Identifikasi Potensi dan Masalah

27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bawang Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 19 Agustus 2010 sampai tanggal 23 September 2010, bertujuan untuk mengetahui kelayakan multimedia materi struktur dan fungsi sel yang dikembangkan sebagai sumber belajar di SMA. Kelayakan multimedia didasarkan pada hasil penelitian kelayakan oleh ahli, hasil belajar, tanggapan siswa dan guru.

1. Hasil Pengembangan Multimedia Materi Struktur dan Fungsi Sel

Pengembangan adalah proses pembuatan, pengujian kelayakan sampai dengan revisi. Langkah-langkah pengembangan multimedia mengikuti model dengan pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono 2008. Kegiatan meliputi tahap- tahap: a identifikasi potensi dan masalah; b pengumpulan data; c desain produk; d validasi desain; e revisi desainrevisi I; f uji coba skala terbatas; g revisi produkrevisi II; h uji coba skala luas; i revisi produkrevisi III, dan j produksi akhir.

a. Identifikasi Potensi dan Masalah

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah serta analisis kebutuhan sumber belajar di SMA Negeri Bawang dan di Kabupaten Banjarnegara. Observasi dilakukan dengan pengamatan pembelajaran dan wawancara guru dan siswa. Adapun masalah yang dijumpai berdasarkan hasil observasi dan wawancara adalah ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran. Ketersediaan media masih sangat terbatas sehingga guru menggunakan media secara minimal. Masih minimnya penggunaan media pembelajaran terlihat pada kegiatan pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan jarang sekali menggunakan media. Media yang biasa digunakan terbatas pada media cetak diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan sebagainya, dan didukung dengan alat bantu sederhana yang masih tetap digunakan seperti papan tuliswhite board dan kapurspidol. Media audio dan visual kaset audio, siaran TVRadio, overhead transparency, videofilm, dan media elektronik komputer, internet masih belum secara intensif dimanfaatkan. Menurut Sumardi Wakasek bidang kurikulum SMA N 1 Bawang, sekolah menyediakan sarana untuk menggunakan media seperti laboratorium komputer, laboratorium multimedia dan LCD, namun pemanfaatannya kurang optimal. Masalah kedua, pemanfaatan media. Media cetak merupakan media yang paling sering digunakan oleh guru, karena mudah untuk dikembangkan maupun dicari dari berbagai sumber. Namun, kebanyakan media cetak sangat tergantung pada verbal symbols kata-kata yang bersifat sangat abstrak, sehingga menuntut kemampuan abstraksi yang sangat tinggi dari siswa, hal inilah yang dapat menyulitkan siswa. Karena itu dalam pemanfaatan media, diperlukan kreativitas juga pertimbangan instruksional yang matang dari guru. Kenyataan yang sering terlihat adalah banyak guru menggunakan media pembelajaran seadanya, tanpa pertimbangan pembelajaran. Metode pembelajaran yang kurang bervariatif menjadikan siswa kurang termotivasi dan jenuh dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat pada hasil belajar dan aktivitas belajar siswa juga belum optimal, dari KKM yang ditetapkan sekolah sebesar 68 ketuntasan klasikal hanya sebesar 65. Kegiatan analisis materi dilakukan peneliti untuk menyusun konsep-konsep yang akan dipelajari oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwa materi struktur dan fungsi sel sulit dipahami, karena siswa mengalami kesulitan untuk menggambarkan dan memvisualisasikan sel yang berukuran mikroskopis dan guru hanya menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi tanpa bantuan media. Secara akademik, SMA Negeri 1 Bawang merupakan sekolah yang terakreditasi A dan “Rintisan Sekolah Mandiri RSMSSN”. Rata-rata akedemik siswa yang cukup tinggi dan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai diharapkan potensi siswa dapat digali dengan memanfaatkan sumber belajar dengan optimal. Berdasarkan alasan tersebut, peneliti mencoba untuk mengembangkan multimedia pembelajaran materi struktur dan fungsi sel untuk SMA dengan tujuan untuk memperkaya khasanah media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi.

b. Pengumpulan Data