1. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. 1. Sejarah Singkat SMUN 2 Medan 1. 2. Profil Singkat PT. Unilever Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. 1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Pemaparan lokasi penelitian bersumber pada data yang diperoleh peneliti dari bagian Tata Usaha SMUN 2 Medan 6 Juni 2008.

III. 1. 1. Sejarah Singkat SMUN 2 Medan

Pada tahun 1950 berdirilah SMA Tentara Pelajar, dengan Kepala Sekolah Bpk. Idris M.T. Hutapea. Adapun murid-muridnya adalah para Tentara yang belum memiliki Ijazah SMA. Keadaan ini berjalan sampai tahun 1957. Pada tahun 1957 SMA Tentara Pelajar diresmikan menjadi SMA Negeri 2 Medan yang beralamat di Jalan Prof. H.M. Yamin No. 41 B. • Tahun 1957 – 1960 : Kepala Sekolahnya adalah Bpk. C.M. Simorangkir • Tahun 1960 – 1974 : Kepala Sekolah Bpk. Manasi Manurung • Tahun 1974 – 1982 : Kepala Sekolah Bpk. Drs. Amir Hamzah Rambe Tahun 1980 SMA Negeri 2 Medan pindah ke Jln. Karangsari No. 435 Medan Polonia. Tahun 1978 terbitlah SK Pemutahiran No. 0371 0 1978 tanggal 22 Desember 1978. • Tahun 1982 – 1986 : Kepala Sekolah Bpk. Drs. Hamid Abdul Gani • Tahun 1986 – 1993 : Kepala Sekolah Bpk. Drs. P.W. Simareme • Tahun 1993 – 1997 : Kepala Sekolah ibu Dra. Srimiati • Tahun 1997 2 Bulan : Kepala Sekolah Bpk. Drs. Nolong Samura Plt • Tahun 1997 – 2000 : Kepala Sekolah Bpk. Tukino Universitas Sumatera Utara • Tahun 2000 – 2005 : Kepala Sekolah bpk. Drs. Syarifudin Siregar, M Pd. • Tahun 2005 – Sekarang : Kepala Sekolah Bpk. Drs. Muhammad Daud, MM.

