a Radiopak b Mudah dimanipulasi dan direparasi
c Tidak mengalami perubahan dimensi d Mudah dibersihkan
Sampai saat ini belum ada satu pun bahan basis gigitiruan yang memenuhi semua persyaratan diatas.
1,3
2.1.3 Basis Logam
Basis gigitiruan logam merupakan basis gigitiruan yang terbuat dari logam yang berkontak dengan linggir edentulus. Bahan logam yang digunakan sebagai basis
gigitiruan pada umumnya berupa aluminium kobalt, logam emas, aluminium dan stainlesssteel.
1,3,4
Ada beberapa indikasi untuk menggunakan basis gigitiruan logam, yaitu pasien yang hipersensitif terhadap resin, pasien yang memiliki gaya kunyah
abnormal, ruang intermaksila kecil, desain gigitiruan akan dibuat unilateral, dan apabila pasien menginginkan gigitiruan logam.
1
Basis logam ini memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah sangat kaku, memiliki konduktivitas termal yang tinggi dimana basis ini dapat
menyerap substansi panas dan meningkatkan persepsi termal sehingga pasien masih bisa merasakan suhu panas makanan, memiliki bentuk yang stabil, resisten terhadap
abrasi, memiliki poreus yang lebih sedikit daripada resin, akumulasi makanan, plak, dan kalkulus lebih sedikit, dan mudah dibersihkan.
1,3
Sementara itu, kekurangan basis gigitiruan logam adalah basis ini lebih sulit beradaptasi dengan jaringan lunak apabila dibandingkan dengan resin, basis sulit
direparasi atau reline apabila basis patah, dan kurang estetis.
1,3
2.1.4 Basis Non Logam
Basis gigitiruan non-logam salah satunya adalah basis gigitiruan yang terbuat dari resin akrilik merupakan basis gigitiruan yang sering digunakan, basis jenis ini
juga memiliki keuntungan dan kerugian.
1,7,8,27
Adapun keuntungannya yaitu memiliki estetis yang baik karena warnanya mirip dengan jaringan lunak mulut, teknik
Universitas Sumatera Utara
pembuatan dan pemolesannya mudah, harganya murah, dan dapat dengan mudah direparasi atau reline apabila basis patah atau longgar.
1,7
Sementara itu, kekurangan basis gigitiruan resin akrilik adalah memiliki stabilitas dimensi yang rendah, kekuatan basis lebih rendah daripada logam, memiliki
lebih banyak poreus sehingga kebersihan kurang, dan memiliki konduktivitas termal yang rendah.
1,2,5
2.1.5 Resin Akrilik
Akrilik merupakan derivat dari etilen dan mengandung grup vinyl -C=C- dalam formula strukturalnya.
2
Resin akrilik telah tersedia di beberapa variasi dan bentuk yang terbagi atas 3 yaitu bubuk dan carian, Gels dan Sheets.
4
Penggunaan bubuk dan cairan pada saat ini merupakan tipe yang paling populer karena
penggunaannya cukup sederhana dalam hal prosedur maupun prosesnya.
6
Cairan resin mengandung metil metakrilat tidak terpolimer dan bubuk yang mengandung
resin polimetil metakrilat.
6,7
Terdapat tiga jenis resin akrilik basis gigitiruan berdasarkan cara polimerisasinya yaitu resin akrilik swapolimerisasi atau disebut self cured acrylic
resin adalah resin akrilik yang menggunakan akselerator kimia untuk polimerisasi yaitu dimetil-para-toluidin CH3C6H4NCH3. Bila dibandingkan dengan resin
akrilik polimerisasi panas bahan ini memiliki stabilitas warna yang kurang. Resin akrilik polimerisasi sinar atau disebut light cured resin adalah resin akrilik yang
menggunakan sinar tampak untuk polimerisasi. Penyinaran dilakukan selama 5 menit dengan gelombang cahaya sebesar 400-500 nm sehingga memerlukan unit kuring
khusus dengan menggunakan empat buah lampu halogen tungtens atau ultraviolet. Resin akrilik polimerisasi panas atau disebut juga heat cured acrylic resin adalah
resin akrilik yang menggunakan proses pemanasan untuk polimerisasi, resin ini memiliki estetis, sifat fisik dan mekanis yang baik sehingga hampir mencapai sifat
basis gigitiruan yang ideal.
1,4,27
Universitas Sumatera Utara
2.2 Resin Akrilik Polimerisasi Panas