6. Hair pin atau jepit halus Hair pin atau jepit halus yang digunakan menahan rambut halus yang lepas
sewaktu penataan 7. Harnal
Harnal berfungsi untuk merapikan dan menguatkan tatanan rambut. 8. Hair net
Hair net digunakan untuk merapikan dan menyatukan rambut.Berbentuk jaring
– jarring halus dal lembut. 9. Karet gelang
Karet gelang digunakan untuk mengikat rambut yang dilakukan sebelum membentuk penataan sanggul.
10. Hairspray Hairspray digunakan untuk memperkuat sasakan dan merapikan rambut.
11. Hair Piece Hairpiece adalah rambut tambahan yang digunakan untuk membentuk
sanggul sebagai tambahan.
2.1.6 Langkah dan Teknik Sanggul Modern
Langkah membentuk sanggul kombinasi pola depan dan pola atas adalah 1. Persiapan
a. Membersihkan area kerja b. Menyiapkan alat, bahan, dan kosmetik yang akan di gunakan
c. Persiapan pribadi dan klien
2. Pelaksanaan a. Tentukan desain penataan yang akan dibentuk
b. Sisir rambut sebelum disanggul c. Bentuk-bentuk penataan rambut sesuai dengan desain dan pola penataan
diantaranya adalah: 1 Penataan rambut bagian depan
Penataan rambut bagian depan ini menitik beratkan penataan di daerah dahi, pola penataan depan ini member kesan anggun, membuat wajah kelihatan
ramping, penataan rambut kelihatan mewah. 2 Bagi rambut menjadi 2 bagian, depan poni dan belakang. Bagi rambut
bagian depan menjadi beberapa bagian, kemudian gulung. Sisakan rambut depan yang terdapat pada sisi kiri dan kanan.
3 Pisahkan 2 cm section helai rambut, sehingga berbentuk pipih, berikan hairspray kemudian gulung menggunakan jari untuk membuat bukle pada
rambut. Kemudian jepit menggunakan jepit bebek. 4 Bentuk secara keseluruhan bagian rambut depan menjadi bukle-bukle.
Tambahkan hairpiece apabila rambut asli tidak terlalu panjang. 5 Setelah selesai membentuk sanggul bukle berikan aksesoris.
Gambar 2.1 Sanggul 3. Berkemas
Kembalikan seluruh alat-alat, bahan, dan kosmetik untuk membentuk sanggul ketempat semula, kemudian bersihkan area kerja.
2.1.7 Model Pembelajaran.
Model pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa, karena penyampaian itu berlangsung
dalam interaksi edukatif Hamdani 2011 : 80. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh pengajar dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Proses pembelajaran menuntut pengajar dalam merancang berbagai model pembelajaran
yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada peserta didik. Keaktifan dalam pembelajaran dapat tercermin dari kegiatan, baik yang dilakukan pengajar
maupun peserta didik dengan menggunakan ciri-ciri sebagai berikut : a. Adanya keterlibatan peserta didik dalam menyususn atau menbuat
perencanaan, proses pembelajaran, dan evaluasi
b. Adanya keterlibatan intelektual- emosional peserta didik, baik melalui kegiatan mengalami, menganalisa, berbuat, dan pembentukan sikap.
c. Adanya keikutsertaan peserta didik secara kreatif dalam menciptakan situasi yang cocok untuk berlangsungnya proses pembelajaran.
2.1.8 Model Pembelajaran Tutor Sebaya.