35
3.6.2.2 Layanan Baca
Pada Perpustakaan Keliling Pemko Medan selain meminjamkan bahan pustaka, perpustakaan keliling menyediakan layanan baca anak-anak balita dan
anak-anak usia 12 tahun. Mereka diarahkan untuk mengembangkan imajinasi, meningkatkan minat baca, dan gemar belajar serta rekreasi yang mendidik.
3.6.2.3 Pelayanan Pemutaran Film
Seperti yang telah diungkapkan didalam uraian teoritis sebelumnya, jenis layanan pemutaran film merupakan jenis layanan yang paling digemari dan
merupakan sarana yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dan promosi perpustakaan.
Walaupun layanan pemutaran film saat ini belum dilakukan namun untuk masa-masa mendatang layanan ini perlu diadakan. Mengingat perkembangan
teknologi informasi yang begitu pesat yang selalu menuntut masyarakat untuk harus mengikuti sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Untuk melakukan pemutaran film, memang memerlukan dana yang cukup besar. Namun hal ini tidak mutlak untuk menjadikan alasan. Jika
permasalahannya terbentur pada dana, maka perpustakaan induk dapat bekerja sama dengan Pemda.
3.6.2.4 Pelayanan Bercerita
Dengan semakin cepatnya perkembangan dan ilmu teknologi informasi disegala bidang, maka masyarakat menuntut perlu adanya diverifikasi dalam
layanan Perpustkaan Keliling. Bukan saja dalam hal peminjaman bahan pustaka, namun lebih dari itu. Mengingat layanan yang diberikan Perpustakaan Keliling
bersifat umum, dengan tidak memandang tingkat sosial, ekonomi dan usia di dalam masyarakat, perlu kiranya pelayanan perpustakaan keliling diberikan
kepada anak-anak prasekolah, yang memerlukan bagian dari pada masyarakat umum. Oleh karena anak-anak prasekolah pada dasarnya belum dapat
menggunakan koleksi semestinya, maka perlu diberi pelayanan khusus disamping layanan pustaka, yaitu pembacaan cerita Story Telling.
Universitas Sumatera Utara
36
Tujuan utama dilakukan pembacaan cerita ini adalah untuk menumbuhkan minat baca anak sedini mungkin. Walaupun layanan ini lebih sering dilakukan
oleh Perputakaan Umum, namun tidak tertutup kemungkinan bagi Perpustakaan Keliling untuk melakukan hal yang sama.
Oleh karena sasaran pembacaan cerita lebih ditekankan kepada anak-anak, sebaiknya jumlah pendengar dibatasi antara 20-25 orang anak, supaya pembaca
cerita lebih efektif dan teratur, sebab jika jumlah pendengar terlalu banyak dapat menggangu konsentrasi pembaca dan pendengar cerita.
Tekhnik pembacaan cerita sama dengan yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum. Dalam hal ini yang perlu dipersiapkan adalah pembaca cerita yang
terampil, materi cerita dan tempat pembacaan cerita. Pembacaan cerita sebaiknya banyak mengetahui cerita rakyat setempat, pandai berdongeng pembacaan cerita
banyak didengarkan oleh anak-anak, hendaknyak pembacaan cerita dilakukan disekitar Sekolah Taman Kanak-Kanak.
3.7 Tempat Layanan
Tempat layanan perpustakaan keliling pada dasarnya tidak hanya di unit keliling saja. Tempat layanan perpustakaan keliling sangat bergantung pada jenis
layanan yang diberikan oleh masing-masing perpustakaan keliling yang bersangkutan, tempat layanan dapat saja dilakukan diruangan khusus yang
disediakan oleh masyarakat setempat, seperti balai desa, sekolah atau pos RTRW atau lapangan terbuka dengan menyediakan tenda dan kursi-kursi baca yang
penting layanan tersebut diatur dan ditata rapi dan menarik supaya pengunjung suka berkunjung ke unit mobil perpustakaan keliling. Sedangkan tempat layanan
yang dikunjungi Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Medan adalah sekolah dan pasar.
Dengan perbandingan ini berarti tempat layanan yang dikunjungi Perpustakaan Keliling Kota Medan belum memadai.
Universitas Sumatera Utara