3
jalam tol ini diharapkan dapat mengatasi kemacetan-kemacetan yang sebelumnya terjadi di banyak ruas jalan arteri utama, khususnya pada persilangan – persilangan jalan.
Locus pada penelitian ini adalah pintu tol Pondok Gede Timur, berdasarkan
pertimbangan bahwa pintu tol Pondok Gede Timur memiliki waktu antrian yang cukup lama bila dibandingkan dengan beberapa pintu tol lain, terutama pada kondisi jam sibuk
pagi dan jam sibuk sore. Selain itu pintu tol Pondok Gede Timur sejauh ini masih menggunakan sistem pengumpulan tol konvensional tradisional.
Pintu tol Pondok Gede Timur merupakan salah satu pintu pada ruas jalan tol Jakarta-Cikampek yang berfungsi sebagai pintu keluar exit dari arah Cikampek dan
dioperasikan dengan sistem tertutup. Pintu tol Pondok Gede Timur merupakan ruas jalan tol yang mempunyai volume kendaraan terbesar di Jakarta. Kendaraan yang lewat atau
keluar di pintu tol Pondok Gede Timur adalah kendaraan yang masuk melalui beberapa pintu masuk entry sebelumnya antara lain pintu tol Cikampek, Kalihurip, Karawang
Timur, Karawang Barat, Cikarang Timur, Cikarang Barat, Cibitung, Bekasi Timur dan Bekasi Barat. Kontribusi kendaraan masuk terbesar diberikan oleh Bekasi Barat yaitu rata-
rata 26 per tahun disusul dari arah Bekasi Timur sekitar 15 per tahun, dari Cikampek sebesar 12 per tahun dari Cibitung dan Cikarang masing-masing sekitar 11 per tahun,
selebihnya dari beberapa pintu masuk yang lain.
Pintu Tol Pondok Gede Timur memiliki 22 pintu dimana 11 pintu melayani arus kendaraan dari arah Jakarta dan 11 pintu melayani arus kendaraan dari arah Cikampek.
Jumlah pintu yang dioperasikan pada pintu tol Pondok Gede Timur dari arah Cikampek rata-rata 11 pintu per hari, walaupun pada waktu jam sibuk dioperasikan beberapa pintu
dengan menggunakan metode tidal. Biasanya untuk mengurangi antrian yang panjang ditambahkan beberapa pintu dengan menonaktifkan pintu dari arah Jakarta untuk
dioperasikan sebagai pintu keluar dari arah Cikampek.
1.2. Pokok Permasalahan
Sistem pengumpulan konvensional memiliki berbagai kelemahan terutama terjadinya waktu pelayanan yang relatif lama saat melakukan transaksi oleh pengguna jalan tol
sehingga menimbulkan antrian yang panjang, khususnya pada jam sibuk pagi dan sore. Kajian mengenai suatu alternatif pengumpulan tol yang mampu memberikan
pelayanan secara efektif dalam mengurangi antrian di pintu tol perlu untuk dilakukan. Sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan dengan cepat dan tidak menimbulkan
4
antrian panjang, memberikan kualitas pelayanan yang optimal kepada pemakai jalan tol serta bersahabat pada lingkungan
.
Yang menjadi hal mendasar dalam memecahkan masalah ini yaitu dengan menyeimbangkan antara interval waktu kedatangan time headway dengan kemampuan
waktu pelayanan time service yang dilakukan di pintu tol. Melakukan pengaturan waktu headway
antar kedatangan kendaraan yang menuju pintu tol merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan mengingat distribusi kedatangan tidak beraturan dan tidak terbatas.
Oleh karena itu kemungkinan yang dapat dilakukan yaitu dengan mempersingkat lama waktu pelayanan pada sistem pelayananan di pintu tol.
Penambahan fasilitas pintu baik penambahan sistem paralel maupun seri tandem cenderung membutuhkan lahan yang luas dan mempunyai efektifitas peningkatan
pelayanan yang rendah. PPC pre paid card yang pernah dicobakan juga menjadi tidak efektif lagi ketika para pelanggan kurang disiplin dalam hal perawatan dan penggunaan
kartu tersebut. Peningkatan kemampuan alat yang mampu melayani lebih cepat merupakan cara
yang paling sesuai untuk dilakukan. Oleh karena itu maka perlu dilakukan suatu penelitian yang mengarah kepada pemanfaatan suatu sistem pelayanan yang mampu melayani dengan
cepat, akurat dan handal serta mampu mereduksi lamanya antrian kendaraan di pintu tol secara signifikan. Sistem pelayanan dimaksud mengarah kepada sistem pengumpulan
elektronik.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya biaya akibat antrian berdasarkan besarnya nilai waktu yang dialami oleh kendaraan pada sistem
pengumpulan konvensional di pintu tol Pondok Gede Timur dan mengkaji seberapa jauh efektifitas rencana penerapan sistem pengumpulan tol elektronik.
1.4. Pembatasan Permasalahan