3.6.3. Area Olah Raga dan Area Bermain
Sarana olah raga di ruang terbuka dapat menggunakan permukaan yang diperkeras. Perkerasan dapat menggunakan perkerasan tembus air maupun tidak tembus air;
penggunaan perkerasan tembus air tidak lagi memerlukan dukungan sistem drainase. Untuk persyaratan khusus lainnya harus mengacu pada standar lapangan olah raga yang lebih
spesifik. Secara umum, konstruksi pelat untuk area olah raga mempunyai kelengkapan khusus seperti pelat untuk plasa, yang juga dipersiapkan untuk mitigasi bencana yang
mungkin terjadi disekitarnya, sehingga kekuatan pelat dibuat minimum 300 kgcm2, sehingga dimungkinkan dilewati kendaraan ambulans, pemadam kebakaran, dan lainnya.
Khusus untuk area bermain, tanpa persyaratan yang membatasi seperti kebutuhan pada lapangan olah raga, dapat menggunakan paving block dengan sistem konstruksi seperti
pada paving block untuk plasa, yaitu dengan memiliki kemampuan penyerapan air. Kelengkapan pengamanan pada area bermain lebih diutamakan, yaitu dengan diberi pagar
pada jalur keluar dan masuk area dengan tonggak-tonggak tertentu untuk menghindari masuknya kendaraan kedalam taman bermain, disamping kelengkapan elemen lansekap
dan kelengkapan sarana bermain lainnya.
56
BAB IV PEMANFAATAN RTNH DI KAWASAN PERKOTAAN
4.1. Pemanfaatan RTNH Pada Lingkungan Bangunan
4.1.1. RTNH Pekarangan Bangunan Hunian
Dalam rangka mengoptimalkan lahan pekarangan, maka RTNH pekarangan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan atau kebutuhan lainnya.
RTNH pada rumah dengan pekarangan luas dapat dimanfaatkan sebagai tempat parkir mobil carport atau jalur sirkulasi, utilitas tertentu sumur resapan dan septic tank serta
dapat juga dipakai untuk meletakan tanaman pot.
Untuk rumah dengan lahan pekarangan yang tidak terlalu luas atau sempit, RTNH dapat dimanfaatkan untuk meletakkan tanaman pot sehingga dapat menambah nilai estetika
sebuah rumah. Untuk efisiensi ruang, tanaman pot dimaksud dapat diatur dalam susunanbentuk vertikal.
4.1.2. RTNH Halaman Bangunan Non Hunian
RTNH pada halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha, selain dijadikan sebagai tempat utilitas tertentu, dapat dimanfaatkan pula sebagai area parkir terbuka, carport, dan
tempat untuk menyelenggarakan berbagai aktivitas di luar ruangan seperti upacara, bazar, olah raga, dan lain-lain.
4.2. Pemanfaatan RTNH Pada Skala Sub-Kawasan dan Kawasan
RTNH pada lingkunganpermukiman dapat dioptimalkan fungsinya menurut jenis RTNH berikut:
4.2.1. RTNH Rukun Tetangga
RTNH Rukun Tetangga RT dapat dimanfaatkan penduduk sebagai tempat melakukan berbagai kegiatan sosial di lingkungan RT tersebut.
Untuk mendukung aktivitas penduduk di lingkungan tersebut, fasilitas yang harus disediakan minimal bangku taman dan fasilitas mainan anak-anak.
Selain sebagai tempat untuk melakukan aktivitas sosial, RTNH RT dapat pula dimanfaatkan sebagai suatu community garden dengan menanam tanaman obat keluargaapotik hidup,
sayur, buah-buahan ataupun bunga-bungaan pada pot atau bak tanaman yang dapat dimanfaatkan oleh warga dan dapat meningkatkan estetika serta nilai ekologis lingkungan.
4.2.2. RTNH Rukun Warga
RTNH Rukun Warga RW dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan remaja, kegiatan olahraga masyarakat, serta kegiatan eonomi dan sosial lainnya di lingkungan RW tersebut.
Fasilitas yang disediakan berupa lapangan untuk berbagai kegiatan, baik olahraga maupun aktivitas lainnya, beberapa unit bangku taman yang dipasang secara berkelompok sebagai
sarana berkomunikasi dan bersosialisasi antar warga, dan beberapa jenis bangunan permainan anak yang aman dan tahan pula untuk dipakai oleh remaja.
4.2.3. RTNH Kelurahan
RTNH kelurahan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan penduduk dalam satu kelurahan.
57