kepada pelaksananya. Komisariat Pusat di Sumatera yang berkedudukan di Bukit Tinggi yang dipimpin oleh Mr. Teuku M Hasan.
2. Gambaran Umum DPRD Propinsi Sumatera Utara
Sebagai implementasi dari Undang-Undang Dasar 1945, khususnya yang mengatur susunan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD, maka telah ditetapkan
beberapa Undang-undang yang mengatur Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD yaitu Undang-undang No. 4 Tahun 1999 mengatur Susunan,
Kedudukan, Keanggotaan, dan Pimpinan MPR, DPR, DPRD Propinsi danl DPRD KabupatenKota hasil Pemilihan Umum 1999 yang berlaku sampai dengan
pengucapan sumpahjanji Anggota MPR, DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD KabupatenKota hasil Pemilihan Umum berikutnya.
Sebagai implementasi Undang-Undang Dasar 1945 pasal 5 ayat 2 yang berbunyi “Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan
Undang-undang sebagaimana Mestinya” telah ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2001 tentang pedoman penyusunan Tata Tertib DPRD.
Dengan mengacu kepada Undang-Undang Dasar, Undang-undang dan Pearturan Pemerintah di atas, maka DPRD Propinsi Sumatera Utara telah
menetapkan Keputusan DPRD Propinsi Sumatera Utara tanggal 17 Juni 2002 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Propinsi Sumatera Utara.
2.1. Kedudukan, Tugas dan Wewenang DPRD Sumatera Utara
1 Kedudukan DPRD: a.
DPRD sebagai Lembaga Perwakilan Rakyat di daerah merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi berdasarkan Pancasila.
Universitas Sumatera Utara
b. DPRD sebagai Badan Legislatif Daerah berkedudukan sejajar dan menjadi
Mitra Pemerintah Daerah. 2 Tugas dan Wewenang DPRD Propinsi adalah:
a. Memilih Gubernur dan Wakil Gubernur.
b. Memilih Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat utusan daerah.
c. Mengusulkan Pengangkatan dan Pemberhentian Gubernur dan Wakil
Gubernur. d.
Memberikan persetujuan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Peraturan Daerah lainnya yang disampaikan oleh Gubernur.
e. Melaksanakan Pengawasan terhadap:
- Pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan Perundang-undangan lain.
- Pelaksanaan Peraturan-peraturan dan Keputusan Gubernur. - Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
- Kebijakan Pemerintah Daerah yang disesuaikan dengan Propeda dan Renstra Propinsi Sumatera Utara.
- Pelaksanaan kerjasama internasional di daerah. f.
Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada Pemerintah Pusat terhadap rencana perjanjian internasional yang menyangkut kepentingan
daerah. g.
Menampung dan menindaklanjuti asapirasi daerah dan masyarakat. h.
Memilih wakil-wakil daerah sebagai Anggota Pertimbangan Otonomi Daerah Propinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
i. Melaksanakan tugas lain dalam batas kewenangannya sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku.
2.2. Hak-hak dan Kewajiban DPRD Propinsi Sumatera Utara
Untuk melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana tersebut diatas DPRD mempunyai hak:
1. Meminta pertanggungjawaban Gubernur.
2. Meminta keterangan kepada pemerintah daerah.
3. Mengadakan peyelidikan.
4. Mengadakan perubahan atas rancangan Peraturan Daerah.
5. Mengajukan pernyataan pendapat.
6. Mengajukan rancangan Peraturan Daerah.
7. Menentukan Anggaran DPRD.
8. Menetapkan peraturan tata tertib DPRD.
9. Meminta keterangan kepada pejabat Negara, pejabat pemerintah, atau
masyarakat uantuk memberikan keterangan tentang suatu hal yang perlu ditangani demi kepentingan Negara, bangsa, pemerintah dan
pembangunan. Selain itu DPRD mempuntai hak-hak yang lain, yaitu:
1. Mengajukan Pertanyaan.
2. Protokoler.
3. Keuanganadministrasi.
Sedangkan kewajiban DPRD adalah: 1.
Mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2. Mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta mentaati
segala peraturan Perundang-undangan. 3.
Membina demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 4.
Meningkatkan kesejahteraan rakyat di daerah berdasarkan demokrasi ekonomi.
5. Memperhatikan dan menyalurkan aspirasi, menerima keluhan dan
pengaduan masyarakat serta memfasilitasi tindak lanjut penyelesaiannya.
2.3. Fungsi DPRD Propinsi Sumatera Utara Ada tiga fungsi utama DPRD yakni fungsi representasi, mewakili rakyat
untuk membawakan aspirasinya terhadap penyelenggara pemerintah di daerah,
fungsi legislasi adalah dalam perumusan kebijakan public bersama dengan eksekutif, dan fungsi kontrol berkaitan dengan pengawasan terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan di daerah. DPRD sebenarnya menyandang dua fungsi yakni: fungsi badan legislasi DPR dan fungsi badan representatif MPR
di tingkat pusat karena tidak ada MPR di daerah. Dalam menjalankan fungsi legislasi sehari-hari, DPRD dan Kepala Daerah berkedudukan sejajar dan
merupakan mitra kerja. Sedangkan setahun sekali dan atau apabila ada masalah- masalah sangat penting, DPR menjalankan fungsinya sebagai badan representatif
yang memiliki kewenangan meminta pertanggungjawaban Kepala Daerah. Fungsi representasi tersebut lebih banyak mengandung arti fungsi kontrol atau fungsi
pengawasan.
2.4. Alat-alat Kelengkapan DPRD Sumatera Utara
Alat-alat kelengkapan DPRD Sumatera Utara adalah: 1.
Pimpinan DPRD, terdiri dari seorang ketua dan tiga orang wakil ketua.
