Menentukan rating dan skoring faktor-faktor strategis
Pada tahap penentuan rating, identifikasi faktor strategis eksternal ditinjau dari peluang dan ancaman yang ada dan identifikasi faktor strategis internal
ditinjau dari kekuatan dan kelemahan yang ada. Rating diberikan kepada masing- masing faktor strategis internal dan eksternal untuk menunjukkan seberapa efektif
pengolah merespon faktor-faktor strategis. Hasil skor dapat diperoleh dari pengalian bobot dengan rating yang telah di dapat.
Adapun tabel perhitungan pembobotan x rating faktor strategis eksternal pengembangan pasar tradisional di daerah penelitiandapat dilihat pada tabel 15
berikut ini: Tabel 14. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFAS
Faktor-faktor Strategis Eksternal Bobot Rating
Bobot x Rating
PELUANG Adanya konsumen yang suka dan setia konsumen
tetap yang berbelanja di pasar tradisional 0.21
3 0.63
Keamanan pedagang berjualan di pasar tradisional 0.19
3 0.57
ANCAMAN Adanya pedagang kaki lima
0.11 2
0.22 Fasilitas-fasilitas yang dibangun oleh pemerintah dalam
pengembangan pasar tradisional 0.13
2 0.26
Adanya pasar modern di sekitar pasar tradisional 0.09
2 0.18
Kondisi dan keadaan pasar tradisional 0.17
2 0.34
Besarnya retribusi yang dikeluarkan pedagang 0.1
2 0.2
Total 1
16 2.4
Sumber : Diolah dari lampiran 15
2. Peluang Opportunities Pasar Tradisional di Kota Medan
Dalam pengembangannya dijumpai berbagai peluang pada pasar tradisional di kota Medan. Adapun peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan
pasar tradisional sebagai pengembangannya adalah :
Universitas Sumatera Utara
• Adanya Konsumen yang Suka dan Setia Konsumen Tetap Berbelanja di Pasar Tradisional
Ada beberapa konsumen memiliki pola pikir yang sama, yaitu berbelanja di pasar tradisional merupakan suatu tradisi. Sehingga dapat dikatakan bahwa,
pasar tradisional memiliki konsumen tetap, konsumen tetap ini biasanya berasal dari kalangan orang tua, yang masih memiliki pola pikir lebih senang berbelanja
di pasar tradisional. Hal ini merupakan peluang bagi pasar tradisional karena masih memiliki diminati oleh pembeli tetap.yang masih potensial.
• Keamanan Pedagang Berjualan di Pasar Tradisional Tingkat keamanan di pasar tradisional mulai terjamin, hal ini ditandai
dengan masih telah berkurangnya tindakan premanisme atau kriminalisme. Tindakan premanisme yang terjadi di pasar tradisional meliputi pungutan liar,
pencurian barang dagangan. Hal ini membuat pedagang maupun pembeli sudah mulai merasa nyaman.
3. Ancaman Threats Pasar Tradisional di Kota Medan
Pengembangan pasar tradisional di kota Medan memiliki ancaman yang merupakan tantangan dalam usaha pengembangan pasar tradisional. Adapun
ancaman-ancaman yang dihadapi pasar tradisional adalah : • Adanya pedagang kaki lima
Pedagang kaki lima adalah pedagang yang berjualan di depan pasar tradisional yang tidak memiliki kios untuk berdagang. Pedagang Kaki Lima
PKL merupakan suatu ancaman bagi pedagang di pasar tradisional. Karena pedagang kaki lima ini berjualan di depan dari suatu pasar. Dengan berjualan di
depan pedagang kaki lima menjadi pilihan para pembeli mengingat dengan efektifitas waktu pembeli dan dengan harga yang relatif murah.
Universitas Sumatera Utara
• Fasilitas-fasilitas yang dibangun oleh pemerintah dalam pengembangan pasar tradisional
Pasar tradisional belum memiliki fasilitas yang mendukung, seperti tidak ada kamar mandi umum dan atau tidak terawatnya kamar mandi umum dan kios
pedagang. Fasilitas yang belum lengkap ini membuat pedagang dan pembeli menjadi tidak nyaman.
• Adanya pasar modern di sekitar Pasar Tradisional Pasar modern meliputi pasar swalayan dan pasar hipermarket. Kehadiran
pasar modern mengakibatkan dampak yang negatif bagi pasar tradisional. Letak pasar modern yang jaraknya berdekatan merupakan suatu ancaman bagi pasar
tradisional. Hal ini dikarenakan sebagian pembeli pasar tradisional diserap oleh pasar modern. Sehingga pembeli pada pasar tradisional menjadi lebih sedikit.
• Kondisi dan Keadaan Pasar Tradisional Kondisi fisik pasar tradisional merupakan suatu kelemahan, karena kondisi
fisik pasar tradisional ini bau, becek dan masih kotor. Kondisi ini menyebabkan pembeli kadang enggan untuk berbelanja ke pasar tradisional.
• Besarnya Retribusi yang Dikeluarkan Pedagang Biaya rutinretribusi adalah hal yang memberatkan bagi setiap pedagang
pasar tradisional. Karena pedagang harus membayar setiap hari biaya yang tidak dapat dinikmati kembali. Hal ini membuat citra pasar tradisional menjadi negatif
menurut pedagang maupun pembeli. Adapun tabel perhitungan pembobotan x rating faktor strategis internal
usaha pengolahan ikan asin di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15. Matriks Evaluasi Faktor Internal IFAS Faktor-faktor Strategis Internal
Bobot Rating Bobot x
Rating KEKUATAN
Jumlah modal yang dimiliki oleh pedagang pasar tradisional
0.24 3
0.72 Pendapatan yang diperoleh pedagang pasar
tradisional 0.2
3 0.6
Waktu buka pasar tradisional 0.25
3 0.75
Ada proses tawar menawar 0.16
4 0.64
KELEMAHAN Promosi terhadap barang dagangan
0.15 1
0.15 Total
1 14
2.86
Sumber : Diolah dari lampiran 16
4. Kekuatan Strenghts Pasar Tradisional di Kota Medan