Uji Coba Skala Terbatas

penyampaian materi pembelajaran disesuaikan dengan psikologis belajar siswa yaitu: 1 sederhana ke kompleks, 2 konkret ke abstrak, 3 umum ke khusus.

2. Hasil Uji Coba Multimedia

a. Uji Coba Skala Terbatas

Hasil uji coba skala terbatas bertujuan untuk mengetahui kelemahan atau hambatan yang dihadapi ketika produk multimedia tersebut digunakan. Respon yang diberikan oleh siswa mendapatkan skor tertinggi 3,6, skor terendah 3,13 dan rata- rata skor sebesar 3,37 dengan kriteria sangat baik Lampiran 13. Berdasarkan Tabel 8 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 60 siswa menilai multimedia sangat baik dan 40 siswa menilai baik untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Sebanyak 80 siswa memberi skor ≥ 3. Hasil ini masih di bawah kriteria kelayakan sebesar ≥ 85, hal ini berarti multimedia kurang layak digunakan sebagai sumber belajar. Penilaian hasil belajar siswa menunjukkan bahwa 99,33 siswa mencapai KKM yang telah ditentukan dengan rata-rata sebesar 80,67. Adanya siswa yang tidak tuntas disebabkan karena siswa tersebut memiliki riwayat belajar yang rendah dan pada sampel tersebut siswa termasuk dalam kelompok siswa yang memiliki tingkat kognitif rendah. Revisi dilakukan dengan memperhatikan masukan dan saran yang disampaikan oleh siswa. Dari penilaian skala terbatas pada beberapa item dirasa kurang dan menjadi perhatian peneliti antara lain sajian animasi, kejernihan suara, kecukupan latihan, keterbacaan teks, dan kemudahan tombol navigasi. Sajian animasi dan daya dukung musik dimasukkan untuk musik pembuka untuk membangkitkan motivasi, beberapa hal dilakukan perbaikan dan penambahan secukupnya sehingga kualitas media lebih baik, menarik dan mampu membangkitkan motivasi siswa. Pada segi urutan penyajian dan kecukupan latihan lebih disempurnakan. Revisi juga dilakukan untuk memperbaiki beberapa teks yang kurang jelas yang masih belum baik dalam rangka untuk meningkatkan daya tarik, juga menyesuaikan komposisi beberapa background dan warna yang belum sesuai. Pengembangan multimedia yang sesuai dengan tujuan pembelajaran mampu merangsang dan menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Keberadaan interaksi yang positif antara media pembelajaran dengan siswa pada akhirnya mampu mempercepat pemahaman siswa terhadap isi pelajaran Wena 2009. Pengembangan multimedia dalam pembelajaran dapat membantu penyampaian materi struktur dan fungsi sel yang semula cukup sulit dipahami jika hanya disampaikan dengan metode konvensional yang mengandalkan ceramah. Hal ini dikuatkan dengan pendapat Pranata 2004 yang menyebutkan bahwa cara yang efektif untuk membantu agar informasi ilmiah dapat lebih mudah dipahami adalah melalui penjelasan informasi secara multimodal, misalnya dalam format multimedia. Hal senada juga disampaikan oleh Mampuono 2008 yang menyatakan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran menjadikan penyampaian materi pembelajaran tidak monoton, pembelajaran menjadi aktif, inovatif, efektif, dan menyenangkan. Berdasarkan hasil uji coba skala terbatas dapat disimpulkan bahwa multimedia yang dikembangkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran dengan beberapa perbaikan.

b. Uji Coba Skala Luas