Saran Cara Penggunaan Modul

Modul Guru Pembelajar 8 - Web Based LearningWeb Based Training Perkembangan Internet memungkinkan model belajar CBLCBT yang terintegrasi dalam jaringan komputer sehingga terjadi perluasan akses bahan belajar kapanpun dan dimanapun. Penyelenggara pendidikan juga dapat memanfaatkan Internet untuk memperluas layanan kepada peserta. Aktifitas kelas terjadi dengan cara peserta mengunduh dan mempelajari bahan belajar, mengikuti diskusi dengan pengajar menggunakan teknologi komunikasi yang tersedia chat, email, video converence serta mengikuti ujian secara online. Model inilah yang disebut web based learning, sebuah model pembelajaran jarak jauh yang menggunkan Internet sebagai wahananya. - Mobile Learning Model pembelajaran yang memanfaatkan keberadaan ponsel cerdas yang sangat pervasif dan merupakan bagian dari kultur populer masyarakat sebagai sarana pembelajaran. Fitur dan kelengkapan teknologi telepon genggam saat ini sangat mendukung keberhasilan konsep mobile learning. Perangkat mobile yang handy dan portabel serta selalu on tersebut dimanfaatkan untuk mendistribusikan konten pembelajaran agar dapat diakses secara cepat tanpa perlu menghidupkan perangkat komputer. Ketiga bentuk pembelajaran di atas disebut pembelajaran secara elektronik, atau sering disebut e-Learning . Namun masih ada beberapa pendapat yang berbeda mengenai makna dan hubungan istilah e-Learning , flexible learning, dan online learning. Salah satu definisi dikeluarkan oleh The American Society for Training and Development ASTD, 2009, dalam Suhaemy, 2014 yang menyebutkan bahwa e-Learning adalah himpunan aplikasi dan proses yang meliputi pembelajaran berbasis web web based learning, pembelajaran berbasis komputer computer based learning, dan kelas virtual virtual classroom. Sebagian dari model ini dilakukan dengan Internet, Intranet, audio, video, tv interaktif, dan CD room. Modul Guru Pembelajar 9 Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa konteks e-Learning lebih luas dari pada online learning karena e-Learning meliputi pemanfaatan perangkat elektronik yang tidak harus terkoneksi secara online. Sementara flexible learning memberikan pilihan yang lebih luas pada apa, kapan, dimana, dan bagaimana kita belajar. Artinya flexible learning lebih mengarah pada pendekatan bahwa teknologi memungkinkan semua pembelajaran terjadi lebih flexibel. Sedangkan online laerning mencakup pembelajaran yang dilaksanakan dengan teknologi berbasis web. Pembedaan definisi ini ditegaskan dalam The Australian National Training AuthorityANTA Yelland dkk, 2008. Melalui e-Learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, di samping itu materi juga dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar serta dapat diperbaharui dengan cepat. E-Learning membawa prinsip terciptanya lingkungan belajar yang fleksibel dan terdistribusi. Implementasi e-Learning bisa jadi sangat sederhana, sekedar kumpulan bahan belajar yang diletakkan dalam server untuk diakses peserta didik, dengan fasilitas komunikasi yang terlepas dari sistem, misalnya dengan sms, email, ataupun milist. Ada pula penggunaan e-Learning yang sudah terintegrasi antara konten pembelajaran, sistem informasi akademik, aktivitas peserta didik, pengawasan monitoring, evaluasi dan penilaian dari pendidik, hingga interaksi antara peserta dan pendidik dan antar sesama peserta didik terjalin dalam satu sistem yang terpadu. Dalam pelaksanaannya, e-Learning ada yang dilaksanakan secara online penuh, dan ada juga yang tetap dipadukan dengan pembelajaran konvensional atau sering disebut blended learning atau hybrid learning. Contoh dari implementasi e-Learning yang sudah terpadu dan online penuh adalah E-Training PPPPTK Matematika yang dapat diakses pada alamat http:diklatonline.p4tkmatematika.org . Tampilan awal dari laman tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.