Prinsip-Prinsip Belajar Tinjauan tentang Belajar

12 3. Memori. Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya. 4. Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori tersebut respon. Pembelajaran yang sedang mengamati stimulus, maka memori yang ada di dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja. Unsur-unsur di atas saling berhubungan satu sama lain, hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: dalam suatu kegiatan belajar haruslah ada seorang pembelajar atau peserta didik, lalu peserta didik bereaksi pada stimulus yang diberikan guru, selanjutnya setelah pembelajar merespon materi pembelajaran akan berdampak pada isi memori dari pembelajar sehingga akan menyebabkan respon dari pembelajar yang berupa perubahan perilaku sebagai hasil dari belajar.

2.1.4 Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar merupakan segala sesuatu yang harus ada dalam proses kegiatan pembelajaran dan belajar. Prinsip-prinsip tersebut jika diabaikan akan membuat semua yang berhubungan dengan aktivitas belajar menjadi terganggu, dan pada akhirnya pencapaian hasil belajar tidak optimal. Prinsip- prinsip belajar antara lain: 1. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya. 2. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa. 13 3. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam atau dasar kebutuhan atau kesadaran atau intrinsic motivation, lain halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan menderita. 4. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan dengan kemungkinan berbuat keliru dan conditioning atau pembiasaan. 5. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran. 6. Belajar dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: a. Diajar secara langsung. b. Kontrol, kontak, penghayatan, pengamatan langsung seperti anak belajar berbicara, sopan santun, dan lain-lain. c. Pengenalan dan atau peniruan. 7. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif mampu membina sikap, ketrampilan, cara berfikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja. 8. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan. 9. Bahan pelajaran yang bermaknaberarti, lebih mudah dan menarik untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna. 10. Belajar sedapat mungkin dirubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau mengalaminya sendiri Sardiman, 2007:24-25. 14 Suprijono 2009:4 mengemukakan bahwa, pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri- ciri antaralain, sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari, berkesinambungan dengan perilaku lainnya, fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup, positif atau berakumulasi, aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan, permanen atau tetap, bertujuan dan terarah, serta mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Menurut beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar merupakan kegiatan yang dilakukan untuk acuan dalam memperlancar kegiatan belajar. Beberapa prinsip tersebut diantaranya adalah belajar merupakan perubahan perilaku, belajar akan lebih efektif jika adanya motivasi dan pengalaman siswa, perhatian siswa, bahan pelajaran yang bermakna, dan pemberian tugas.

2.2 Keaktifan Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada SISWA KELAS V Semester II SD N 03 Jatipurwo Kec

0 1 13

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

0 2 260