sebagai sumber belajar apabila; 1 penilaian dari ahli mendapatkan kriteria layak dengan skor
≥ 2, 2 sebesar ≥ 85 siswa memberi skor ≥ 3,
3
ketuntasan klasikal melebihi 85 dengan nilai
≥ 70 baik di kelas XI IPA 3 maupun XI IPA 6.
g. Produksi Akhir
Tahapan akhir dalam proses pengembangan multimedia adalah produksi akhir dan pengambilan kesimpulan dari berbagai data yang dianalisis. Berdasarkan
analisis data penilaian ahli, tanggapan guru dan siswa serta hasil belajar yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengembangan multimedia sesuai
dengan SK dan KD pembelajaran dari BSNP dan multimedia struktur dan fungsi sel layak digunakan sebagai sumber belajar untuk SMA. Penyebarluasan selanjutnya
adalah pemakaian produk pada sekolah yang berbeda dan di kabupaten lain. Namun tahapan ini belum dilakukan peneliti karena terbatasnya waktu penyebarluasan serta
materi struktur dan fungsi sel di SMA yang lain telah diajarkan.
2. Hasil Validasi Desain Multimedia
Uji kelayakan multimedia menggunakan instrumen penilaian media dan materi. Instrumen media merupakan instrumen penilaian terhadap multimedia yang
terdiri dari empat aspek utama yaitu aspek komunikasi audio visual, rekayasa perangkat lunak, desian pembelajaran dan aspek penggunaan istilah dan
simbollambang. Hasil uji kelayakan multimedia oleh ahli media disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Hasil kelayakan multimedia oleh ahli media
No Aspek Penilaian
Skor
A Aspek komunikasi audio visual
2,60 B
Aspek rekayasa perangkat lunak 2,60
C Aspek desain pembelajaran
3,00 D
Aspek petunjuk pembelajaran 3,00
∑ skor 11,20
Rata-rata skor 2,80
Kreteria Layak
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 99
Ahli media menilai multimedia berdasarkan empat aspek, yaitu komunikasi audio visual, rekayasa perangkat lunak, desain pembelajaran dan petunjuk
pembelajaran. Aspek audio visual dan rekayasa perangkat lunak mendapat skor 2,60
sedangkan aspek desain dan petunjuk pembelajaran mendapatkan skor maksimal 3,00. Rata-rata penilaian kelayakan ahli media terhadap multimedia dari keempat
aspek tersebut mendapatkan skor sebesar 2,80 dengan kriteria “layak”. Setelah dilakukan penilaian, revisi dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dan saran yang
diberikan. Sementara instrumen materi merupakan instrumen penilaian kelayakan materi yang terdiri dari komponen kelayakan isi dan komponen penyajian. Hasil
penilaian multimedia materi struktur dan fungsi sel oleh ahli materi disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 Hasil rata-rata kelayakan multimedia sel oleh ahli materi
No Aspek Penilaian
Skor I
Komponen kelayakan isi
A Cakupan materi
2,67 B
Keterkaitan dengan SKKDKurikulum 3,00
C Akurasi Materi
3,00 D
Kemutahiran 2,56
∑ skor kelayakan isi 11,23
Rata-rata isi 2,81
II Komponen Penyajian
A Penyajian Pembelajaran
2,72 B
Komunikatif dan Interaktif 2,67
C Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar
3,00 ∑ skor kelayakan penyajian
8,39 Rata-rata penyajian
2,80
∑ skor isi penyajian 19,61
Rata-rata isi penyajian 2,80
Kriteria Layak
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 100
Penilaian kelayakan oleh ahli materi meliputi dua komponen utama yaitu komponen kelayakan isi dan penyajian dimana tiap komponen dijabarkan menjadi
beberapa indikator. Komponen kelayakan isi dengan rata-rata skor sebesar 2,81 dan komponen penyajian dengan rata-rata skor sebesar 2,80. Hasil keseluruhan penilaian
oleh ahli materi menunjukkan bahwa multimedia layak digunakan sebagai sumber belajar dengan rata-rata skor sebesar 2,80.
Berdasarkan hasil penilaian dari ahli media dan ahli materi pada Tabel 6 dan 7 di atas menunjukkan bahwa multimedia struktur dan fungsi sel yang dikembangkan
termasuk dalam kategori “layak” karena memenuhi kelayakan dari ahli media dan ahli materi sesuai dengan yang telah ditetapkan pada bab III. Penilaian ahli media
dan ahli materi memperoleh rata-rata skor sebesar 2,80.
3. Hasil Uji Coba Multimedia Skala Terbatas