Instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data hubungan antara strata PHBS tatanan rumah tangga dan sanitasi rumah dengan kejadian leptospirosis di
Kecamatan Candisari. 3.9.2 Interview atau wawancara
Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara yang digunakan peneliti untuk menilai
keadaan seseorang Suharsimi Arikunto, 2002:132. Peneliti menanyakan langsung dari sumbernya, tujuannya untuk mencari data yang belum terjaring
dengan kuesioner. Variabel yang ditanyakan dan diambil dengan cara wawancara meliputi perilaku hidup bersih dan sehat, kondisi selokan, keberadaan tikus,
keberadaan hewan peliharaan, keberadaan air yang menggenang, sarana pembuangan air limbah, serta sarana pembuangan sampah.
3.9.3 Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan adalah data sekunder berupa data penderita
Leptospirosis yang diperoleh dari Puskesmas Candilama dan Kagok.
3.10 Prosedur Penelitian
Kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini secara garis besar adalah sebagai berikut:
3.10.1 Tahap Pra Penelitian Tahap awal penelitian adalah kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan
penelitian. Adapun kegiatan pada awal penelitian adalah: 1.
Koordinasi dengan pihak–pihak yang terkait dalam penelitian ini tentang tujuan dan prosedur penelitian
2. Menegelompokkan sampel kasus dan kontrol
3. Penyusunan Kuesioner
4. Mempersiapkan alat ukur dan perlengkapan lainnya.
3.10.2 Tahap Penelitian Tahap penelitian adalah kegiatan yang dilakukan saat pelaksanaan
penelitian. Adapun kegiatan pada tahap penelitian adalah: 1.
Pengisian kuesioner yang dipandu oleh Guide Quest 2.
Pengukuran intensitas cahaya yang dilakukan secara bergantian dari 1 rumah responden kasus dan kontrol ke rumah yang lainnya.
3.10.3 Tahap Pasca Penelitian Tahap akhir penelitian adalah kegiatan yang dilakukan pada saat setelah
selesai penelitian. Adapun kegiatan pada tahap pasca penelitian adalah: 1.
Pencatatan hasil penelitian 2.
Analisis data
3.11 Teknik Analisis Data
Data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti kemudian dianalisis dalam rangka untuk memberikan arti yang berguna pada pemecahan masalah
dalam penelitian ini. 3.11.1 Langkah – langkah dalam menganalisis data.
3.11.1.1 Editing Sebelum data diolah, data perlu diedit terlebih dahulu. Mengedit adalah
memeriksa kelengkapan daftar pertanyaan yang telah diarahkan oleh para
pengumpul data. Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada dalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan.
3.11.1.2 Coding Coding adalah mengklasifikasikan jawaban – jawaban dari para responden
ke dalam kategori – kategori. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk angka pada masing – masing jawaban.
3.11.1.3 Tabulating Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel jawaban – jawaban yang
sudah diberi kategori jawaban dan mengatur angka – angka kemudian dimasukkan dalam tabel, sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam bernagai kategori.
3.11.1.4 Entry Data yang telah dikode tersebut kemudian dimasukkan dalam program
komputer untuk selanjutnya akan diolah. 3.11.2 Cara Analisis Data
3.11.2.1 Analisis Univariat Analisis
univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.
Pada umumnya dalam analisis univariat hanya menghasilkan distribusi pada persentase dari tiap variabel Agus Riyanto, 2010:61. Analisis univariat
bermanfaat untuk melihat apakah data telah layak untuk dianalisis, melihat gambaran data yang dikumpulkan dan apakah data telah optimal untuk dianalisis
lebih lanjut.
3.11.2.2 Analisis Bivariat Analisis ini dilakukan untuk menguji hubungan antara masing–masing
variabel meliputi variabel bebas degan variabel terikat. Skala data penelitian yaitu skala ordinal dengan ordinal maka uji statisiknya Chi–Square. Syarat uji Chi–
Square adalah tidak ada sel yang nilai observed nol dan sel expected E kurang dari 5 maksimal 20 dari jumlah sel Sopiyudin Dahlan, 2011:19.
3.11.2.2.1 Penentuan Odds Ratio OR 1
Tabel 2 x 2 Untuk mengetahui besar faktor risiko yang digunakan dalam analisis OR
dengan menggunakan tabel 2 x 2 yaitu sebagai berikut: Tabel 3.3 Tabel 2 x 2 penentuan OR
Kasus Kontrol Jumlah
Faktor risiko + Ya
a b
a + b Faktor risiko -
Tidak c
d c + d
Jumlah a + c
b + d a + b + c + d
Sumber: Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael, 2011:148 Susunan hasil pengamatan dalam tabel 2 x 2 dilakukan sebagai berikut:
Sel a : Kasus yang mengalami pajanan Sel b : Kontrol yang mengalami pajanan
Sel c : Kasus yang tidak mengalami pajanan Sel d : Kontrol yang tidak mengalami pajanan
Risiko relative dinyatakan dengan Odds Ratio OR = {aa+b : ba+b}{cc+d : dc+d} = ab : cd = adbc
Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael, 2011:148.
2 Perhitungan Odds ratio OR
Odds ratio adalah berapa sering terdapat pajanan pada kasus dibandingkan pada kontrol Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael, 2011: 148. OR pada
studi kasus kontrol mengalami kelompok kasus a+c dan kelompok kontrol b+d.
Rumus menghitung OR : OR=
O O
=
:
=
:
= :
=
Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael, 2011:158. Interpretasi OR dan 95CI
1. OR 1, dan 95 CI tidak mencangkup angka 1, menunjukkan bahwa faktor
yang diteliti merupakan faktor risiko timbulnya penyakit. 2.
OR 1, dan 95 CI mencangkup angka 1, menunjukkan bahwa faktor yang diteliti belum merupakan faktor risiko timbulnya penyakit.
3. OR = 1, dan 95 CI mencangkup angka 1 atau 95 CI, menunjukkan bahwa
faktor yang diteliti bukan merupakan faktor risiko timbulnya penyakit.
4. OR 1, dan 95 CI tidak mencangkup angka 1, menunjukkan bahwa faktor
yang diteliti merupakan faktor protektif yang dapat mengurangi terjadinya penyakit.
5. OR 1, dan 95 CI mencangkup angka 1, menunjukkan bahwa faktor yang
diteliti belum tentu merupakan faktor protektif yang dapat mengurangi terjadinya penyakit Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael, 2011: 136.
60
BAB IV HASIL PENELITIAN