3. Dough stage adalah stage dengan konsistensi adonan mudah diangkat dan tidak merekat lagi, serta merupakan waktu yang tepat memasukkan adonan ke dalam
mould dan kebanyakan dicapai dalam waktu 10 menit. 4. Rubber hard adalah wujud seperti karet dan tidak dapat dibentuk lagi dengan
kompresi konvensional. Setelah adonan resin akrilik mencapai dough stage, adonan diisikan dalam
moldgips. Setelah pengisian adonan dilakukan tekanan pres pertama sebesar 1000 psi untuk mencapai moldterisi dengan padat dan kelebihan resin dibuang kemudian
dilakukan tekanan pres terakhir mencapai 2200 psi lalu kuvet dikunci. Selanjutnya kuvet dibiarkan pada temperature kamar kemudian kuvet dipanaskan suhu 70
o
C selama 90 menit dan dilanjutkan dengan suhu 100
o
C selama 30 menit sesuai rekomendasi Japan Industrial Standard JIS.
28
2.2.3 Keuntungan
Keuntungan bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas adalah sebagai berikut:
1
1. Estetis yang optimum 2. Mudah digunakan dan diperbaiki
3. Mudah dipoles 4. Harga relatif murah
5. Stabil dalam lingkungan rongga mulut 6. Tidak larut dalam cairan rongga mulut
7. Perubahan dimensinya kecil 8. Menggunakan peralatan sederhana
2.2.4 Kerugian
Kerugian bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas adalah sebagai berikut:
1
1. Kekuatan transversal fleksural yang rendah
Universitas Sumatera Utara
2. Kekuatan impak resistensi terhadap benturan yang rendah dibandingkan dengan logam
3. Konduktivitas termal yang rendah 4. Monomer bebas dapat lepas dari gigitiruan dan mengiritasi jaringan mulut
5. Tidak tahan abrasi 6. Konduktivitas termal rendah
7. Working time yang lama apabila dibandingkan dengan resin akrilik polimerisasi sinar dan resin akrilik swapolimerisasi
2.2.5 Sifat- Sifat Mekanis
Sifat- sifat mekanis adalah respon yang terukur, baik elastik reversible dapat kembali ke bentuk semula bila tekanan dilepaskan maupun plastis irreversible
tidak dapat kembali ke bentuk semula dari bahan bila terkena gaya atau distribusi tekanan.
Akibat yang dapat ditimbulkan dari bahan basis gigitiruan resin akrilik dengan sifat mekanis yang rendah adalah:
6
a. Retak : pada permukaan resin akrilik dapat terjadi retak karena adanya tekanan tarik yang menyebabkan terpisahnya molekul- molekul polimer.
b. Fraktur : gigitiruan resin akrilik dapat mengalami fraktur yang disebabkan karena benturan impact misalnya terjatuh pada permukaan yang kasar, fatique yang
terjadi karena gigitiruan mengalami pembengkokan yang berulang- ulang selama pemakaian dan kekuatan transversal yang diterima basis gigitiruan selama proses
pengunyahan.
2.2.6 Kekuatan Transversal
Kekuatan transversal atau fleksural adalah beban yang diberikan pada sebuah benda berbentuk batang yang bertumpu pada kedua ujungnya dan beban tersebut
diberikan ditengah-tengahnya, selama batang ditekan maka beban akan meningkat secara beraturan dan berhenti ketika batang uji patah. Hasil yang diperoleh akan
dimasukkan dalam rumus kekuatan transversal.
2,6
Universitas Sumatera Utara
Standard kekutan transversal basis gigitiruan adalah tidak kurang dari 60 – 65 Mpa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee 2007 menyatakan bahwa kekuatan
transversal resin akrilik polimerisasi panas adalah 827 Kgcm
2
.
29
Menurut Craug 1997, bahwa kekuatan transversal resin akrilik polimerisasi panas untuk gigitiruan
tidak boleh kurang dari 65 Mpa 662,82Kgcm
2
.
2
Kekuatan transversal merupakan salah satu parameter fisik untuk mengetahui gambaran tentang ketahanan gigitiruan
dalam menerima beban pada waktu terjadi pengunyahan.
10
Perhitungan kekuatan transversal dengan rumus:
6
3 IP S =
2bd
2
Keterangan: S = Kekuatan transversal kgcm
2
I = Jarak pendukung cm p = Beban kg
b = Lebar batang uji cm d = Tebal batang uji cm
2.3 Bahan Penguat