dan masyarakat memiliki peran yang sangat besar terhadap pencegahan dan penanggulangan praktik-praktik penghimpunan dana ilegal dengan modus
operandi investasi yang terjadi di masyarakat.
B. Peran Otoritas Jasa Keuangan dalam Pencegahan dan Penanggulangan Penghimpunan Dana Ilegal
Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga baru yang lahir dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 menandai dimulainya era
baru sistem pengawasan sektor jasa keuangan. Dalam Pasal 4 UUOJK, tujuan dibentuknya OJK agar keseluruhan kegiatan didalam sektor jasa keuangan
terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan mampu
melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Yang dimaksud dengan “melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat” adalah termasuk
perlindungan terhadap pelanggaran dan kejahatan di sektor keungan seperti manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan.
258
Penyebab dari maraknya kasus penghimpunan dana ilegal dengan modus investasi yang semakin memakan korban adalah akibat dari rendahnya
pemahaman masyarakat terhadap produk-produk keuangan. Oleh karena itu sebagai lembaga yang memiliki tujuan untuk melindungi kepentingan konsumen
Dengan demikian, maka OJK sebagai lembaga pengawas yang terintegrasi terhadap industri jasa keuangan mempunyai peran sebagai pelindung konsumen
dan masyarakat terhadap penghimpunan dana ilegal.
258
Penjelasan pasal 4 UUOJK
dan masyarakat, OJK juga berperan untuk memberikan edukasi agar masyarakat paham finansial.
259
Sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakat dalam hal pencegahan kerugian sebagaimana yang terdapat dalam undang-undang, maka OJK memiliki
wewenang memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan dan produknya.
260
OJK juga melakukan pelayanan pengaduan konsumen yang meliputi menyiapkan perangkat
yang memadai untuk pelayanan pengaduan konsumen,membuat mekanisme pengaduan konsumen yang dirugikan dan memfasilitasi penyelesaian pengaduan
konsumen yang dirugikan oleh pelaku di lembaga jasa keuangan.
261
Tanggung jawab OJK dalam pencegahan dan penanggulangan penghimpunan dana ilegal adalah sebagai berikut:
262
1. Pencegahan
Dalam melakukan pencegahan terhadap penghimpunan dana ilegal dengan modus operandi investasi, OJK melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut:
a. Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai karakteristik
kegiatan penghimpunan dana dan pengelolaan investasi ilegal. b.
Knowledge sharing dengan penegak hukum dan regulator di daerah. Selain itu, OJK juga mengeluarkan Peraturan OJK tentang Perlindungan
Konsumen sektor jasa keuangan bahwa apabila pelaku usaha jasa keuangan melakukan kegiatan penawaran promosi maka pelaku usaha jasa keuangan harus
259
Lidya Suryani Widayati, Loc.Cit., hlm. 3.
260
Pasal 28 UUOJK
261
Pasal 29 UUOJK
262
Peran OJK, http:sikapiuangmu.ojk.go.ididarticle133peran-ojk-melawan- penawaran-investasi-ilegaldiakses tanggal 21 Maret 2015.
mencantumkan pernyataan bahwa pelaku usaha jasa keuangan terdaftar dan diawasi oleh OJK. Dengan demikian konsumen dan masyarakat dapat mengetahui
apakah sebuah PUJK tidak atau memiliki izin dari OJK.
263
OJK juga bertanggung jawab menghimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur denganinvestasi yang
menawarkan imbal hasil yang tidak wajar melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi, seperti:
264
a. program edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan
b. penguatan infrastuktur literasi keuangan
c. pengembangan produk dan layanana jasa keuangan yang terjangkau.
2. Penanggulangan Sebagai bentuk penanggulangan, OJK membantu melakukan upaya
koordinatif antarinstansi terkait untuk mempercepat proses penanganan melalui kerangka kerjasama Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan
Hukum di Bidang Penghimpunan Dana dan Pengelolaan Investasi atau yang lebih dikenal dengan Satgas Waspada Investasi. OJK menerima laporan dan pengaduan
masyarakat, lalu OJK mengkoordinasikan dengan Satgas Waspada Investasi untuk penanganannya.
Satuan Tugas Satgas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum Di Bidang Pengelolaan Investasi yang dibentuk berdasarkan SK Ketua Bapepam-LK
Nomor:Kep- 208BL2007 yang ditetapkan pada tanggal 20 Juni 2007, yang terakhir diperpanjang dengan SK Ketua Bapepam-LK Nomor:Kep-124BL2012
263
Pasal 20 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1POJK.072013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan
264
Waspada jebakan investasi bodong, Majalah OJK Edisi IV, http:sikapiuangmu.ojk.go.idpubliccontentfilesMajalah-OJK-4.pdf
diakses tanggal 21 Maret 2015.
yang ditetapkan pada tanggal 19 Maret 2012. Satgas ini beranggotakan beberapa instansi terkait, yang meliputi: Bappebti, OJK, Kepolisian RI, Kejaksaan Agung,
Bank Indonesia, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK, Badan Koordinasi
Penanaman Modal, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Tugas Satgas meliputi:
265
a. menginventarisasi kasus-kasus pengelolaan investasi yang mempunyai
potensi merugikan masyarakat; b.
menganalisis dugaan tindakan melawan hukum yang merupakan pelanggaran di bidang peraturan perundang-undangan di masing- masing bidang investasi;
c. menghentikan atau menghambat maraknya kasus-kasus pengelolaan investasi
dengan modus operandi pengerahan dana masyarakat; d.
memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang praktik pengerahan dana masyarakat oleh pihak yang tidak mempunyai izin atau penyalahgunaan izin;
e. meningkatkan koordinasi penanganan dugaan tindakan melawan hukum di
masing-masing bidang investasi; f.
melakukan pemeriksaan secara bersama terkait dengan pelanggaran yang terjadi di masyarakat dan tindak lanjut untuk menghentikan tindakan
melawan hukum tersebut. Mengacu pada tugas Satgas, praktek penghimpunan dana ilegal dengan
modus operandi investasi akan dapat dicegah apabila Satgas dapat bekerja optimal dan ada koordinasi yang baik antar instansi. Optimalisasi Satgas dan koordinasi
265
Lidya Suryani Widyawati, Op.Cit., hlm.3.
yang baik antar instansi dalam Satgas sangat penting karena praktik penghimpunan dana ilegal semakin canggih.
266
266
Ibid, hlm.3.
OJK sebagai lembaga yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan memerlukan kerja sama dan koordinasi antar instansi untuk mencegah dan menanggulangi praktik
penghimpunan dana ilegal yang terjadi di masyarakat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan