Ruang Lingkup Industri Jasa Keuangan Bank

BAB II PENGATURAN PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT OLEH INDUSTRI JASA KEUANGAN

A. Ruang Lingkup Industri Jasa Keuangan Bank

1. Pengertian bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran setoran. 69 Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Perbankan menyebutkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.Dari pengertian tersebut diatas maka jelas diketahui bahwa aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. 70 Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dari masyarakat luas. Selain menghimpun dana, bank juga menjalankan perniagaan dana. 71 69 Kasmir, Op.Cit.,hlm. 25. 70 Kasmir, Op.Cit.,hlm. 26. 71 Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di IndonesiaBandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2006, hlm.107. Pembelian dana dari masyarakat dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan, seperti giro, tabungan, sertifikat deposito dan deposito berjangka. 72 Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit lending. 73 Bank berfungsi sebagai berikut: 74 a. Pedagang dana money lender , yaitu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien. Bank menjadi tempat untuk penitipan dan penitipan uang yang dalam praktiknya sebagai tanda penitipan dan penyimpanan uang tersebut, maka kepada penitip dan penyimpan diberikan selembar kertas tanda bukti. Sedangkan dalam fungsinya sebagai penyalur dana, maka bank memberikan kredit atau membelikannya ke dalam bentuk surat-surat berharga b. Lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan pembayaran uang Bank bertindak sebagai penghubung antara nasabah yang satu dan nasabah yang lainnya jika keduanya melakukan transaksi. Dalam hal ini, kedua orang tersebut tidak secara langsung melakukan pembayaran, tetapi cukup memerintahkan kepada bank untuk menyelesaikannya. Pengertian bank mencakup 2 aspek utama yaitu: 1 Badan usaha bank corporate company 2 Kegiatan usaha bank bussiness activities 72 Kasmir, Op.Cit.,hlm. 26. 73 Ibid. 74 Muhammad Djumhana, Op.Cit., hlm. 107. Badan usaha bank adalah badan hukum. Menurut ketentuan Pasal 21 Undang-Undang Perbankan, bentuk hukum Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat adalah salah satu dari: 75 a. Perseroan Terbatas b. Perusahaan Daerah; atau c. Koperasi Ketiga bentuk badan usaha ini adalah badan usaha yang berbadan hukum. Badan usaha yang berupa Perseroan Terbatas, yaitu Badan Usaha Milik Negara BUMN, Badan Usaha Milik Daerah BUMD, dan Badan Usaha Milik Swasta BUMS. Sedangkan Badan Usaha yang berupa Perusahaan Daerah, hanya Badan Usaha Milik Daerah BUMD, dan yang berupa Koperasi hanya Badan Usaha Milik Swasta BUMS. 76 2. Jenis-Jenis Bank Ketentuan Undang-Undang Perbankan menyebutkan bahwa terdapat 2 jenis bank, yaitu: 77 a. Bank Umum, dan b. Bank Perkreditan Rakyat BPR Pengertian dari kedua jenis bank tersebut tercantum dalam Pasal 1 angka 3 dan 4 UU Perbankan yaitu: “Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan uasah secara konvensional danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran” 75 Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, Op.Cit., hlm.34. 76 Ibid. 77 Ibid., hlm. 111. “Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.” Pembagian jenis bank tersebut hanya mendasarkan pada segi fungsi bank. Dilihat dari segi kepemilikannya, Bank terbagi atas: 78 a. Bank milik pemerintah Dimana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. b. Bank milik swasta nasional Bank jenis ini seluruh atau sebagian besanya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. c. Bank milik koperasi Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. d. Bank milik asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak luar negeri. e. Bank milik campuran 78 Kasmir, Op.Cit., hlm. 36. Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat, maka bank umum dapat dibagi ke dalam 2 macam. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut.Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat. Status bank yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Bank devisa Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asng secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya. b. Bank non devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melakukan transaksi sebagai bank devisa sehingga tdak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok: a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional Bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode, yaitu: 1 Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjamannya kredit juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. 2 Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu. b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan Hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpa dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. 3. Kegiatan – kegiatan bank Sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Sama seperti halnya pedagang atau perusahaan lainnya, kegiatan pihak perbankan secara sederhana dapat dikatakan adalah membeli uang menghimpun dana dan menjual uang menyalurkan dana kepada masyarakat umum. Dalam melaksanakan kegiatannya bank dibedakan antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat. 79 Ketentuan Pasal 6 UU Perbankan, mengatur bahwa: Kegiatan bank umum lebih luas dari bank perkreditan rakyat. Artinya produk ditawarkan oleh bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank umum mempunyai kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat mempunyai keterbatasan tertentu sehingga kegiatannya lebih sempit. 80 79 Ibid., hlm. 42. 80 Pasal 6 UU Perbankan “Usaha bank umum meliputi: a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; b. Memberikan kredit; c. Menerbitkan surat pengakuan utang; d. membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: 1 surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; 2 surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; 3 kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah 4 Sertifikat Bank Indonesia SBI; 5 Obligasi; 6 Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun; 7 Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan satu tahun; e. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan g. Menerima pembayaran atas tagihan surat berharga, dan melakukan perhitungan dengan atau antarpihak ketiga; h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek; k. Dihapus l. