berikut penuangan gagasan, audio narasi, sound effect, backsound, musik, visual layout design, typography, warna, media bergerak animasi, movie, layout
interactive ikon navigasi. Aspek lain yang tidak kalah penting adalah rekayasa
perangkat lunak. Aspek ini meliputi maintainable dapat dipeliharadikelola dengan mudah, usabilitas mudah digunakan dan sederhana dalam
pengoprasiannya, kompabilitas media pembelajaran dapat diinstalasidijalankan diberbagai hardware dan software yang ada, dokumen program media
pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk instalasi jelas, singkat, lengkap, reusable
sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran yang lain.
Hal senada disampaikan oleh Warsita 2008 menyatakan bahwa indikator yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi multimedia, yaitu:
1 materi content; 2 desain pembelajaran; dan 3 aspek media. Aspek materi meliputi ketepatan materi, kedalaman dan keluasan materi, keterkaitan materi
dengan kurikulum, kemutahiran. Aspek desain pembelajaran meliputi kejelasan tujuan, urutan penyajian, relevansi tujuan pembelajaran dengan standar
kompetensikompetensi dasarkurikulum, efektivitas dan efisiensi pencapaian kompetensi, kesesuaian evaluasi dengan indikator dan kompetensi. Aspek media
meliputi daya tarik opening, keterbacaan, ketajaman gambar, kesesuaian visual, evaluasi mendukung penguasaan materi, musik, kejelasan narasi, ketajaman
gambar dan kejernihan suara. Arsyad 2004 menambahkan bahwa pemberian motivasi dan interaktivitas juga perlu mendapat perhatian dalam evaluasi program
pembelajaran berbantuan komputer.
E. Pemanfaatan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran dari pengajar ke siswa, proses tersebut
dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam aktivitas belajar untuk mencapai tujuan belajar yang ingin dicapai Sadiman et al. 2002.
Sudjana dan Rivai 2002 menyatakan bahwa kedudukan media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi
proses interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya.
Kehadiran media dalam proses belajar mengajar cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan dapat disampaikan dengan
menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media Djamarah et al. 2006.
Usaha memanfaatkan media sebagai sumber belajar, Edgar Dale mengklasifikasikan menurut tingkatannya dari yang paling konkrit ke yang paling
abstrak, dan melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan kerucut pengalaman Edgar Dale Edgar Dale cone of experience.
Gambar 1. Kerucut pengalaman Edgar Dale Edgar Dale Cone of Experience Pemilihan media yang tepat dalam pembelajaran dapat menumbuhkan
semangat, gairah dan mencegah kebosanan siswa untuk belajar karena pembelajaran dengan media menambah variasi penyajian materi pelajaran.
Dengan media, materi akan mudah dipahami dan lebih membekas dan tidak mudah dilupakan oleh siswa karena memberikan pengalaman yang lebih nyata
terutama untuk materi yang tidak dapat dilihat secara langsung. Keingintahuan siswa akan lebih meningkat. Hasil belajar siswa juga akan meningkat
dibandingkan hasil belajar sebelumnya. Keuntungan pembelajaran menggunakan media adalah pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan interaktif, kualitas
Lambang verbal Abstrak
Pengalaman langsung
Konkret
pembelajaran akan lebih meningkat dan sikap positif siswa terhadap apa yang diajarkan menjadi meningkat Sadiman et al. 2002.
F. Materi Struktur dan Fungsi Sel