BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dibagi dalam dua tahap, yaitu Pembuatan dan pengolahan spesimen dilaksanakan di Laboratorium Teknik Mesin, pengujian kekuatan lentur dilakukan
di P.T Growth Sumatera Industry Ltd, penelitian dilakukan mulai 13 Desember 2012 sd 31 Mei 2013.
3.2 Alat Dan Bahan
Alat dan bahan penyusun masing-masing spesimen dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2
Tabel 3.1 Massa Bahan Penyusun Spesimen Uji
N0 Spesimen
Massa g
1 Polimer busa
Bahan penyusun terdiri atas: - Isocynate
18 - Polyol
27 2
Polimer busa diperkuat serat TKKS Bahan penyusun terdiri atas:
- Isocynate 18
- Polyol 27
- Resin 157 BQTN-EX 210
- Serat TKKS 30
- MEKPO 15
Tabel 3.2 Peralatan untuk Persiapan Bahan Penyusun
Jenis alat Jumlah
Material Kapasitas
Cawan 1
Kaca 400g
Pengaduk 1
Alumunium -
Timbangan digital 1
Berkombinasi Ketelitian 0,01
Cetakan spesimen 3
Plat papan 1 spesimen
Cutter 1
Baja -
Universitas Sumatera Utara
3.2.1 Alat yang Digunakan Untuk Membuat Spesimen
3.2.1.1 Cetakan
Cetakan yang digunakan untuk mencetak benda Uji terbuat dari plat kayu dengan ukuran panjang P 300 mm, lebar L mm, dan tebal T 10 mm. Cetakan tersebut
dapat dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Cetakan
3.2.1.2 Alas Cetakan Alas cetakan berfungsi sebagai tempat landasan komposit dicetak. Alas cetakan
ditempatkan pada kedua sisinya yakni sisi atas dan bawah disertai dengan kepingan penghalang penjepit. Alas cetakan berfungsi menahan luapan cairan
komposit yang telah dituang kedalam cetakan. Alas cetakan terbuat dari kaca.
3.2.1.3 Mesin Pencacah Mesin pencacah penghalus serat, berfungsi untuk mencacah serat TKKS
menjadi serat ukuran ± 2 mm. Serat yang telah direndam dengan NaOH, dicacah dan dikeringkan kemudian dapat dihaluskan dengan menggunakan mesin
penghalus serat. Ini bertujuan agar serat yang dicampur dengan bahan lain akan mendapatkan spesimen yang utuh dan kuat. Mesin pencacah tersebut dapat dilihat
pada Gambar 3.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Mesin Pencacah Spesifikasi mesin pencacah tersebut adalah :
• Out put : 1 Hp • Hz : 50
• Volt : 220 • Amper : 8
• Rpm : 1450 • Kw : 0,75
3.2.1.4 Neraca Analitik Neraca analitik Timbangan Digital berfungsi untuk menimbang massa bahan-
bahan yang akan digunakan pada pembuatan komposit dengan ketelitian alat 0,01 gr. Neraca analitik Timbangan Digital tersebut dapat dilihat pada Gambar
3.3
Gambar 3.3 Neraca Analitik
Universitas Sumatera Utara
3.2.1.5 Alat Pelengkap Alat-alat lain yang diperlukan untuk membentuk sampel uji yaitu gunting, pisau,
gelas ukur, penggaris dan jangka sorong, sarung tangan, pengaduk, masker dan lain-lain. Dapat dilihat pada Gambar 3.4
Gambar 3.4 Alat Pelengkap
3.2.2 Bahan yang Digunakan Untuk Membuat Spesimen 3.2.2.1 Serat TKKS
Serat TKKS yang dimaksut disini adalah serat TKKS yang telah kering selanjutnya dicacah dengan menggunakan mesin pencacah dengan kisaran
panjang ± 2 cm s.d 3 cm. serat TKKS ini adalah serat yang sudah divariasikan yaitu C
1,
C
2,
C
3,
C
4,
C
5.
Hasil serat TKKS yang telah dicacah dengan menggunakan mesin pencacah seperti ditunjukkan pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Serat TKK
Universitas Sumatera Utara
3.2.2.2 Resin BTQN 157 EX Resin BTQN 157 EX merupakan jenis polimer thermoset yang memiliki struktur
rantai karbon yang panjang. Matriks jenis ini memiliki sifat dapat mengeras pada suhu kamar dengan penambahan katalis tanpa pemberian tekanan ketika proses
pembentukannya. Resin BTQN 157 EX tersebut dapat dilihat seperti Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Resin BTQN 157 EX
3.2.2.3 Blowing Agent BA Blowing agent berfungsi untuk menghasilkan struktur bangunan sel-sel berongga.
Bahan ini akan mempermudah terbentuknya busa dengan munculnya gelembung- gelembung kecil. Jenis blowing agent yang digunakan pada penelitian ini ialah
polyuretan. polyurethane yang terbentuk dari isosianat dan alkohol polyol dapat dilihat seperti Gambar 3.7
a Isocyanate b polyol
Gambar 3.7 Blowing Agent BA
Universitas Sumatera Utara
3.2.2.4 Katalis MEKPO Methyl Ethyl Keton Peroksida Katalis MEKPO Methyl Ethyl Keton Peroksida berfungsi untuk mengatur waktu
pembentukan gelembung blowing agent, sehingga tidak mengembang secara berlebihan, atau terlalu cepat mengeras yang dapat mengakibatkan terhambatnya
pembentukan gelembung. Selain itu katalis juga digunakan untuk membantu proses pengeringan resin dan serat . Katalis tersebut dapat dilihat seperti Gambar
3.8.
Gambar 3.8 Katalis MEKPO
3.2.2.5 Larutan Alkali NaOH
Natrium hidroksida NaOH, juga dikenal sebagai soda kaustik atau Sodium
hidroksida,adalah sejenis basa logam kaustik. Larutan ini dilarutkan dengan air untuk menghilangkan minyak yang masih terdapat dalam serat. larutan NaOH
tersebut dapat dilihat seperti Gambar 3.9.
Gambar 3.9. NaOH dalam kemasan
Universitas Sumatera Utara
3.2.2.6 Wax Wax atau biasa disebut maximum mold release wax merupakan bahan yang sangat
mendukung dalam proses pembuatan spesimen ini. Wax berbentuk padat menyerupai sabun berwarna kuning. wax tersebut digunakan untuk melapisi
cetakan dan berfungsi juga sebagai pelekang pada cetakan spesimen yang akan dibuat. Wax tersebut dioleskan pada seluruh bagian permukaan cetakan. Wax
dapat dilihat seperti Gambar 3.10.
Gambar 3.10 Wax
3.3 Persiapan Pembuatan serat TKKS