III. 1. 2. Profil Singkat PT. Unilever Indonesia

Sabun Lux pertama kali diperkenalkan di dunia pada tahun 1925 oleh Lever bersaudara. Walaupun kata Lux adalah nama keluarga yang popular di Jerman, dan juga berarti “terang” dalam bahasa Latin, nama lux yang terpilih berasal dari kata “Luxury”. Unilever terbentuk berkat bergabungnya dua buah perusahaan besar, yaitu perusahaan Margarine Unie dan perusahaan sabun Inggris Lever Brothers. Padahal sebelumnya, kedua perusahaan tersebut saling bersaing ketat dalam dunia bisnis. Margarine Unie dan Lever Brothers bersaing dalam core bisnis yang sama. Keduanya terlibat persaingan produk-produk rumah tangga dalam skala yang sangat besar. Dua perusahaan ini juga memiliki jalur perdagangan distribusi yang banyak jumlahnya. Margarine Unie dan Lever Brothers sama-sama menguasai wilayah operasi di lebih dari 40 negara. Dua buah perusahaan besar tersebut memiliki sejarah yang berbeda. Margarine Unie tumbuh besar lewat proses merger dengan perusahaan-perusahaan margarin lainnya pada tahun 1920-an. Sementara itu Lever Brothers dibentuk oleh pengusaha bernama William Hesketh Lever pada tahun 1885. Lever mengembangkan bisnis produk sabunnya dengan cara mendirikan perusahaan sabun di seluruh penjuru dunia. Pada tahun 1917 Lever mulai merambah ke diversifikasi produk makanan, es krim, ikan serta berbagai jenis makanan kaleng. Universitas Sumatera Utara Namun demikian, persaingan bisnis dan perbedaan latar belakang tidak menghalangi Margarine Unie dan Lever Brothers untuk bergabung menjadi satu dalam bendera Unilever. Melalui peristiwa merger tersebut perusahaan Unilever justru memiliki sejarah yang karya akan warna. Sejarah yang telah berjalan selama lebih dari 70 tahun. Pada dekade 1930-an, Unilever memperkenalkan perkembangan teknologi berbisnis. Hasilnya, bisnis Unilever semakin berkembang pesat. Sejumlah perusahaan sisirikan di wilayah Amerika Latin. Unilever NV dan Unilever PLC merupakan perusahaan produk-produk terbesar di dunia. Sejak berdiri pada tahun 1925, keduanya beroperasi secara bersama-sama. Kantor pusat Unilever berada di dua kota yaitu London dan Rotterdam. Di Indonesia sendiri, Unilever mulai beroperasi sejak tahun 1986. Perusahaaan Unilever Indonesia telah menjelma menjadi raksasa produsen constumer goods dan makanan dengan berbagai produk bermerek seperti Lux, Pepsodent, Rinso, Dove, Sunsilk, Blue Band, Clear, Surf, Lifebuoy, Molto, Ponds, Royco,Knorr, Sriwangi, Bango, Taro, Domestos Nomos, dan masih banyak lagi tahun 2004 Unilever Indonesia kembali meraih penghargaan “Top Performing Listed Company 2004” dari sebuah medai di Jakarta. Tahun yang sama Unilever Indonesia meraih “The Best CFO” dari majalah Asia Money yang kedua kalinya. Setelah banyak mengakusisi dan berpatungan mengembangkan berbagai produk bermerek terkenal, Unilever terus melanjutkan ekspasisinya. Tahun 2006, Unilever Indonesia membuktikan keunggulan brand-brandnya dengan memperoleh 4 penghargaan di ajang “Indonesia Costumer Loyalty Award 2006” ICLA yang diselenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara majalah SWA dan biro riset MARS. Brand yang meraih ICLA adalah kecap Bango, Citra, Rinso dan pepsodent. Disamping itu, 6 brand yang termasuk ke dalam tiga besar indeks Loyalitas Konsumen Indonesia adalah Lux, Sunsilk, Close Up, Dove, Lifebuoy dan Vaseline. The Indonesian Costumer Loyalty Award sendiri adalah program reguler pemberian penghargaan terhadap merek-merek di setiap kategori yang dinilai mendapat loyalitas tertinggi dari konsumen dengan berpijak pada suatu survei nasional di beberapa kota besar terhadap beragam merek. Survei dilaksanakan oleh majalah SWA dan biro riset MARS dengan melibatkan 1.723 responden dari berbagai tingkat sosial di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan. Di awal kemunculannya beberapa model produk Lux seperti Ida Iasha, Desy Ratnasari, Nadya Hutagalung, Febi Febiola, Bella Saphira hingga Tamara Blezysnki sudah hadir di layar kaca. Sedangkan kontrak terlama dipegang oleh Tamara Blezysnki, terbukti hingga kini masih disejajarkan dengan model baru atau bintang muda berbakat seperti Dian Sastro, Mariana Renata dan Luna Maya. Empat deret artis cantik tersebut yang kini menjadi product image sabun yang memang banyak di gunakan oleh wanita di Indonesia. Dalam iklan terbarunya yang mengusung tema Lux, Play With Beauty menggambarkan bahwa sabun mandi Lux ternyata tidak hanya digunakan di Indonesia saja melainkan di seluruh dunia. Dengan terlibatnya Aishwara Rai sebagai duta sabun kecantikan dunia ini yang kemudian disusul oleh banyak balon udara yang berisi wanita cantik yang sedang mandi bermain dengan sabun. Tujuannya memang untuk memanjakan wanita, dalam arti wanita diberi kebebasan untuk bermain dengan kecantikannya. Memang pada dasarnya wanita itu cantik, terlebih jika memang wanita Universitas Sumatera Utara tersebut berusaha untuk selalu tampil cantik dan mempesona. Permasalahannya di Indonesia masih sedikit sekali wanita yang kurang atau bahkan tidak peduli dengan kecantikan atau bahkan perawatan kecantikan untuk dirinya. Karena “cantik identik dengan mahal” mengingat banyak sekali jenis perawatan kecantikan untuk wanita mulai http:pintunet.com. Seiring dengan peluncuran produk sabun Lux yang dari tahun ke tahun terus mengeluarkan varian dan wangi yang baru. Iklan sabun Lux juga disajikan berbeda dari iklan sabun kebanyakan. Pada iklan umumnya model yang digunakan adalah model lokal saja, sedangkan Lux selalu menggunakan model-model yang lebih global misalnya saja duta sabun Lux sekarang adalah Aishwara Rai. Sabun Lux memiliki berbagai kelebihan salah satunya adalah keharuman yang menyegarkan dan cukup disukai dengan keunikan aromanya yang kuat seperti sabun- sabun Lux lainnya. Walau lebih digambarkan sebagai sabun untuk wanita akan tetapi bagi kaum pria pun terkadang menggunakannya sebagai layaknya sabun untuk mandi juga, ini bukan rahasia lagi karena aromanya yang memang diakui sangat menyegarkan. Dengan tetap konsisten menggunakan bintang-bintang wanita tercantik di Indonesia sebagai endorser iklan, ekuitas Lux tetap terpupuk baik, dan hubungan dengan konsumennya masih terjalin erat. Formula yang unik serta sajian iklan yang berusaha membujuk penonton untuk membeli sabun ini dengan menggunakan model-model terkenal menjadikan iklan ini menarik dan mudah diingat. Universitas Sumatera Utara

III. 2. Metode Penelitian