38
3.10.2 Tahap Perolehan Data
Tahap perolehan data adalah kegiatan yang dilakukan saat pelaksanaan perolehan data. Adapun langkah pada tahap perolehan data yaitu:
1. Persiapan alat pengukur luas ventilasi kamar rollmeter, alat pengukur
pencahayaan alami kamar luxmeter, dan alat pengukur kelembaban udara kamar hygrometer yang sudah dikalibrasi.
2. Persiapan kuesioner penelitian.
3. Persiapan responden berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan.
4. Pengarahan pada responden tentang prosedur penelitian.
5. Pengukuran luas ventilasi kamar dengan menggunakan rollmeter.
6. Pengukuran pencahayaan alami kamar dengan menggunakan luxmeter.
7. Pengukuran kelembaban udara kamar dengan menggunakan hygrometer.
8. Pengukuran kepadatan hunian kamar dengan menggunakan rollmeter.
9. Pencatatan hasil pengukuran pada lembar hasil pengukuran.
10. Pengisian kuesioner oleh responden.
3.10.3 Tahap Pasca-perolehan Data
1. Pencatatan hasil perolehan data.
2. Pengolahan dan analisis data.
3.11 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis agar memberikan arti yang berguna dalam memecahkan masalah dalam penelitian ini.
3.11.1 Pengolahan Data
Menurut Muchamad Fauzi 2009:204 data yang diperoleh di lapangan diolah menggunakan komputer yang dilakukan melalui proses dengan tahapan sebagai
berikut:
39
3.11.1.1 Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan,
karena kemungkinan data yang masuk raw data atau data terkumpul itu tidak logis dan meragukan. Tujuan editing adalah untuk menghilangkan kesalahan yang terdapat
pada pencatatan yang ada di lapangan dan bersifat koreksi Muchamad Fauzi, 2009:204.
3.11.1.2 Coding
Coding adalah usaha mengklasifikasi jawaban-jawaban para responden
menurut macamnya. Klasifikasi ini dilakukan dengan menandai atau memberi kode pada setiap jawaban para responden Muchamad Fauzi, 2009:204.
3.11.1.3 Tabulasi
Pada tahap ini diperlukan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan khususnya dalam tabulasi silang. Tabel tabulasi dapat berbentuk tabel
pemindahan, tabel biasa, dan tabel analisis Muchamad Fauzi, 2009:205. 3.11.2
Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini yaitu:
3.11.2.1 Analisis Univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, yang menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel Soekidjo Notoatmodjo,
2005:188. Analisa univariat bermanfaat untuk melihat apakah data sudah layak untuk dilakukan analisa dengan melihat gambaran data yang dikumpulkan dan
apakah data sudah optimal. 3.11.2.2
Analisis Bivariat Analisis Bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan
Soekidjo Notoatmodjo, 2005:188. Dalam penelitian ini menggunakan Chi Square dengan bantuan SPSS versi 16 for windows untuk menggabungkan variabel bebas
40
dengan variabel terikat. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 95 atau taraf kesalahan 0,05 dan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat menggunakan nilai Contingency Coefficient CC. Syarat uji Chi Square adalah tidak ada sel yang nilai observed bernilai nol dan
sel yang nilai expected E kurang dari 5 maksimal 20 dari jumlah sel. Jika syarat uji Chi Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya yaitu:
1. Alternatif uji Chi Square untuk tabel 2x2 adalah uji Fisher.
2. Alternatif uji Chi Square untuk tabel 2xk adalah uji Kolmogorov-Smirnov.
3. Penggabungan sel adalah langkah alternatif uji Chi Square untuk tabel selain 2x2
dan 2xk sehingga terbentuk suatu tabel B dan K yang baru. Setelah dilakukan penggabungan sel, uji hipotesis dipilih sesuai dengan tabel B kali K yang baru
tersebut Sopiyudin Dahlan, 2008:19. Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel bebas dan variabel
terikat maka digunakan koefisien korelasi. Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3: Pedoman Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi
No. Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
1. 0,00-0,199 Sangat
lemah 2. 0,20-0,399
Lemah 3. 0,40-0,599
Sedang 4. 0,60-0,799
Kuat 5. 0,80-1,000
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono 2005:216.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN