14
Suprijono 2009:4 mengemukakan bahwa, pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-
ciri antaralain, sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari, berkesinambungan dengan perilaku lainnya, fungsional atau
bermanfaat sebagai bekal hidup, positif atau berakumulasi, aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan, permanen atau tetap,
bertujuan dan terarah, serta mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya.
Menurut beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar merupakan kegiatan yang dilakukan untuk acuan dalam memperlancar
kegiatan belajar. Beberapa prinsip tersebut diantaranya adalah belajar merupakan perubahan perilaku, belajar akan lebih efektif jika adanya motivasi dan
pengalaman siswa, perhatian siswa, bahan pelajaran yang bermakna, dan pemberian tugas.
2.2 Keaktifan Belajar Siswa
Keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan dimana seseorang harus aktif. Jadi, keaktifan belajar siswa berarti keadaan dimana siswa harus aktif dalam
kegiatan atau aktivitas belajarnya. Sardiman 2007: 95 berpendapat bahwa“Belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi
melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas”. Aktivitas tidak
hanya aktivitas fisik saja melainkan aktivitas psikis Sanjaya, 2006:132. Pendapat ini juga didukung oleh Hamalik 2005:171-172 yang mengemukakan bahwa
pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri.
15
Menurut Paul B. Diedrich dalam Sardiman, 2007:101, klasifikasi aktivitas
belajar siswa dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu:
1. Visual activities
Membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities
Menyatakan, merumuskan, bertanya, member saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening activities
Mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, dan mendengarkan pidato. 4.
Writing activities Menulis cerita, menulis karangan, laporan, angket, dan menyalin.
5. Drawing activities
Menggambar, membuat grafik, peta, dan diagram. 6.
Motor activities Melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain,
berkebun, berternak. 7.
Mental activities Menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan,
mengambil keputusan. 8.
Emotional activities Menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani,
tenang, gugup.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa berarti keadaan dimana siswa harus aktif dalam kegiatan belajarnya.
Aktivitas belajar siswa sangatlah banyak dan kompleks, aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat tetapi banyak variasinya seperti yang telah
disebutkan di atas. Dalam penelitian ini, keaktifan siswa diukur menggunakan lembar observasi yang berisi uraian kegiatan yang merupakan indikator keaktifan
belajar siswa seperti yang telah diuraikan diatas kecuali drawing activities karena dalam pembelajaran ini tidak ada aktivitas menggambar.
16
2.3 Hasil Belajar