2.4.2.2. Jenis garam a. Garam dari asam kuat dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air. Contoh: NaCl, K
2
SO
4
, BaNO
3 2
b. Garam dari asam kuat dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian parsial di dalam air dan larutannya bersifat asam. Contoh: AgNO
3
, CuSO
4
, NH
4
Cl.
c. Garam dari basa kuat dan asam lemah
Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis sebagian parsial di dalam air dan larutannya bersifat basa. Contoh: CH
3
COONa, KCN, CaS.
d. Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis sempurna total di dalam air. Sifat larutannya ditentukan oleh harga tetapan
kesetimbangan asam Ka dan tetapan kesetimbangan basa Kb dari asam lemah dan basa lemah. Contoh: NH
4
CN, CH
3
COONH
4
.
2.4.2.3. Menghitung pH larutan garam a. Garam dari asam kuat dan basa kuat
pH larutan garam ini sama dengan pH air, yaitu netral atau 7.
b. Garam dari asam lemah dan basa kuat
Garam ini mengalami hidrolisis parsial, yaitu hidrolisis anion. Misal, rumus kimia garam adalah LA, maka hidrolisis anionnya adalah sebagai berikut:
A
– aq
+ H
2
O
l
HA
aq
+ OH
- aq
K
h
= HA OH
-
A
-
Konsentrasi ion OH
–
sama dengan konsentrasi HA, sedangkan konsentrasi kesetimbangan A
–
dapat dianggap sama dengan konsentrasi ion A
–
yang berasal dari garam jumlah ion A
–
yang terhidrolisis dapat diabaikan. Jika konsentrasi ion A
–
itu dimisalkan M, Kh dapat dituliskan sebagai berikut:
K
h
= OH
- 2
M OH
-
= K
h
×M Selanjutnya, harga tetapan hidrolisis K
h
dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam lemah K
a
dan tetapan kesetimbangan air K
w
. K
h
=
HA OH
-
A
-
K
a
=
H
+
A
-
HA
K
w
= H
+
OH
-
K
h
×K
a
= HA OH
-
A
-
× H
+
A
-
HA = H
+
OH
-
=K
w
K
a
x K
h
= K
w
atau K
h
=
K
w
K
a
[ ]
M K
K OH
a w
´ =
-
dengan: K
w
= tetapan kesetimbangan air K
a
= tetapan ionisasi asam lemah M = konsentrasi anion terhidrolisis
pH = 14 – log [OH
-
]
c. Garam dari asam kuat dan basa lemah
Garam ini mengalami hidrolisis kation. Jika kation yang terhidrolisis itu dimisalkan L
+
, maka reaksi hidrolisis serta persamaan tetapan hidrolisisnya sebagai berikut:
L
+ aq
+ H
2
O
l
LOH
aq
+ H
+ aq
[ ]
[ ] [ ]
+ +
= L
H .
LOH K
h
Serupa dengan penurunan rumus untuk garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, untuk garam dari asam kuat dan basa lemah dapat diturunkan rumus-
rumus sebagai berikut: K
h
= K
w
K
b
[ ]
M K
K H
b w
´ =
+
dengan: K
w
= tetapan kesetimbangan air K
b
= tetapan ionisasi basa lemah M = konsentrasi anion terhidrolisis
pH = – log [H
+
]
d. Garam dari asam lemah dan basa lemah