jembatan. Oleh sebab itu, khususnya untuk plasa, dengan memperhatikan aspek keindahan maka penggunaan pelindung kelembaban harus diberikan.
Deskripsi dan panduan yang diberikan untuk perencanaan komponen dasar dari sistem pelat permukaan plasa adalah:
a. lapisan permukaan; b. pelat pengisi;
c. lapisan isolasilapisan drainase dan sistem alur aliran; d. membran dan lapisan proteksi; dan
e. sistem struktur pelat pendukung.
Gambar 3.14. Skema Sistem Permukaan Plasa
Gambar 3.15. Potongan Melintang Perkerasan RTNH
a. Lapisan Permukaan
Lapisan permukaan pada setiap plasa adalah alur yang dilalui oleh lalulintas pejalan kaki dan kendaraan, dapat berupa : beton, perkerasan batu-bata, paving block granit, paving
block aspal, elemen pracetak dan paving block semen.
b. Pelat Pengisi
Pelat pengisi adalah sesuatu yang menempati ruang didalam plasa di atas lapisan membrane dan di bawah lapisan permukaan.
51
Tipikal pelat pengisi berupa: pasir bergradasi, material aspal, batuan kerikil, lapisan mortar semen pasir, kerikil, material ringan untuk kedap air, styro-foam berlubang atau
tanah lepas atau beton ringan digunakan pada penggunaan horisontal dari terowonganronggaplasa. Sistem terpisah ini mempunyai kekuatan tekan hingga 350
kgcm2, membuatnya tahan terhadap tumbukan.
c. Lapisan IsolasiLapisan Drainase dan Sistem Alur Alur Aliran, Termasuk Lubang Pengering Drain Basin
Isolasilapisan drainase dibuat dibawah plasa umumnya berbentuk tanaman. Lapisan drainase dapat berupa: kerikil, kombinasi material geo-synthetic, composite, atau
digunakan kombinasi dengan drainase pengisi kerikil.
Dua tipe isolasi harus dipertimbangkan saat merencanakan plasa, bagian horisontal dan vertikal.
1 Isolasi horisontal —sistem isolasi khusus dibuat dari material yang memberikan bidang
licin, membuat permukaan atas plasa jika mengalami pergerakan akibat temperatur, efektif mengurangi geser dari lapisan plasa terbawah. Komponen sistem yang berada
dibawah permukaan tanah dapat atau tidak dapat menerima atau bereaksi terhadap panas dari struktur dibawah dan sering menurut pengalaman perbedaan
temperaturnya sangat kecil, relatif terhadap permukaan teratas.
2 Isolasi vertikal —bahan permukaan yang kaku, bersinggungan secara langsung atau
tidak langsung dengan elemen, memuai dan menyusut di siang dan malam hari bergantian. Dengan keadaan itu, berada dalam resiko terkunci dan terlalu menekan
membran, menyebabkan kegagalan dan diikuti dengan kebocoran ke ruang terisi di bawahnya. Untuk mengakomodasi pergerakan lapisan permukaan, secara umum
dipersyaratkan sambungan ruang isolasi, lebar 0,6
– 1,25 cm pada setiap 6 – 12 meter. Sambungan tersebut diisi bahan pengisi drainase dipadatkan yang tidak terikat,
dengan bahan sealant. Sambungan isolasi vertikal juga mengurangi tekanan horisontal yang berpotensi merusak dinding tepi atau konstruksi yang ditanam.
Bak pengering drain basins sebagai kelengkapan plasa dalam 2 dua tahap. Tahap pertama dari bak pengering, lubangsaringan, menghilangkan air dari lapisan struktur
membran pelat. Tahap kedua, bagian atas terluar, menghilangkan air dari lapisan permukaan. Keduanya harus selalu terbuka tidak tersumbat dan berfungsi untuk
menjaga kerusakan plasa lebih dini.
d. Membran dan Lapisan Proteksi