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; m. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.” Selain dapat melakukan kegiatan tersebut diatas bank umum juga dapat melakukan kegiatan seperti: 81 81 Pasal 13 UU Perbankan Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; a. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bnak Indonesia; b. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan olah Bank Indonesia; dan c. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku. Sedangkan kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat, meliputi: a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; b. Memberikan kredit; c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, tabungan, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. Kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia dewasa ini adalah sebagai berikut: 82 a. Kegiatan-kegiatan Bank Umum 1 Menghimpun dana dari masyarakat funding dalam bentuk: a Simpanan Giro Demand Deposit b Simpanan Tabungan Saving Deposit c Simpanan Deposito Time Deposit 2 Menyalurkan dana ke masyarakat lending dalam bentuk: a Kedit Investasi b Kredit Modal Kerja c Kredit Perdagangan 3 Memberikan jasa-jasa bank lainnya services seperti: a Transfer Kiriman Uang b Inkaso Collection c Kliring Clearing d Safe Deposit Box e Bank Card f Bank Notes Valas g Bank Garansi h Referensi Bank i Bank Draft j Letter of Credit LC k Cek Wisata Travellers Cheque l Jual beli surat-surat berharga m Menerima setoran-setoran n Melayani pembayaran-pembayaran b. Kegiatan-Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat 1 Menghimpun dana dalam bentuk: a Simpanan Tabungan b Simpanan Deposito 2 Menyalurkan dana dalam bentuk: a Kredit Investasi b Kredit Modal Kerja c Kredit Perdagangan 3 Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut: a Menerima Simpanan Giro b Mengikuti Kliring c Melakukan Kegiatan Valuta Asing d Melakukan kegiatan Perasuransian c. Kegiatan-kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing 82 Kasmir, Op.Cit., hlm. 45. 1 Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran dilarang menerima simpanan dalam bentuk simpanan tabungan 2 Kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu seperti: a Perdagangan Internasional b Bidang Industri dan Produksi c Penanaman Modal Asing Campuran d Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional 3 Untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank umum campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di Indonesia seperti berikut ini: a Jasa Transfer b Jasa Kliring c Jasa Inkaso d Jasa Jual Beli Valuta Asing e Jasa Bank Card f dan jasa bank umum lainnya 4. Sumber-sumber dana bank Sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. 83 Pada hakikatnya lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat. 84 Lembaga perbankan adalah lembaga keuangan yang menjadi perantara antara pihak yang mempunyai kelebihan dana surplus of fund dengan pihak yang membutuhkan atau kekurangan dana lacks of fund,sehingga bank mempunyai usaha pokok berupa menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana. 85 Tentu saja, sebelum menyalurkan dana kepada masyarakat bank harus lebih dahulu membeli uang menghimpun dana sehingga selisih dari bunga tersebutlah bank mencari keuntungan. 86 83 Kasmir, hlm.65. 84 Hermansyah, Op.Cit., hlm. 43. 85 Ibid. 86 Kasmir, Op.Cit.,hlm.65. Dana untuk membiayai operasinya tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman titipan dari masyarakat atau lembaga lainnya atau juga dana yang diperoleh dari modal sendiri yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham. 87 Untuk memperoleh sumber dana yang berasal dari masyarakat, maka bank melakukan beberapa strategi sehingga masyarakat mau menyimpan dananya di bank. Strategi yang dapat digunakan adalah berupa: 88 a. Memberikan rangsangan berupa bunga tertentu b. Kemudahan pengambilan kembali dana c. Menerbitkan sekuritas sekunder d. Jaminan keamanan atas dana nasabah e. Pelayanan yang cepat, fleksibel dan memuaskan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sumber-sumber dana bank adalah sebagai berikut: a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri, antara lain: 89 1 Setoran modal dari pemegang saham 2 Cadangan-cadangan bank, maksudnya adalah cadangan-cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya 3 Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu. Meskipun untuk suatu usaha bank proporsi dana sendiri ini relatif lebih kecil apabila dibandingkan dengan total dana yang dihimpun ataupun total 87 Ibid. 88 Prof. Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati,Op.Cit.,hlm.48. 89 Kasmir, Op Cit.,hlm. 66. asetnya, namun dana ini sendiri tetap merupakan hal yang penting untuk kelangsungan usahanya. Proporsi dana ini lebih dikenal dengan istilah rasio kecukupan modal capital adequacy ratio-CAR. 90 b. Dana yang berasal dari masyarakat luas 91 Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi bank oleh karena dana tersebut sangat penting bagi kegiatan operasi bank. 92 Pencarian dana dari sumber ini tergantung dari bagaimana bank tersebut untuk melakukan strategi. 93 Semakin menarik fasilitas-fasilitas atau bunga yang diberikan oleh bank maka semakin mudah untuk memperoleh dana dari sumber ini. 94 1 Simpanan giro Bentuk sumber dana tersebut, antara lain: 2 Simpanan tabungan 3 Simpanan deposito c. Dana pinjaman 95 Dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana dari modal sendiri dan dari masyarakat. Perolehan dana dari sumber ini dapat diperoleh dari, antara lain: 1 Kredit likuiditas dari Bank Indonesia 90 Totok Budi Santoso dan Nuritomo, Op.Cit., hlm. 124.CAR Capital adequacy ratio adalah proporsi minimal modal sendiri dibandingkan dengan total nilai Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR. Apabila CAR suatu bank terlalu rendah maka kemampuan bank tersebut untuk bertahan pada saat mengalami kerugian juga rendah. Modal sendiri akan dengan cepat habis untuk menutup kerugian , dan ketika kerugian telah melebihi modal sendiri maka kemampuan bank tersebut untuk memenuhi kewajiban kepada masyarakat akan sangat diragukan. 91 Kasmir, Op.Cit.,hlm. 67. 92 Ibid. 93 Ibid., hlm. 68. 94 Ibid. 95 Totok Budi Santoso dan Nuritomo,Op.Cit., hlm. 128. 2 Call money 96 3 Pinjaman dari bank-bank luar negeri 4 Pinjaman antarbank d. Sumber dana lain 97 1 Setoran jaminan Sumber dana tersebut, antara lain: 98 2 Dana transfer 99 3 Surat Berharga Pasar Uang 100 4 Diskonto Bank Indonesia 101

B. Ruang Lingkup Industri Jasa Keuangan Non Bank

Dokumen yang terkait

Fungsi Dan Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor Perbankan (Studi Pada Otoritas Jasa Keuangan)

1 100 104

Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999.

0 84 124

Fungsi Dan Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor Perbankan (Studi Pada Otoritas Jasa Keuangan)

0 0 11

Fungsi Dan Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor Perbankan (Studi Pada Otoritas Jasa Keuangan)

0 0 1

Fungsi Dan Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor Perbankan (Studi Pada Otoritas Jasa Keuangan)

0 0 16

BAB II PENGATURAN PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT OLEH INDUSTRI JASA KEUANGAN A. Ruang Lingkup Industri Jasa Keuangan Bank - Tanggung Jawab Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pencegahan Dan Penghimpunan Dana Ilegal Di Masyarakat

0 0 44

BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang - Tanggung Jawab Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pencegahan Dan Penghimpunan Dana Ilegal Di Masyarakat

0 0 18

TANGGUNG JAWAB OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PENCEGAHANDAN PENANGGULANGAN PENGHIMPUNAN DANA ILEGAL DI MASYARAKAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

0 2 24

PENGHIMPUNAN DANA DAN JASA DALAM PERBANKAN ISLAM 2013

0 0 56

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING TANGGUNG JAWAB OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 86