BAB II LANDASAN TEORI
II. 1. Komunikasi dan Komunikasi Massa
Salah satu persoalan di dalam memberi pengertian komunikasi, yakni banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya. Hal ini disebabkan
karena banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, dan lain
sebagainya. Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang
mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia human communication bahwa komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang
mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antarsesesama manusia melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain serta berusaha
mengubah sikap dan tingkah laku itu. Everett M. Rogers memberikan definisi komunikasi khususnya dalam hal
penyebaran inovasi. Rogers mengatakan komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka. Sedangkan Shannon dan Weaver mengemukakan bahwa komunikasi adalah
bentuk interaksi manusia saling mempengaruhhi satu sama lainnya sengaja atau tidak disengaja. Cangara, 2004 :19.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan definisi-definisi diatas, secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai proses pertukaran informasi antara satu orang dan lebih untuk mengubah tingkah
laku orang lain baik secara sengaja maupun tidak. Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan diatas, maka jelas bahwa
komunikasi dapat terjadi apabila ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh
adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek.
Sumber Pesan
Media Penerima Efek
Umpan Balik Lingkungan
Gambar II. 1
Ruang Lingkup, Pengertian, dan Unsur Komunikasi
1. Sumber, semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai
pembuat atau pengirim informasi. 2.
Pesan, adalah suatu informasi yang disampaikan pengirim kepada si penerima. 3.
Media, adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
4. Penerima, adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. 5.
Efek, adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
Universitas Sumatera Utara
6. Umpan Balik, adalah respon terhadap pesan yang dikirimkan kepada pengirim
pesan. 7.
Lingkungan, adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi.
Pada dasarnya komunikasi dapat dilihat dari berbagai dimensi, yakni komunikasi sebagai proses, komunikasi sebagai sistem, komunikasi sebagai proses interaksi dan
transaksi, dan komunikasi yang terjadi secara sengaja maupun tidak disengaja. 1.
Komunikasi adalah suatu proses karena merupakan suatu kegiatan yang terus menerus dimana tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-
ubah. 2.
Komunikasi adalah sistem dimana antara satu komponen dengan konponen yang saling berkaitan dan bila terdapat gangguan pada satu komponen akan
berpengaruh pada proses komunikasi secara keseluruhan. 3.
Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi yakni saling bertukar komunikasi serta menginterpretasi pesan yang diterima.
4. Komunikasi dapat terjadi baik secara disengaja maupun tidak disengaja, hal
ini tergantung pada maksud dengan kondisi terjadinya proses komunikasi. Pada umunya komunikasi mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
1. Agar pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti, sebagai komunikator kita
harus menjelaskan kepada komunikan dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti apa yang kita maksudkan.
Universitas Sumatera Utara
2. Memahami orang lain.
3. Agar gagasan dapat diterima oleh orang lain.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.
Komunikasi masssa menurut Gerbner adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang continue serta paling luas
dimiliki orang dalam masyarakat industri Elvinaro, 2004 : 4. Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan
suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap
misalnya harian, migguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan melainkan harus melembaga dan membutuhkan suatu teknologi tertentu
sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri. Komunikasi massa ditujukan kepada massa dengan menggunakan media massa, salah
satunya adalah televisi. Hafied Cangara 2004 : 36 juga menyebutkan bahwa dibandingkan dengan
bentuk-bentuk komunikasi yang lain, komunikasi massa memiliki ciri tersendiri yaitu : 1.
Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik. Sumber juga merupakan suatu lembaga atau institusi yang terdiri dari
banyak orang, misalnya reporter, penyiar, editor, teknisi dan sebagainya. Karena itu proses penyampaian pesannya lebih formal, terencana dan lebih rumit.
2. Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya
lambat tertunda dan sangat terbatas. Tetapi perkembangan teknologi komunikasi
Universitas Sumatera Utara
yang begitu cepat khususnya media massa elektronik seperti radio dan televisi umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar.
3. Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat,
serempak dan luas. Ia mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan.
4. Dari segi ekonomi, biaya komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan
dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya. Istilah television atau televisi baru dicetuskan pada tanggal 25 Agustus 1900 di
kota Paris, pada saat itu di kota Paris sedang berlangsung pertemuan para ahli bidang elektronika dari berbagai negara. Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun
1925 dengan menggunakan metode mekanikal dari Jenkins. Pada tahun 1928 General Electronic Company mulai menyelenggarakan acara siaran televisi secara regular.
Sedangkan kegiatan penyiaran televisi di Indonesia sendiri dimulai pada tanggal 24 Agustus 1952, bertepatan dengan dilangsungkkannya pembukaan peserta olahraga
Asean Games di Senayan. Sejak itu, Televisi Republik Indonesia yang disingkat dengan TVRI digunakan sebagai stasiun penyiaran yang berlangsung sampai sekarang.
Akantetapi sejak tahun 1989 stasiun-stasiun televisi baru yang bersifat komersial bermunculan, seperti Rajawali Citra Televisi Indonesia RCTI, Surya Citra Televisi
SCTV, Televisi Pendidikan Indonesia TPI, Andalas Televisi ANTeve, Indosiar, Trans TV, Metro Tv, Lativi, Trans 7, dan TV One.
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik televisi antara lain sebagai berikut : 1.
Audiovisual 2.
Berpikir dalam gambar 3.
Pengoperasian lebih kompleks. Karena media massa memiliki ideologi yang berorientasi kepada massa, maka
media dalam abad ini merupakan lembaga sosial yang paling berpengaruh. Beberapa fungsi media massa dalam Wiryawan 2007 : 60 antara lain :
1. Fungsi Informasi, sebagai sarana untuk mencari informasi bagi masyarakat.
2. Fungsi Agenda, melalui media kegiatan masyrakatsedikit banyak akan
terpegaruh. 3.
Fungsi Penghubung, sebagai sarana penghubung antara antara manusia yang satu dengan yang lain.
4. Fungsi Pendidikan, sedikit banyak media massa akan memberikan pesan
tentang pendidikan. 5.
Fungsi Membujuk, media mempunyai kekuatan untuk membujuk atau merayu penonton.
6. Fungsi Menghibur, dengan menyuguhkan acara musik, sinetron, iklan, komedi
dan olahraga televisi memberikan hiburan kepada para penontonnya. Sebagai salah satu bentuk komunikasi massa , televisi mempunyai daya tarik yang
sangat kuat, disebabkan unsur audionya seperti kata-kata, musik, dan sound effect yang juga memiliki keunggulan dalam unsur visual berupa gambar hidup yang dapat
memberikan pesan mendalam bagi pemirsanya dan mampu menggugah emosi serta
Universitas Sumatera Utara
membuka pikiran pemirsa, juga kemampuan televisi dalam memainkan peran warna sangat efektif dalam penyampaian pesan kepada khalayak.
II. 2. Periklanan