2.4.3 Bentuk
Serat kaca mempunyai beberapa bentuk diantaranya bentuk batang, anyaman dan potongan kecil.
2.4.3.1 Batang
Serat kaca bentuk batang terbuat dari serat kaca continuous unidirectional yang terdiri dari atas 1000-200000 serabut serat kaca. Diameternya berkisar antara 3-25µm.
Kekurangan dari serat bentuk batang ini adalah penanganan yang lebih sulit dan penyerapan serat dengan resin yang tidak adekuat.
15,21,24
Gambar 1. Serat kaca bentuk batang
34
2.4.3.2 Anyaman
Serat kaca bentuk anyaman biasanya digunakan untuk mereparasi basis gigitiruan, serat kaca bentuk anyaman jauh lebih baik dan mudah untuk dibasahi
monomer. Serat kaca bentuk anyaman juga memiliki kekurangan yaitu penempatannya pada mold lebih sulit.
15,21
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Serat kaca bentuk anyaman
34
2.4.3.3 Potongan Kecil
Penggunaan serat kaca potongan kecil telah banyak digunakan dibidang kedokteran gigi untuk memperkuat bahan resin akrilik.
14,33
Serat kaca potongan kecil memiliki banyak kelebihan yaitu kemudahan menggunakannya di klinik, hal ini
disebabkan karena proses pencampuran antara serat kaca dan resin akrilik yang lebih sederhana serta ukuran serat yang kecil memudahkan untuk manipulasi dan
dimasukkan ke dalam adonan resin akrilik.
15,21
Serat kaca dengan konsentrasi 1 yang ditambahkan sebagai penguat bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi
panas akan memberikan penambahan kekuatan impak, fatik dan transversal yang seimbang.
15
Zuriah S dan Eddy D 2012 dalam penelitiannya yang menggunakan resin akrilik polimerisasi panas GC America yang ditambahkan serat kaca Taiwan
Glass potongan kecil ukuran 4 mm, 6 mm, dan 8 mm mendapatkan peningkatan kekuatan impak yang signifikan apabila dibandingkan dengan kelompok resin akrilik
yang tidak ditambahkan serat kaca. Nilai kekuatan impak terbesar pada penelitian tersebut adalah sebesar 6,83KJm
2
yaitu pada serat kaca ukuran 8 mm, tetapi pada penelitian tersebut, kelompok dengan penambahan serat kaca ukuran 6 mm 1
memperlihatkan peningkatan kualitas fisik yang paling optimal apabila dibandingkan dengan kelompok yang lainnya.
20
Penambahan serat kaca ke dalam resin akrilik dapat menimbulkan kesulitan dalam penyatuan serat kaca ke dalam matriks polimer, tetapi masalah ini dapat diatasi
dengan mengubah viskositas campuran antara resin akrilik dan serat kaca dengan cara merendam serat kaca yang akan digunakan kedalam sejumlah monomer selama
Universitas Sumatera Utara
beberapa menit lalu ditiriskan sehingga serat kaca lebih mudah meresap kedalam resin akrilik.
9,24,35
Tujuan dari perendaman serat kaca ke dalam monomer metil metakrilat adalah untuk meningkatkan adhesi antara permukaan serat kaca dan
matriks polimer. Hal ini juga dapat memudahkan penetrasi resin akrilik ke dalam serat kaca waktu pengadukan polimer dan monomer.
9
Penetrasi resin akrilik ke dalam serat kaca waktu pengadukan polimer dan monomer adalah untuk memastikan
impregnasi serat kaca dalam matriks polimer. Impregnasi serat kaca dalam matriks polimer memegang peranan yang penting untuk meningkatkan sifat mekanis resin
akrilik, impregnasi yang tidak baik dapat menurunkan kekuatan transversal resin akrilik akibat dari terbentuknya void space di dalam resin akrilik.
9,19,20,35
Gambar 3. Serat kaca bentuk potongan kecil
24
Universitas Sumatera Utara
Kekua tan
Trans versal
Kekua tan
Impak Kekuat
an Fatiqu
Kekua tan
Tarik Apakah ada pengaruh
lama perendaman serat kaca dalam monomer
metil metakrilatpada bahan basis gigitiruan
resin akrilik polimerisasi panas
terhadap kekuatan transversal?
Sif at
me kan
is Ke
un tu
ng Si
fat -
if
Ko m
po sis
Ke rug
ian An
ya ma
Poton gan
Kecil
M an
ip ul
Ba tan
g
Pe ng
ert ia
Ka rb
on Po
lie til
Ny lo
A ra
K ac
Ko m
po sis
Be nt
uk
Ba sis
Gi git
iru Lo
ga m
N on
- Lo
ga
Pen ger
tian Per
sya rata
n Resin
Akrilik Polime
risasi Sinar
Resin Akrili
k Polim
erisasi Panas
Resin Akrili
k Swapo
limeris asi
R es
in A
k Ki
mi Bah
an Pen
guat Se
rat Lo
ga
Di re
nd am
2.5 Kera
ngka Teori
Universitas Sumatera Utara
Kostoulas dkk2008
meneliti serat yang diberikan
metil metakrilat MMA wetting
agent selama 3 menit pada
resin polimerisasi
panas menunjukkan
bahwa proses wetting sangat
penting untuk meningkatkan
adhesi yang Vojdani dkk
2006 mendapatka
n peningkatan
kekuatan transversal
pada RAPP yang
ditambah serat kaca
setelah direndam
monomer metil
metakrilat selama 10
Nirwana 2005
mendapatk an
peningkata n kekuatan
transversal
pada RAPP
setelah merendam
kan serat kaca dalam
monomer metil
metakrilat selama 15
Kekua tan
transv ersal
menin gkat
Sifat mekani
s menin
gkat Sifat
meka nis
yang renda
h Res
in Akr
ilik Pol
ime risa
si Pan
as Se
ra t
Pe ng
ua Perendaman
serat kaca dalam monomer metil
metakrilat selama 15 menit
Se rat
Ka ca
1 6
m Perendaman
serat kaca dalam monomer metil
metakrilat selama 3 menit
Adhe si
antara serat
kaca denga
n matri
k Perendaman
serat kaca dalam
monomer metil metakrilat
selama 10
2.6 Kera
ngka
Kons ep
Universitas Sumatera Utara
2.7 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat disusun hipotesis penelitian yaitu:
1. Ada pengaruh lama perendaman serat kaca 1 potongan kecil 6 mm dalam monomer metil metakrilat untuk bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi
panas selama 3 menit, 10 menit dan 15 menit terhadap kekuatan transversal. 2. Ada perbedaan pengaruh lama perendaman serat kaca 1 potongan kecil 6
mm dalam monomer metil metakrilat untuk bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas terhadap kekuatan transversal.
.
Universitas Sumatera Utara
10 mm 65 mm
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorisdengan desain post test group only control.
3.2 Sampel dan Besar Sampel Penelitian