Hamdani 2011 : 107 juga berpendapat bahwa “anak-anak yang memiliki
kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temanya yang lemah ”.
Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahawa secara psikologis, mahasiswa akan lebih dekat, lebih terbuka tehadap teman sebayanya di bandingkan dengan
dosen yang berperan sebagai tutor, sehingga mahasiswa akan lebih terbuka dan lebih dekat dengan sesama mahasiswa. Hal ini akan membawa dampak positif
dalam pembelajaran. Yaitu terciptanya suasana belajar yang interaktif, menyenagkan dan bermakna sehingga penyerapan materi oleh mahasiswa akan
maksimal.
2.1.9 Tahapan Pembelajaran Tutor Sebaya
Menurut Hisyam Zaini dalam Indriani, dkk 2012 : 2 maka langkah- langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Pilih materi yang memungkinkan, materi tersebut dapat dipelajari siswa secara mandiri.
2. Bagilah para mahasiswa menjadi kelompok kecil, siswa-siswa pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya.
3. Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari materi. Setiap kelompok dibantu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya.
4. Beri waktu yang cukup untuk persiapan. 5. Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan matrei sesuai dengan tugas
yang telah diberikan. Dosen bertindak sebagai narasumber utama 6. Setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya secara berurutan sesuai
dengan materi, beri kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahaman
mahasiswa yang perlu diluruskan dari uraian tersebut diatas, selanjutnya dapat dikembangkan dalam bentuk kegiatan yang lain untuk dijadikan bahan
pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil. Dengan demikian oleh model pembelajaran ini dalam diri siswa akan tertanam kebiasaan saling membantu
antar teman sebaya.
2.1.10 Mahasiswa Program Pendidikan Tata Kecantikan.
Prodi Pendidikan Tata Kecantikan didirikan pada tanggal 2 Juni 2010 dengan Nomor Ijin 62DO2010.Prodi Pendidikan Tata Kecantikan adalah salah
satu dari tiga prodi yang ada di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Program Studi ini menyelenggarakan pendidikan tata kecantikan dengan tujuan
menghasilkan lulusan untuk menjadi Guru Menengah Kejuruan SMK dalam bidang tata kecantikan dengan kualifikasi sarjana pendidikan S1, Widyaiswara
Tata Kecantikan, yang unggul, profesional, terampil dan peka terhadap kelestarian lingkungan, alam, sosial dan budaya.
Lulusan S1 Prodi Pendidikan Tata Kecantikan yang professional di bidang tata kecantikan dalam keilmuwan dan pelayanan kepada masyarakat dapat
berfungsi dan berperan sebagai Teacher Guru, Tim Make-up, Trainer Pengajar Khusus, dan Wirausahawan. Prasarana yang disediakan Prodi Pendidikan Tata
Kecantikan berupa fasilitas laboratorium dapat digunakan bersama dalam program penelitian. Prodi Pendidikan Tata Kecantikan memilik fasilitas laboratorium, dan
perpustakaan yang relevan terdiri dari buku teks sejumlah 155 eksemplar. Prodi Pendidikan Tata Kecantikan Jurusan PKK, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang merupakan satu-satunya program studi yang
menghasilkan guru di bidang tata kecantikan yang ada di Jawa Tengah. Lulusan S1 Prodi Pendidikan Tata Kecantikan yang professional di bidang tata kecantikan
dalam keilmuwan dan pelayanan kepada masyarakat dapat berfungsi dan berperan sebagai lulusan Prodi Pendidikan Tata Kecantikan selain menjadi guru
dibidangnya, memiliki peluang bekerja dibidang instruktur trainer, tim make-up, wirausahawan.
2.2 Kerangka Pikir