Persiapan Pembuatan serat TKKS Proses Perlakuan Serat TKKS .1 Perendaman serat TKKS

3.2.2.6 Wax Wax atau biasa disebut maximum mold release wax merupakan bahan yang sangat mendukung dalam proses pembuatan spesimen ini. Wax berbentuk padat menyerupai sabun berwarna kuning. wax tersebut digunakan untuk melapisi cetakan dan berfungsi juga sebagai pelekang pada cetakan spesimen yang akan dibuat. Wax tersebut dioleskan pada seluruh bagian permukaan cetakan. Wax dapat dilihat seperti Gambar 3.10. Gambar 3.10 Wax

3.3 Persiapan Pembuatan serat TKKS

Serat TKKS ialah serat alami yang terbuat dari tandan kosong kelapa sawit yang merupakan limbah pada proses pengolahan di suatu pabrik kelapa sawit. Pada penelitian ini serat TKKS dimanfaatkan sebagai unsur penguat komposit yang dihasilkan. Bagian dari tandanan yang banyak mengandung serat atau selulosa adalah bagian pangkal dan ujungnya yang runcing dan keras. Serat TKKS berfungsi sebagai bahan penguat matrik komposit Polimer busa yang dihasilkan. Serat TKKS diperoleh dari hasil pengolahan tandan kosong kelapa sawit menjadi bagian-bagian kecil melalui beberapa tahapan proses. Persiapan pembuatan serat TKKS adalah : a. Pengadaan serat TKKS dari PT. Perkebunan Nusantara III PTPN-III b. Karena TKKS tersebut masih dalam bentuk brondolan besar maka TKKS tersebut ditumbuk dan dicabik cabik terlebih dahulu sehinga menghasilkan Universitas Sumatera Utara beberapa bagian kecil untuk mempermudah larutan NaOH tersebut terlarut dalam serat c. TKKS yang sudah ditumbuk dan dicabik cabik menghasilkan bagian kecil tersebut kemudian ditempatkan dalam Wadah berbentuk drum sedang untuk kemudian diproses ke tahap selanjutnya. 3.4 Proses Perlakuan Serat TKKS 3.4.1 Perendaman serat TKKS Perendaman yang dilakukan pada serat TKKS adalah sebagai berikut : a. Merendam TKKS dengan air bersih untuk mengendapkan kotoran- kotoran yang ada pada tandan kosong kelapa sawit selama 24 jam. b. Setelah TKKS direndam dan diendapkan selama 24 jam, TKKS yang akan direndam dengan larutan NaOH tersebut masih terlebih dahulu dicuci dan dibilas lagi dengan air berlebih untuk menghilangkan kotoran yang masih melekat dalam serat. Proses pembilasan ini diulang dan dilakukan hingga beberapa kali. c. TKKS yang akan direndam dengan larutan NaOH ditempatkan dalam wadah berbentuk drum sedang dengan kapasitas drum ± 10-20 kg Gambar 3.11 Perendaman TKKS dengan larutan NaOH d. Untuk penelitian ini TKKS yang akan direndam sebanyak 50 kg. Serat tersebut ditimbang dan dimasukan ke dalam masing-masing Universitas Sumatera Utara drum yang sudah diberi penamaan.Masing-masing drum berisikan TKKS sebanyak 10 kg dengan persentase NaOH dan kemolaran yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel 3.3 berikut Tabel 3.3 Perbandingan Perendaman Serat TKKS Nama spesimen Kapasitas kg NaOH Jumlah NaOH ml Kemolaran Mol L -1 C1 10 1 150 0,2 C2 10 2 300 0,2 C3 10 3 450 0,2 C4 10 4 600 0,2 C5 10 5 750 0,3 Selanjutnya kedalam masing-masing drum tersebut dilarutkan larutan natrium hidroksida NaOH. NaOH murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50. Larutan ini bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas, sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Akan tetapi dalam penelitian ini larutan NaOH dibuat dengan cara manual yakni mengabungkan NaOH dalam bentuk butiran dengan larutan Aquades. Adapun maksud dari perlakuan ini adalah untuk meminimalisir larutan NaOH untuk penggunan serat TKKS dalam jumlah yang banyak.Maka untuk merendam 50 kg serat diperlukan larutan NaOH siap pakai sebanyak ± 7500 ml untuk pemakaian 150 ml setiap 10kg serat dengan kadar NaOH 1 e. Proses perendaman serat TKKS ini memakan waktu selama 24 jam Setelah direndam dengan larutan NaOH selama 24 jam, serat TKKS tersebut kemudian diangkat lalu dibilas kembali dengan air bersih untuk kemudian dilanjutkan ke tahap yang selanjutnya yakni proses pengeringan. Universitas Sumatera Utara 3.4.2 Pengeringan serat TKKS Proses pengeringan serat TKKS yang sudah mengalami perendaman dan dibersihkan akan dikeringkan dan dijemur selama 7-10 jam. Proses penjemuran dilakukan diruangan terbuka dan dijemur dibawah terik sinar matahari dengan suhu berkisar antara 45 C sd 60 C. Tujuan dilakukannya proses penjemuran ini adalah untuk menurunkan kadar air yang masih terkandung dalam serat TKKS sehingga kondisi TKKS cukup kering untuk diolah menjadi serat.Pengeringan dilakukan di bagian atas gedung Departemen Teknik Mesin untuk mendapatkan pengeringan serat yang maksimal. 3.4.3 Pencacahan serat TKKS mengunakan mesin pencacah Serat TKKS yang sudah dijemur dan kering selanjutnya dicacah mengunakan mesin pencacah. Akan tetapi dalam proses ini serat TKKS tersebut terlebih dahulu dipotong-potong lebih dahulu dengan menggunakan gunting menjadi ukuran kecil yaitu berkisar 3 sd 6 cm sebelum dicacah dengan menggunakan mesin pencacah serat. Hasil dari proses pencacahan dengan mengunakan mesin pencacah tersebut menghasilkan panjang serat ± 2cm s.d 3cm. Gambar 3.12 Proses penjemuran serat TKKS Universitas Sumatera Utara Gambar 3.13 TKKS yang telah dicacah menurut kadar NaOH

3.5 Proses Pembuatan Spesimen Uji Lentur