Ruang Lingkup E-Learning untuk PKB Guru - BlajarBlajar E learning PKB

Modul Guru Pembelajar 7 Student centred learning mengacu pada kesempatan belajar yang relevan dengan kebutuhan peserta didik, artinya kebutuhan belajar tersebut datang dari peserta didik. Bukan berarti guru mengabaikan tugasnya untuk menentukan apa yang terbaik bagi peserta didik, namun setidaknya guru menempatkan tanggung jawab di pundak peserta didik untuk memiliki dan menentukan arah pembelajaran mereka sendiri. Perlu diketahui bahwa setiap peserta didik adalah spesifik dan memiliki kebutuhan yang berbeda. Untuk itu pembelajaran harus memfasilitasi kebutuhan yang beragam tersebut. Dalam student centred learning, pembelajaran berfokus pada aktifitas belajar dan bukan aktifitas mengajar. Maka keberadaan guru bukan satu-satunya faktor penentu, bahkan dapat digantikan dengan bahan belajar, media belajar, serta terciptanya komunikasi antar pembelajar. Pemenuhan kebutuhan peserta didik yang beragam saat ini terdukung dengan keberadaan Teknologi Informasi dan Komputer TIK. Dengan TIK bahan belajar dapat dibuat menjadi lebih menarik, melibatkan banyak jenis media, interaktif, dan mudah didistribusi kepada peserta didik tanpa batasan ruang dan waktu. Menurut Widhiarta, P 2008, keberadaan TIK memunculkan model pembelajaran baru antara lain: - Computer Based LearningTraining CBLCBT Dalam CBLCBT pembelajaran berlangsung dengan cara penyediaan bahan belajar berupa modul elektronik, softare edukasi, maupun bentuk softcopy dari makalah cetak yang sudah ada yang diintegrasikan dalam sebuah komputer stand alone yang tidak memerlukan koneksi ke Internet. Bahan belajar juga bisa berupa program simulasi keterampilan tertentu sesuai kebutuhan khusus pembelajaran. Bahan belajar ini dapat diakses secara berulang kapanpun tanpa pembiayaan berulang sebagaimana jika kita mencetak ulang suatu modul. Modul Guru Pembelajar 8 - Web Based LearningWeb Based Training Perkembangan Internet memungkinkan model belajar CBLCBT yang terintegrasi dalam jaringan komputer sehingga terjadi perluasan akses bahan belajar kapanpun dan dimanapun. Penyelenggara pendidikan juga dapat memanfaatkan Internet untuk memperluas layanan kepada peserta. Aktifitas kelas terjadi dengan cara peserta mengunduh dan mempelajari bahan belajar, mengikuti diskusi dengan pengajar menggunakan teknologi komunikasi yang tersedia chat, email, video converence serta mengikuti ujian secara online. Model inilah yang disebut web based learning, sebuah model pembelajaran jarak jauh yang menggunkan Internet sebagai wahananya. - Mobile Learning Model pembelajaran yang memanfaatkan keberadaan ponsel cerdas yang sangat pervasif dan merupakan bagian dari kultur populer masyarakat sebagai sarana pembelajaran. Fitur dan kelengkapan teknologi telepon genggam saat ini sangat mendukung keberhasilan konsep mobile learning. Perangkat mobile yang handy dan portabel serta selalu on tersebut dimanfaatkan untuk mendistribusikan konten pembelajaran agar dapat diakses secara cepat tanpa perlu menghidupkan perangkat komputer. Ketiga bentuk pembelajaran di atas disebut pembelajaran secara elektronik, atau sering disebut e-Learning . Namun masih ada beberapa pendapat yang berbeda mengenai makna dan hubungan istilah e-Learning , flexible learning, dan online learning. Salah satu definisi dikeluarkan oleh The American Society for Training and Development ASTD, 2009, dalam Suhaemy, 2014 yang menyebutkan bahwa e-Learning adalah himpunan aplikasi dan proses yang meliputi pembelajaran berbasis web web based learning, pembelajaran berbasis komputer computer based learning, dan kelas virtual virtual classroom. Sebagian dari model ini dilakukan dengan Internet, Intranet, audio, video, tv interaktif, dan CD room.