perilaku over protective terhadap perilaku heteroseksual siswa kelas VIII SMP Negeri di kecamatan Pamotan kabupaten Rembang tahun ajaran 20122013
”. Pada variabel
X
2
religiusitas diperoleh nilai t
hitung
= 4,356 dengan signifikansi 0,000 dimana 0,000 0,05, dari table tesebut maka hipotesis kerja
Ha
3
diterima yaitu yang berbunyi “ada pengaruh yang signifikan relgiusitas terhadap perilaku
heteroseksual siswa kelas VIII SMP Negeri di kecamatan Pamotan kabupaten Rembang tahun ajaran 20122013
”.
4.1.3.4.4 Koefisien Determinasi Parsial
�
�
Koefisien determinasi parsial digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen. Secara parsial kontribusi perilaku over protective orang tua dan religiusitas terhadap perilaku heteroseksual dapat dilihat pada tabel 4.23 lampiran
23 berikut ini :
Tabel 4.24 Koefisien Determinasi Parsial
�
�
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
B Std. Error
Beta Zero-order Partial
Part 1
Constant 19.733
8.093 2.438 .017
X1 .552
.048 .706 11.488 .000
.811 .759
.635 X2
.165 .042
.239 3.883 .000 .548
.367 .215
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data penelitian 2013, diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui besarnya
2
over protective orang tua adalah 57,6 yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk
variabel perilaku over protective orang tua dikuadratkan yaitu 0,759
2
. Besarnya
pengaruh religiusitas adalah 13,5 yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel religiusitas dikuadratkan yaitu
0,367
2
.
4.2 PEMBAHASAN
Berdasarkan pada tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka selanjutnya akan dibahas secara lebih eksplisit tentang gambaran umum tentang
perilaku heteroseksual, perilaku over protective orang tua dan religiusitas siswa kelas VIII SMP Negeri di kecamatan Pamotan kabupaten Rembang . Selanjutnya
juga akan dibahas tentang pengaruh over protective orang tua terhadap heteroseksual, pengaruh religiusitas terhadap heteroseksual, dan pengaruh antara
perilaku over protective orang tua dan religiusitas terhadap perilaku heteroseksual siswa.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif presentase maka dapat diketahui bahwa heteroseksual siswa secara keseluruhan termasuk dalam kategori rendah
yaitu 61,66 hal tersebut dapat dilihat dari data yaitu 64 atau 64 siswa dengan kategori rendah dan 36 atau 36 siswa dengan kategori tinggi. Sedangkan
kategori sangat rendah dan sangat tinggi tidak ditemukan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menunjukkan perilaku heteroseksual yang rendah
yaitu memiliki keinginan kuat mendapatkan perhatian dari lawan jenis, aktif dalam kegiatan kelompok yang melibatkan lawan jenis, berusaha tampil
semenarik mungkin, mengekspresikan perasaan suka pada lawan jenis sesuai tingkat usia.