3.2. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah peternak ayam broiler yang memiliki jumlah ternak lebih dari 2000 ekor. Metode pengambilan sampel diambil secara
quota sampling dimana sampel ditarik 50 dari 21 populasi yang ada sehingga jumlah sampel adalah 11 sampel. Jumlah tersebut menurut peneliti sudah dapat
mewakili populasi dikarenakan kesulitan dalam menemui semua populasi. Sampel tersebut kemudian dibagi dalam tiga strata sesuai kuota yang diinginkan peneliti
dan strata disusun berdasarkan jumlah ternak usaha. Pembagian sampel per strata dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Jumlah Sampel per Strata dalam Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli serdang, Tahun 2011
Strata Jumlah Ternak
Jumlah Sampel
I II
III 4.000-6.000
7.000-15.000 15.000
5 3
3
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden
di daerah penelitian melalui daftar kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi yang terkait dengan
penelitian ini, seperti Biro Pusat Statistik dan literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian.
3.4. Metode Analisis Data
Data primer yang telah diperoleh terlebih dahulu ditabulasi kemudian dianalisis dengan uji statistik yang sesuai :
Universitas Sumatera Utara
Untuk menjawab masalah 1, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menghitung berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan oleh
peternak dalam hal ini meliputi biaya pembelian bibit, pakan, tenaga kerja, peralatan, dan biaya lain-lain yang termasuk di dalam proses produksi.
Untuk menjawab masalah 2, dianalisis dengan menggunakan analisis pendapatan dengan menggunakan rumus :
dimana; TR
= Total Penerimaan Y
= Produksi yang diperoleh dalam usaha ternak ayam P
y
= Harga Y Pendapatan usaha ternak adalah selisih antara penerimaan dan semua
biaya, jadi :
dimana; Pd
= Pendapatan usaha ternak TR
= Total penerimaan TC
= Total biaya Untuk menguji hipotesis 3, digunakan analisis Net BC, Net Present Value
NPV dan Internal Rate of Return IRR. Dengan mengamati pendapatan dari usaha ternak ayam pedaging selama beberapa tahun terakhir.
TR = Y
.
Py
Pd= TR
-
TC
Universitas Sumatera Utara
Net BC =
∑ ∑
= =
+ −
+ −
n t
t n
t t
i Bt
Ct i
Ct Bt
1 1
1 1
Dimana ; Bt
= Benefit sosial kotor sehubungan dengan proyek tahun t Ct
= Biaya sosial kotor sehubungan dengan proyek pada tahun t termasuk segala jenis pengeluaran
t = Jangka waktu usaha ternak
i = Tingkat suku bunga yang berlaku
Analisis Kelayakan 1.
Net BC ≥ 1, maka usaha ternak dikatakan layak
2. Net BC 1, maka usaha ternak dikatakan tidak layak
Net Present Value merupakan selisih antara present value dari benefit dan present value dari biaya.
NPV =
∑
=
+ −
n t
t
i Ct
Bt
1
1 Dimana;
Bt = Penerimaan finansial sehubungan dengan proyek tahun t
Ct = Biaya finansial sehubungan dengan proyek pada tahun t
t = Jangka waktu usaha ternak
i = Tingkat suku bunga yang berlaku
Kriteria yang dipakai adalah: 1.
Bila NPV 0 maka usaha ternak dikatakan layak
Universitas Sumatera Utara
2. Bila NPV = 0 maka usaha ternak tersebut dapat mengembalikan sebesar cost
of capital discount rate 3.
Bila NPV 0 maka usaha ternak dikatakan tidak layak Internal Rate Of Return IRR adalah suatu tingkat pengembalian yang
dinyatakan dalam persen yang identik dengan biaya investasi. Dapat dihitung dengan rumus:
IRR= i
1
+
2 1
1
NPV NPV
NPV −
i
2
– i
1
Dimana; i
1
= Tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV1 i
2
= Tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV2 NPV
1
= Nilai NPV yang bernilai positif NPV
2
= Nilai NPV yang bernilai negatif Kriteria yang dipakai adalah :
1. Bila IRR
≥ tingkat suku bunga pinjaman bank yang berlaku maka usaha ternak tersebut layak dilaksanakan
2. Bila IRR tingkat suku bunga pinjaman bank yang berlaku maka usaha ternak
tersebut tidak layak dilaksanakan. Untuk menjawab masalah 4, dijelaskan dengan menggunakan analsis
deskriptif yaitu dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi usaha ternak ayam ras pedaging, diperoleh langsung dari pengusaha ternak ayam ras
pedaging tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Defenisi dan Batasan Operasional