Universitas Sumatera Utara
2. Panitia-panitia, terdiri dari:
- Panitia Musyawarah - Panitia Anggaran
- Panitia Khusus Susunan Pimpinan dan Keanggotaan alat kelengkapan DPRD kecuali
Panitia Khusus, ditetapkan dengan keputusan DPRD, dan diumumkan dalam Lembaran Daerah. Sedangkan Susunan Ketua dan Keanggotaan Panitia Khusus
ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan DPRD.
A. Panitia Musyawarah
Panitia Musyawarah merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk pada permulaan DPRD melakukan kegiatannya. Keanggotaan
Panitia Musyawarah bersifat periodik satu tahun kerja yang keanggotaannya diusulkan oleh masing-masing Fraksi. Panitia Musyawarah terdiri dari wakil-
wakil Fraksi berdasarkan perimbangan jumlah anggotanya dan seorang wakil dari setiap Komisi. Ketua dan Wakil Ketua DPRD karena jabatannya adalah Ketua dan
Wakil Ketua Panitia Musyawarah merangkap anggota. Sekretaris DPRD karena jabatannya adalah Sekretaris bukan anggota Panitia Musyawarah. Susunan
keanggotaan Panitia Musyawarah ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD. Panitia Musyawarah mempunyai tugas:
1. Memberikan pertimbangan atau sran tentang penetapan program kerja
DPRD, baik atas permintaan Pimpinan DPRD maupun tidak. 2.
Menetapkan jadwal kegiatan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah. 3.
Menentukan waktu dan susunan acara Rapat Paripurna.
Universitas Sumatera Utara
4. Memutuskan pilihan mengenai isi risalah apabila timbul perbedaan
pendapat. 5.
Memberikan saranpendapat untuk memperlancar segala pembicaraan atas dasar musyawarah untuk mufakat.
6. Bermusyawarah dengan Gubernur mengenai hal yang berkenaan dengan
penetapan acara serta pelaksanaanya, apabila hal ini dianggap perlu oleh DPRD atau apabila diminta oleh Gubernur.
B. Panitia Anggaran
Panitia Anggaran merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap, dan dibentuk pada permulaan DPRD melakukan kegiatannya. Keanggotaan
Panitia Anggaran bersifat periodik satu tahun kerja yang keanggotaannya diusulkan oleh masing-masing Fraksi. Panitia Anggaran terdiri dari wakil-wakil
Fraksi berdasarkan perimbangan jumlah anggotanya dan seorang wakil dari setiap Komisi. Ketua dan Wakil Ketua DPRD karena jabatannya adalah Ketua dan
Wakil Ketua Panitia Anggaran merangkap anggota. Sekretaris DPRD karena jabatannya adalah Sekretaris bukan anggota Panitia Anggaran. Susunan
keanggotaan Panitia Anggaran ditetapkan dengan Keputusan DPRD dan diumumkan dalam Rapat Paripurna DPRD.
Panitia Anggaran mempunyai tugas: 1.
Membahas Nota Keuangan dan Rancangan APBD. 2.
Memberikan saran dan pendapat kepada Gubernur dalam mempersiapkan Rancangan Nota Keuangan dan Rancangan APBD, selambat-lambatnya 3
bulan sebelum ditetapkannya APBD.
Universitas Sumatera Utara
3. Memberikan saran dan pendapat kepada DPRD mengenai Pra-Rancangan
APBD, Rancangan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Daerah, baik penetapan, perubahan maupun perhitungan yang telah disampaikan oleh
Gubernur. 4.
Membantu Pimpinan DPRD dalam menentukan kebijaksanaan Anggaran DPRD:
- Meneliti dan Menyampaikan Rancangan Anggran DPRD. Jika dipandang perlu dapat dibantu oleh Sekretaris DPRD.
- Merumuskan perincian Anggaran DPRD, jika dipandang perlu perumusan tersebut dapat dibantu sekretaris DPRD.
- Menetapkan Rancangan Anggaran DPRD.
C. Panitia Khusus
Panitia Khusus merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat sementara, dan dibentuk oleh pimpinan DPRD setelah mendengar pertimbangan
Panitia Musyawarah. Susunan Pimpinan dan Keanggotaan Panitia Khusus terdiri dari sekurang-kurangnya 13 dan sebanyak-banyaknya 19 orang anggota
DPRD,termasuk seorang Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris. Keanggotaan Panitia Khusus diusulkan oleh Fraksi berdasarkan perimbangan jumlah anggota Fraksi.
Ketua dan Wakil Ketua dan Sekretaris Panitia Khusus dipilih secara demokratis dari dan oleh anggota Panitia Khusus, selanjutnya ditetapkan dengan
keputusan Pimpinan DPRD. Pimpinan DPRD sesuai tugasnya menjadi penanggung jawabkoordinator Panitia Khusus. Panitia Khusus mempunyai tugas
dan kewajiban:
Universitas Sumatera Utara
1. Membahas dan menyelesaikan berbagai masalah yang bersifat khusus dan
segera yang memerlukan dukungan dan persetujuan Dewan. 2.
Bila dianggap perlu Panitia Khusus dapat melaksanakan studi banding keluar Propinsi Sumatera Utara.
3. Melaporkan hasil pekerjaan secara tertulis dalam jangka waktu yang
ditetapkan kepada Pimpinan DPRD. Selanjutnya Pimpinan DPRD menerima hasil pekerjaan Panitia Khusus,
serta merumuskan kebijakan tindak lanjutnya. Panitia Khusus bubar dengan sendirinya setelah jangka waktu penugasannya berakhir atau karena penugasannya
dinyatakan selesai.
3. Komisi-komisi