Enzim Cyclooxygenase-2 COX-2 TINJAUAN PUSTAKA

Flowcytometry dapat digunakan untuk menganalisa DNA content sel melalui pewarnaan sel dengan pewarna propidium iodide PI atau 4’,6’-diamino- 2-phenylindole DAPI Dengan adanya fluorochrome yang memiliki kemampuan berinterkalasi dengan basa untai DNA seperti propium iodide maka tiap sel yang memiliki jumlah set kromosom yang berbeda akan memberikan intensitas fluoresensi yang berbeda. Semakin banyak set kromosom maka intensitas fluoresensi akan semakin besar. Alat yang digunakan untuk membaca intensitas fluoresensi tiap sel pada penelitian ini adalah FACS Fluorescence Activated Cell Sorting atau flowcytometer Givan, 2001. 2.9 Selectivity Index Untuk memperoleh nilai selectivity index digunakan sel yang berasal dari ginjal monyet hijau afrika vero menggunakan 3-4,5-dimethylthiazol-2-yl-2,5- diphenyltetrazolium bromide MTT. Selektivitas indeks SI diperoleh dari rasio IC 50

2.10 Enzim Cyclooxygenase-2 COX-2

sel Vero sel dibandingkan dengan sel kanker yang diuji. Nilai SI lebih tinggi dari 3 menunjukkan bahwa obat atau ekstrak memiliki selektivitas yang tinggi Machana, 2011. Cyclooxygenase merupakan enzim yang mengkatalisis pembentukan prostaglandin, suatu mediator inflamasi, dan produk metabolisme asam arakidonat. Enzim COX terdiri dari 2 isoenzim yaitu COX-1 dan COX-2. Enzim COX-1 bersifat konstitutif untuk memelihara fisiologi normal dan homeostasis, sedangkan COX-2 merupakan enzim yang terinduksi pada sel yang mengalami inflamasi oleh sitokin, endotoksin, dan faktor pertumbuhan growth factors. Universitas Sumatera Utara COX-2 juga berperan dalam proliferasi sel kanker. Ekspresi berlebihan COX-2 ditemukan pada kebanyakan tumor Wang dan Dubois, 2004. Mekanisme COX-2 menyebabkan keganasan sel dapat dilihat pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 Mekanisme COX-2 dalam regulasi sel kanker. Dimodifikasi dari Wang dan Dubois, 2004. COX-2 memproduksiprostaglandin E2 PGE 2 yang merupakan jenis paling dominan ditemukan pada keganasan sel. PGE 2 berikatan dengan reseptor pada permukaan sel yang merupakan jenis dari G protein-coupled reseptor yaitu EP1, EP2, EP3, dan EP4. Ikatan PGE 2 dengan reseptor EP akan meningkatkan kadar Bcl-2, suatu gen anti-apoptosis yang mengakibatkan down regulation pada proses apoptosis sehingga meningkatkan proliferasi sel kanker. Selain meningkatkan gen Bcl-2, ikatan PGE 2 dan EP juga menginduksi ekpresi VEGF Vascular Endothelial Growth Factor yang merupakan faktor penting dalam angiogenesis pembentukan sel darah baru yang membuat sel kanker mendapatkan nutrisi dan oksigen dan dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui darah Wang and Dubois, 2004. Mekanisme COX-2 lain yang menyebabkan Sel epitel Perubahan bentuk sel Sel pembunuh alami Sel-B dan T Sel endotelial TUMOR EPITEL Faktor pertumbuhan pro- angiogenesis seperti VEGF Proliferasi, migrasi Penyebaran Pertahanan sistem imun Sel kanker Pembuluh darah Universitas Sumatera Utara proliferasi sel kanker meningkat diperantarai olehikatan antaraPGE 2 dengan EGFR Epidermal Growth Factor Reseptor,ikatan tersebut mengaktifkan PI3K Phosphoinositide 3-Kinase . Selanjutnya PI3K memproduksi PIP3 Phosphatidylinositol 3,4,5 Triphosphate yang mengaktifkan PDK1Pyruvate Deshydrogenase Kinase. Protein ini akan berfosforilasi untuk mengaktifkanAktPKB Protein Kinase B yang bertanggung jawab dalam progresi dan meningkatnya penyebaran sel kanker Sobolewski, et al., 2010. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN