1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Judul Peneliti
An Nama
Peneli ti
Tahun dan
Tempat Peneliti
an Ranca
ngan Peneliti
An Variabel Penelitian
Hasil Penelitian 1 2 3
4 5
6 Faktor
Risiko Ling
kungan Yang
Berpe ngaruh
Terha dap
Kejadian Leptospi
rosis Berat
Dwi Sarwa
ni Sri Rejeki
Tahun 2005,
di Rumah
Sakit Dr.
Kariadi Sema
rang. Meng
gu nakan
metode Obser
vasio nal
dengan rancang
an kasus
kontrol Variabel bebas :
Kondisi selokan, karakteristik
genangan air, keberadaan sampah,
kondisi jalan sekitar rumah, curah hujan,
kondisi selokan, kondisi tempat
pengumpulan sampah, topografi,
keberadaan tikus di dalam dan sekitar
rumah, kepemilikan hewan peliharaan,
pH tanah, riwayat peran serta dalam
kegiatan sosial yang berisiko terhadap
leptospirosis, penggunaan alat
pelindung, jumlah pendapatan, jenis
pekerjaan, kebiasaan tidak memakai alas
kaki, mencucimandi di sungai
Variabel terikat : Kejadian
leptospirosis. Beberapa faktor
lingkungan fisik yang merupakan
faktor risiko kejadian
leptospirosis berat adalah kondisi
tempat pengumpulan
sampah OR = 1,2 95 CI 0,6-2,7;
curah hujan = 177,5 mm
OR=5,7; 95 CI 1,9-17,3; kondisi
selokan 2,0 meter OR=5;
95 CI 1,8-15,7. Faktor lingkungan
biologik yang merupakan
faktor risiko kejadian
leptospirosis berat adalah adanya
tikus di dalam dan sekitar
OR=38,1; 95 CI 8,6–169,8.
1 2 3 4 5
6 Analisis
Faktor – Faktor
yang Berhubu
ng an
dengan Penyakit
Leptospi ro
sis Di Puskesm
as Kedung
mundu 2011
Taufi k Ari
Pamb udi
Tahun 2011 di
Puskes mas
Kedung mundu
Analiti k
observa sional
dengan desain
kasus kontrol
Variabel Bebas : Kebersihan diri,
riwayat adanya luka, kondisi selokan,
keberadaan tikus di dalam rumah,
kebiasaan menutup makanan,
keberadaan hewan peliharaan,
pengetahuan, pekerjaan, aktifitas
di air Variabel Terikat :
Kejadian Leptospirosis
Variabel yang berhubung
an dengan kejadian
leptospiro sis adalah
pekerjaan OR=7,765 ; 95
CI 0,852–70,752, kebersihan diri
OR=7,3,685 ; 95 CI 1,062-
12,771, riwayat adanya luka
OR=5,6 ; 95 CI 1,523–20,492,
keberadaan tikus OR=3,683 ; 95
CI 1,062–12,771, riwayat kontak
dengan air kotor OR=3,683 ; 95
CI 1,062–12,771, kebersihan rumah
OR=3,683 ; 95 CI 1,062–12,771.
Perbedaan penelitian dari penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabel 1.2 tentang matrik perbedaan penelitian di bawah ini :
Tabel 1.2 Matrik Perbedaan Penelitian No Perbedaan
Penelitian Rizka Auliya
Penelitian Dwi Sarwani
Penelitian Taufik Ari
Pambudi
1 2
3 4
5 1. Judul
Penelitian Hubungan Antara
Strata PHBS Tatanan Rumah Tangga Dan
Sanitasi Rumah
Dengan Kejadian Leptospirosis.
Faktor Risiko Lingkungan Yang
Berpengaruh Terhadap Kejadian
Leptospirosis Berat Analisis
Faktor – Faktor yang
Berhubungan Penyakit
Leptospirosis Di Puskesmas
Kedungmundu 2011
2. Tempat Kecamatan
Candisari Rumah Sakit Dr.
Kariadi Semarang Puskesmas
Kedungmundu 3. Rancangan
Penelitian Menggunakan metode
observasional analitik dengan desain studi
kasus kontrol. Menggunakan
metode Observasional
dengan rancangan kasus kontrol
Analitik observasional
dengan desain kasus kontrol
1 2
3 4
5 4. Variabel
Bebas Strata PHBS tatanan
rumah tangga dan sanitasi rumah yang
meliputi kondisi selokan, intensitas
cahaya, keberadaan tikus, keberadaan air
yang menggenang, sarana pembuangan air
limbah, serta sarana pembuangan sampah.
Kondisi selokan, karakteristik
genangan air, keberadaan sampah,
kondisi jalan sekitar rumah, curah hujan,
kondisi selokan, kondisi tempat
pengumpulan sampah, topografi,
keberadaan tikus di dalam dan sekitar
rumah, kepemilikan hewan peliharaan,
pH tanah, riwayat peran serta dalam
kegiatan sosial yang berisiko terhadap
leptospirosis, penggunaan alat
pelindung, jumlah pendapatan, jenis
pekerjaan, kebiasaan tidak
memakai alas kaki, mencucimandi di
sungai Kebersihan
diri, riwayat adanya luka,
kondisi selokan,
keberadaan tikus di dalam
rumah, kebiasaan
menutup makanan,
keberadaan hewan
peliharaan, pengetahuan,
pekerjaan, aktifitas di air
5. Teknik sampling
Sistem random sampling sampling
Sistematik random sampling
Simple random
sampling
1.6 Ruang Lingkup Penelitian