Fungsi Pedoman Klasifikasi Kawasan Perkotaan Batasan RTNH

1.2.2. Tujuan

Tujuan dari pedoman ini adalah: a. menjaga ketersediaan ruang terbuka dengan perkerasan sebagai tempat untuk berbagai aktivitas, selain yang berupa RTH; b. menciptakan keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat; dan c. mengoptimalkan fungsi ruang terbuka di wilayah perkotaan sebagai aktivitas sosial dan budaya.

1.2.3. Sasaran

Adapun sasaran yang hendak dicapai melalui pedoman ini adalah teridentifikasinya: a. pengertian RTNH secara definitif; b. kepentingan urgensi penyelenggaraan RTNH; c. fungsi, manfaat dan tipologi RTNH; d. kedudukan RTNH pada wilayah kotakawasan perkotaan; e. arahan dan kriteria penyediaan RTNH; f. konsepsi pembangunan berdampak rendah pada penyediaan RTNH; g. pemanfaatan RTNH di kawasan perkotaan; dan h. proses penyelenggaraan RTNH dan keterlibatan pihak terkait.

1.3. Fungsi Pedoman

Fungsi dari pedoman ini adalah: a. sebagai acuan teknis penyediaan RTNH dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah RTRW kabupatenkota beserta rencana rincinya, termasuk rencana detail tata ruang RDTR dan rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten, serta RTBL; dan b. sebagai acuan pemanfaatan RTNH dan pemanfaatan RTNH untuk fungsi kegiatan lainnya.

1.4. Klasifikasi Kawasan Perkotaan

Klasifikasi kawasan perkotaan untuk penyediaan dan pemanfaatan RTNH terdiri atas kawasan: a. perkotaan kecil dengan kriteria jumlah penduduk paling rendah 50.000 dan paling tinggi 100.000 jiwa; b. perkotaan sedang dengan kriteria jumlah penduduk lebih dari 100.000 dan kurang dari 500.000 jiwa; c. perkotaan besar dengan kriteria jumlah penduduk paling rendah 500.000 jiwa; d. metropolitan dengan kriteria jumlah penduduk paling rendah 1.000.000 jiwa; dan e. megapolitan dengan jumlah penduduk yang dilayani sekurang-kurangnya 10.000.000 jiwa.

1.5. Batasan RTNH

UUPR mengatur ruang terbuka, yang terdiri atas RTH dan RTNH. RTH merupakan area memanjangjalur danatau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. 9 RTH dapat berupa RTH publik dan RTH privat. RTH publik merupakan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum, antara lain berupa taman kota; taman pemakaman umum; dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai, serta pantai. RTH privat merupakan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola oleh swastamasyarakat, antara lain berupa kebun atau halaman rumahgedung milik masyarakatswasta yang ditanami tumbuhan. RTNH merupakan ruang terbuka di wilayah kotakawasan perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori RTH, yaitu berupa lahan yang diperkeras maupun yang berupa badan air. Pedoman ini memberikan rujukan sepanjang yang berkaitan dengan ruang terbuka perkerasan. Ketentuan mengenai ruang terbuka biru dan kondisi tertentu lainnya diatur dalam pedoman tersendiri.

1.6. Istilah dan Definisi