[ ]
[ ] [ ]
+ +
= L
H .
LOH K
h
Serupa dengan penurunan rumus untuk garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, untuk garam dari asam kuat dan basa lemah dapat diturunkan rumus-
rumus sebagai berikut: K
h
= K
w
K
b
[ ]
M K
K H
b w
´ =
+
dengan: K
w
= tetapan kesetimbangan air K
b
= tetapan ionisasi basa lemah M = konsentrasi anion terhidrolisis
pH = – log [H
+
]
d. Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam ini mengalami hidrolisis total dalam air. Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan. Jika asam lebih lemah dari
pada basa K
a
K
b
, maka larutan akan bersifat basa. Dan jika basa lebih lemah daripada asam K
b
K
a
, larutan akan bersifat asam. Sedangkan jika asam sama lemahnya dengan basa K
a
= K
b
maka larutan akan bersifat netral. Contohnya amonium asetat CH
3
COONH
4
, dalam larutannya amonium asetat dan air akan terionisasi sebagai berikut.
CH
3
COONH
4
aq
NH
4 +
aq
+CH
3
COO
- aq
H
2
O
l
H
+ aq
+OH
- aq
Ion NH
4 +
dan CH
3
COO
-
yang berasal dari basa lemah NH
4
OH dan asam lemah CH
3
COOH akan terhidrolisis menurut reaksi: CH
3
COO
- aq
+ NH
4 +
aq
+ H
2
O
l
NH
4
OH
aq
+ CH
3
COOH
aq
Dari reaksi hidrolisis di atas, harga tetapan kesetimbangan hidrolisisnya K
h
adalah: K
h
= NH
4
OH CH
3
COOH NH
4 +
CH
3
COO
-
Jika persamaan di atas dikalikan dengan diperoleh:
K
h
= NH
4
OH NH
4 +
OH
-
CH
3
COOH CH
3
COO
-
H
+
H
+
OH
-
K
h
= K
W
K
a
K
b
Karena [CH
3
COOH] = [NH
4
OH] dan [CH
3
COO
-
] = [NH
4 +
], sehingga: K
h
=
NH
4
OH CH
3
COOH NH
4 +
CH
3
COO
-
dapat ditulis K
h
=
CH
3
COOH
2
CH
3
COO
- 2
Jika H
+
= K
a CH
3
COOH CH
3
COO
-
Maka: H
+
= K
a
CH
3
COOH CH
3
COO
-
H
+
= K
a
K
h
= K
a K
W
K
a
K
b
H
+
= K
W K
a
K
b
2.5. Hipotesis
Berdasarkan pada landasan teori penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan adalah :
“Ada pengaruh positif pada penggunaan model pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan Joyful Learning terhadap hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 1 Kudus
pada materi larutan penyangga dan hidrolisis ”.
22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Objek
3.1.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IA semester 2 SMA Negeri 1 Kudus tahun pelajaran 20102011, yang terdiri dari 7 kelas dengan
perincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rincian Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 1 Kudus Kelas
Jumlah Siswa
XI IA 1 32
XI IA 2 32
XI IA 3 32
XI IA 4 31
XI IA 5 30
XI IA 6 30
XI IA 7 29
Jumlah Total 216
Sumber: Administrasi kesiswaan SMA Negeri 1 Kudus tahun ajaran 20102011
3.1.2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode cluster random sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain usia
siswa pada saat diterima di SMA relatif sama, siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, siswa diampu oleh guru yang sama, dan pembagian kelas
yang tidak berdasarkan rangking. Dengan teknik cluster random sampling diambil dua kelas secara acak dari populasi dengan syarat populasi tersebut harus
berdistribusi normal dan mempunyai homogenitas yang sama serta memiliki rata-rata yang tidak berbeda uji Anava di antara kelas-kelas dalam populasi tersebut.