• Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional Pendapatan pedagang diperleh dari selisih dari jumlah barang yang laku
terjual dikali dengan harga jual masing-masing barang dengan harga beli barang ditambah dengan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang selama sebulan. Tingkat
pendapatan yang tinggi akan membuat pedagang menjadi lebih serius dalam melaksanakan usahanya. Pendapatan pedagang pasar tradisional adalah lebih
besar dari Rp. 2.000.000 per bulan. • Waktu Buka Pasar Tradisional
Pedagang pasar tradisional Pasar tradisional biasanya buka lebih cepat dibandingkan dengan pasar tradisional. Sejalan dengan komoditi dagangan pasar
tradisional yakni kebutuhan pokok dengan waktu buka yang cepat, menjadikan pasar tradisional prioritas berbelanja masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya. • Adanya proses tawar menawar
Tawar menawar harga merupakan budaya yang terjadi di pasar tradisional. Tawar menawar ini merupakan daya tarik bagi pembelikonsumen. Hal ini
dikarenakan konsumen memiliki pemikiran akan bisa mendapatkan harga yang diinginkan dan juga dapat berinteraksi dengan pedagang.
5. Kelemahan Weakness Pasar Tradisional di Kota Medan
Dalam pengembangannya dijumpai berbagai kelemahan pada pasar tradisional di kota Medan. Adapun kelemahan yang terdapat pada pasar tradisional sebagai
pengembangannya adalah :
Universitas Sumatera Utara
• Promosi terhadap barang dagangan Pedagang pasar tradisional tidak pernah melakukan promosi atas barang
dagangan kepada konsumen, sehingga konsumen tidak mengetahui barang dagangan yang dijual oleh pedagang tersebut dengan pasti. Hal ini menyebabkan
konsumen yang sering berbelanja di pasar tradisional saja yang menjadi pembeli. Padahal, banyak konsumen lain yang bersifat potensial yang tidak mengetahui
letak untuk tiap jenis barang dagangan Dari penjelasan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan maka dapat
ditentukan strategi alternatif untuk pengembangan pasar tradisional di kota Medan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 17.
Penentuan Alternatif Strategi
Strategi pengembangan Pasar Tradisional di Kota Medan dilakukan dengan cara membuat SWOT matriks. SWOT matriks ini dibangun berdasarkan
faktor-faktor strategi, baik internal kekuatan dan kelemahan maupun eksternal peluang dan ancaman.Berdasarkan matriks posisi analisis SWOT yang ada maka
dapat disusun 4 empat strategi utama, yaitu Strenghts-Opportunities S-O, Weaknesses-Oppurtunities W-O, Strenghts-Threats S-T, dan Weaknesses-
Threats W-T.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 16. Penentuan Strategi Pengembangan Pasar Tradisional di Kota
Medan
IFAS Kekuatan S
1.
Jumlah modal yang
dimiliki setiap pedagang
2. Pendapatan yang
diperoleh pedagang pasar tradisional
3. Waktu buka pedagang
pasar tradisional 4.
Ada proses tawar menawar
Kelemahan W 1.
Pedagang tradisional
tidak ada melakukan promosi terhadap
barang dagangan
EFAS Peluang O
1.
Adanya konsumen
yang suka dan setia konsumen tetap
berbelanja di pasar tradisional
2. Keamanan pedagang
berjualan di pasar tradisional
Strategi SO
• Memamfaatkan keamana pasar untuk
mempertahankan waktu buka yang lebih awal
S
3
, O
2
• Memamfaatkan modal dan pendapatan
pedagang untuk menambah dagangan
yang dapat meningkatkan pelayanan
bagi konsumen S
1,
S
2
O1 •
Strategi WO
• Meningkatkan keamanan konsumen dan pedagang
dengan memperbaiki sistem yang ada di pasar
tradisional, misalnya penertiban parkir dan
kebersihan, dan melakukan piket pagi
bagi pegawai Dinas Pasar W
2
, O
1,
O
2
Ancaman T 1.
Adanya pedagang
kaki lima PKL yang mengurangi
pendapatan pedagang pasar tradisional
2. Tidak adanya fasilitas