PHBS Tatanan Rumah Tangga

termasuk kebutuhan makanan dan kesehatan. Jika kebutuhan akan makanan sehat tidak terpenuhi maka dapat melemahkan daya tahan tubuh, sehingga mudah terserang suatu penyakit Indan Entjang, 2000:24. Derajat kesehatan masyarakat miskin masih rendah. Masyarakat miskin biasanya rentan terhadap penyakit dan mudah terjadi penularan penyakit. Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan melalui pelaksanaan kebijakan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin. Program ini berganti nama menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas. Peserta program Jamkesmas adalah setiap orang miskin dan tidak mampu, yang terdaftar dan memiliki kartu sehingga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan.

2.4 PHBS Tatanan Rumah Tangga

2.4.1 Pengertian PHBS di Rumah Tangga PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga, Dinkes Prov. Jateng, 2010. 2.4.2 Tujuan PHBS di Rumah Tangga Tujuan PHBS di rumah tangga antara lain adalah sebagai berikut: 2.4.2.1 Tujuan Umum Meningkatnya rumah tangga sehat di Kabupaten Kota 2.4.2.2 Tujuan Khusus 1. Meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS. 2. Anggota rumah tangga berperan aktif dalam gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di masyarakat. 2.4.2.3 Manfaat PHBS di Rumah Tangga Manfaat PHBS di Rumah Tangga adalah sebagai berikut : 2.4.2.3.1 Bagi Rumah tangga itu sendiri 1 Setiap anggota keluarga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit. 2 Anak tumbuh sehat dan cedas 3 Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat 4 Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga. 2.4.2.3.2 Bagi masyarakat 1 Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat. 2 Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatannya. 3 Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. 4 Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat UKBM seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan ibu bersalin tabulin, arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain. 2.4.2.3.3 Bagi Pemerintah Kota Kabupaten 1 Peningkatan prosentase Rumah Tangga sehat menunjukkan kinerja dan citra Pemerintah Kabupaten Kota yang baik. 2 Biaya yang tadinya dialokasikan untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan dapat dialihkan untuk pengembangan lingkungan yang sehat dan penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau. 3 Kabupaten Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pengembangan PHBS di Rumah Tangga. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga, Pusat Promosi Kesehatan Departemen kesehatan RI, 2006. 2.4.3 Indikator Penilaian PHBS Tatanan Rumah Tangga Indikator PHBS tatanan rumah tangga adalah suatu alat ukur atau merupakan suatu petunjuk yang membatasi fokus perhatian untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan di rumah tangga. Indikator PHBS tatanan rumah tangga diarahkan pada aspek program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, dan Upaya Kesehatan Masyarakat. Indikator PHBS tatanan rumah tangga yang digunakan di Jawa Tengah terdapat 16 variabel, yang terdiri dari 10 indikator Nasional dan 6 indikator lokal Jawa Tengah. Indikator – indikator tersebut adalah sebagai berikut : 2.4.3.1 Indikator Nasional 1. Bagi ibu hamil apakah pertolongan persalinan dilakukan oleh tenagapetugas kesehatan 2. Bagi rumah tangga yang memiliki bayi, apakah bayinya mendapat ASI ekslusif selama usia 0 sampai 6 bulan 3. Anggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam makanan dalam jumlah cukup untuk mencapai gizi seimbang 4. Anggota rumah tangga menggunakanmemanfaatkan air bersih 5. Anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat 6. Anggota rumah tangga menempati ruangan rumah minimal 9 m 2 per orang 7. Anggota rumah tangga menggunakan lantai rumah kedap air 8. Anggota rumah tangga melakukan aktifitas fisikolahraga 9. Anggota rumah tangga tidak merokok 10. Anggota rumah tangga menjadi peserta JPK Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 2.4.3.2 Indikator lokal Jawa Tengah 1. Penimbangan Balita 2. Anggota rumah tangga membuang sampah pada tempat yang semestinya 3. Anggota rumah tangga terbiasa mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB 4. Anggota rumah tangga menggosok gigi minimal 2 kali sehari 5. Anggota rumah tangga tidak minum miras dan tidak menyalahgunakan narkoba 6. Anggota rumah tangga melakukan PSN Pemberantasan Sarang Nyamuk minimal seminggu sekali. Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga, Dinkes Prov. Jateng, 2010. 2.4.4 Peran Anggota Rumah Tangga 1. Menerapkan PHBS di rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari 2. Mengajak anggota rumag tangga lain untuk ber-PHBS melalui kelompok dasawisma 3. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat terkait PHBS seperti posyandu, gerakan PSN dan sebagainya. 4. Menjadi kader untuk memberdayakan anggota rumah tangga di masyarakat bekerjasama tim ditinggat desa melalui penyuluhan perorangan, penyuluhan kelompok dan penyuluhan massa. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga, Pusat Promosi Kesehatan Departemen kesehatan RI, 2006. 2.4.5 Strata PHBS Tatanan Rumah Tangga Tingkatan strata tersebut antara lain sehat pratama, sehat madya, sehat utama dan sehat paripurna. Strata rumah tangga dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.1 Strata PHBS Di Rumah Tangga Strata Kriteria Sehat Pratama Warna Merah Sehat Madya Warna Kuning Sehat Utama Warna Hijau Sehat Paripurna Warna Hijau Apabila nilai rumah tangga antara 0 sd 5 Apabila nilai rumah tangga antara 6 sd 10 Apabila nilai rumah tangga antara 11 sd 15 Apabila nilai rumah tangga adalah 16 Tabel 2.2 Strata Kelompok RT,RW, DESAKELURAHAN, KECAMATAN, KABUPATENKOTA Strata Kriteria Sehat Pratama Warna Merah Sehat Madya Warna Kuning Sehat Utama Warna Hijau Sehat Paripurna Warna Hijau Apabila jumlah rumah tangga yang mencapai strata Sehat Utama dan Sehat Paripurna mencapai 0 sd 24,4 Apabila jumlah rumah tangga yang mencapai strata Sehat Utama dan Sehat Paripurna mencapai 24,5 sd 49,4 Apabila jumlah rumah tangga yang mencapai strata Sehat Utama dan Sehat Paripurna mencapai 49,5 sd 74,4 Apabila jumlah rumah tangga yang mencapai strata Sehat Utama dan Sehat Paripurna mencapai 74,5 atau lebih

2.5 Kerangka Teori