BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab-bab di muka, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem pengaturan penghimpunan dana masyarakat oleh industri jasa keuangan
yang diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan seperti UU Perbankan, UU Pasar Modal, UU Dana Pensiun, UU Perasuransian dan
Peraturan Pemerintah tentang Lembaga Pembiayaan telah cukup komprehensif memberikan kepastian hukum dan terperinci mengatur beberapa ketentuan
terkait penghimpunan dana masyarakat oleh industri jasa keuangan. Adapun hal-hal yang diatur dalam dalam penghimpunan dana masyarakat meliputi
bentuk badan usaha, kegiatan usaha, perizinan, kepemilikan, pihak-pihak yang menyelenggarakan dan pembinaan serta pengawasan. Mengenai pengawasan
industri jasa keuangan, dengan lahirnya UU OJK maka seluruh pengawasan terhadap industri jasa keuangan telah beralih kepada OJK.
2. Sistem pengaturan dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terhadap Industri
Jasa Keuangan di Indonesia sudah diatur secara eksplisit dalam UU OJK dan peraturan pelaksanaannya. Hal-hal yang diatur dalam UU OJK terkait
pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bankterdapat dalam Pasal 7 UUOJK, antara lain meliputi kelembagaan bank, kesehatan bank dan aspek
kehati-hatian bank. Sedangkan dalam hal pengaturan untuk industri jasa keuangan non bank, diatur dalam Pasal 8 UU OJK antara lain meliputi
menetapkan peraturan pelaksanaan UU, menetapkan peraturan dan keputusan, menetapkan kebijakan, menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, dan
menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan sanksi dalam industri jasa keuangan. Dalam halpengawasan diatur dalam Pasal 9 UU OJK, antara lain
meliputi melakukan pengawasan terhadap industri jasa keuangan dengan menetapkan kebijakan pengawasan, melakukan pemeriksaan, penyidikan,
perlindungan konsumen, serta menetapkan sanksi administratif. 3.
Tanggung jawab OJK dalam pencegahan penghimpunan dana ilegal di masyarakat adalah melindungi konsumen dan masyarakat dengan melakukan
edukasi, sosialisasi dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai produk-produk jasa keuangan dan kelembagaannya, menginventarisasi
perusahaan-perusahaan keuangan yang tidak memiliki izin dan tidak diawasi oleh OJK serta mengingatkan masyarakat melalui berbagai siaran baik di
media massa maupun media elektronik agar senantiasa waspada, berhati-hati dan bersikap rasional terhadap penawaran produk investasi yang berpotensi
merugikan. Sedangkan bentuk tanggung jawab OJK dalam penanggulangan penghimpunan dana ilegal adalah melakukan koordinasi dan kerja sama
dengan lembaga-lembaga terkait seperti Kepolisian RI, Bappebti, Kejaksaan Agung, Bank Indonesia, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan
UKM, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika
atas setiap laporan masyarakat yang disampaikan kepada OJK.
B. Saran