah desa,sumber daya masyarakat dalam proses pembangunan, desa
merupkan entitas pemerintah yang langsung berhubungan dengan rakyat. Hal itu
Universitas Sumatera Utara
desa memiliki arti sangat strategis sebagai basis penyelenggaraan proses pembangunan yang lebih mengutamakan ruang lingkup demokrasi bagi desa.
1.5.3.3 Pembangunan Desa.
Dalam pelaksanaan pembangunan di suatu desa, keterpaduan langkah dan tujuan akan menentukan hasil yang akan dicapai. Pada dasarnya hakekat
pembangunan desa adalah pencapaian serta terciptanya kehidupan yang sejahtera, aman, tertib, dan sehat bagi seluruh warga desa atau terciptanya masyarakat adil
dan makmur berdasarkan pancasila. I Nyoman Beratha, 1991:123 Pembangunan masyarakat desa merupakan sesuatu proses dimana anggota
masyarakat desa pertama-tama mendiskusikan dan menentukan keinginan mereka, kemudian merencanakan dan mengerjakan bersama untuk memenuhi keinginan
mereka tersebut. Oleh karna itu pembangunan desa adalah kegiatan atau proses yang bertujuan untuk lebih mensehjaterakan atau meningkatkan derajat kehidupan
dari yang kurang baik kepada yang lebih baik disamping juga pembangunan desa lebih mengutamakan keinginan warga desa dan ditujukan untuk kebaikan
bersama. A. Suryadi, 1984:1. Yan Indra mengemukakan 1997:43 tiga faktor yang dominant dalam
pembangunan desa: 1.
Kebijakan Pemerintah Top Down, dalam arti sebagai motivator, fasilitator, dan dinamisator dalam mengerakkan masyarakat desa untuk
memberi respon yang positif melalui sikap mental attitudes, rasa memiliki sence of belonging dan mempunyai rasa tanggung jawab.
2. Tanggapan masyarakat bottom Up, terutama ditekankan peran serta
partisipasi aktif masyarakat desa dalam pembuatan keputusan,
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan, penikmatan manfaat atau hasil dan keikutsertaan dalam mengevaluasi hasil-hasil pembangunan.
3. Suatu lembaga atau instansi baru yang bersifat otonom, berperan
menghimpun dana dan biaya, guna mengoptimalkan kegiatan lembaga- lembaga pemerintah.
1.5.3.4 Indikator Pembangunan Desa
Pembangunan desa hanya mungkin berhasil dengan adanya rencana yang baik, masuk akal dan dapat direalisasikan dalam jangka waktu yang direncanakan
sesuai dengan kebutuhan, tersedianya sumber tenaga manusia, modal dan sumber daya lainnya serta adanya organisasi yang mampu untuk mewujudkan rencana
menjadi hasil. BN. Marbun, 1988:34 R. Agusthoha Kuswata 1985:34 Mendefenisikan pembangunan desa adalah
usaha yang dilakukan dimana konsentrasinya lebih berfokus kepada peningkatan pembangunan ekonomi desa dan peningkatan pembangunan sosial desa.
1.5.3.5 Pembangunan Desa Melalui Kelembagaan Desa
Istilah lembaga dan organisasi secara umum penggunaannya dapat dipertukarkan dan hal tersebut menyebabkan keambiguan dan kebingungan
diantara keduanya. Pembedaan antara lembaga dan organisasi masih sangat kabur. Organisasi yang telah mendapatkan kedudukan khusus dan legitimasi dari
masyarakat karena keberhasilannya memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat dalam waktu yang panjang dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut telah
melembaga.Menurut Syahyuti 2006:37 setidaknya ada empat cara membedakan kelembagaan dengan organisasi, yaitu:
1. Kelembagaan adalah tradisional, organisasi modern.
Universitas Sumatera Utara
2. Kelembagaan dari masyarakat itu sendiri, organisasi datang dari atas
3. Kelembagaan dan organisasi berada dalam satu kontinuum.
Organisasi adalah kelembagaan yang belum melembaga yang sempurna adalah organisasi yang melembaga.
4. Organisasi merupakan bagian dari kelembagaan. Organisasi sebagai
organ kelembagaan. Pemerintahan desa merupakan lembaga yang ada di dalam desa, dengan
control dari Badan Perwakilan Desa. Pemerintahan desa yang dipimpin oleh kepala desa bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan termasuk
melaksanakan proses pembangunan di daerahnya. Agar pembangunan dapat tepat sasaran maka pemerintah desa bertugas untuk mengidentifikasi pembangunan
yang sesuai dengan di daerahnya sehingga peran pemerintah desa sebagai sarana penyampaian kebijakan pemerintah kecamatan maupun kebijakan pemerintah
kabupaten dapat sampai di desa.
1.5.3.6 Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan
Proses pembangunan yang berkelanjutan memerlukan kerja sama dalam semua pihak termasuk partisipasi masyarakat. Menurut Abdul A.S proyek
pembangunan yang melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan nya ternyata lebih baik dari tatacara konvensional yang bersifat top
down. Beberapa alasan partisipasi penting dalam proses pembangunan: 1.
Partisipasi dalam praktek yang sederhana telah lama dibangun dalam pemahaman, kesadaran dan kehidupan masyarakat
2. Partisipasi memungkinkan perubahan yang lebih besar dalam cara
berfikir, bersikap dan bertindak manusia. Hal ini sulit dilakukan
Universitas Sumatera Utara
jika perubahan ini hanya dilakukan oleh sebagian kecil atau kelompok tertentu yang tidak terlibat langsung
3. Pemecahan permasalahan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat
secara menyeluruh hanya dapat dilakukan melalui proses interaksi, kerjasama dan berbagai peran.
4. Penggunaan sumber daya dan pelayanan bagi masyarakat tidak
dapat tercapai oleh gagasan yang dibangun oleh pemerintah atau pengambil kebijakan saja, karena sumber daya pendukung lebih
banyak dimiliki oleh individu, kelompok atau organisasi masyarakat. Oleh karena itu, kontribusi dan kerangka mekanisme
pelayanan harus melibatkan masyarakat sebagai pemilik dan pengguna pelayanan itu.
5. Partisipasi merupakan suatu proses pelibatan orang lain terutama
kelompok masyarakat yang terkena langsung untuk merumuskan masalah dan mencari solusi secara bersamaan.
6. Masyarakat memiliki informasi yang sangat penting untuk
merencanakan program yang lebih baik termasuk tujuan, pengetahuan, situasi, struktur sosial dan pengalaman
menggunakan teknologi untuk kepentingannya 7.
Masyarakat akan lebih termotivasi untuk bekerja sama dalam program pembangunan, jika ikut terlibat dan bertanggung jawab
di dalamnya
Universitas Sumatera Utara
8. Dalam kehidupan demokratis, secara umum masyarakat menerima
bahwa mereka berhak berpartisipasi dalam keputusan mengenai tujuan dan harapan yang ingin dicapai
9. Banyak permasalahan pembangunan dibidang pertanian,
kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan kelembagaan yang tidak mungkin dipecahkan dengan pengambilan keputusan perorangan.
Partisipasi kelompok sasaran dalam keputusan kolektif sangat dibutuhkan.
I.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang mana kebenarannya perlu untuk diuji serta dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dikatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empiris. Sugiyono,
2005:70. Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengetengahkan suatu hipotesis
yang dilandaskan pada teori yang relevan, yaitu : Ho
: terdapat pengaruh program nasioanal pemberdayaan
masyarakat PNPM mandiri pedesaan terhadap pembangunan desa.
Ha : tidak terdapat pengaruh program nasioanal pemberdayaan
masyarakat PNPM mandiri pedesaan terhadap pembangunan desa.
Universitas Sumatera Utara
I.7 Defenisi Konsep